Menjamah Masa Depan, Persiapkan Diri Menuju Kampus Impian
Setiap manusia di dunia ini mempunyai hak untuk memiliki mimpi atas kehidupan yang mereka jalani, bahkan boleh jadi bermimpi bagi tiap orang itu adalah kewajiban. Mengapa demikian? Impian. Satu kata yang singkat, tetapi dapat mengubah hidup seseorang. Dengan sebuah mimpi, seseorang sama saja memiliki target akan kehidupannya. Target hidup itulah yang membuat tekad dalam diri mereka terpantik untuk menjadikan suatu hal yang semula bernama mimpi berubah ke dalam kenyataan.
Mimpi tidak melulu soal-menyoal tentang sesuatu yang besar. Bukan hanya tentang menjadi miliader kaya, CEO dari perusahaan ternama, dan lainnya. Justru mimpi adalah sesuatu yang kecil, tetapi dapat menggerakkan hati yang besar. Sederhananya seperti impian seorang siswa SMA menuju kampus impian yang dia dambakan. Dalam proses mewujudkan hal tersebut, perlu adanya perjuangan dan keberanian. Jelas tidak instan dan akan banyak hambatan, tetapi ketika setiap tahap dilalui dengan semangat, bukankah akan terasa lebih mudah?
Lalu, apa saja sih langkah-langkah menjamah masa depan untuk menuju ke kampus impian?
- Kenali diri lewat bakat dan minat
Self awareness merupakan langkah seseorang menyadari hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Proses pengenalan diri untuk mengetahui di bidang mana seseorang dapat menempatkan dirinya dengan baik atau memiliki kelebihan dari pada yang lain sangat diperlukan terutama untuk menentukan jurusan apa yang akan diambil dan mau dibawa ke mana fokus pada diri seseorang saat kuliah nanti.
- Tentukan jurusan yang akan didalami saat kuliah
Pada tahapan ini hendaknya dilakukan dengan pemikiran yang jernih, matang, dan jangka panjang. Bagaimana caranya? Melalui pertimbangan dan penyeimbangan antara bakat dan minat yang ada pada diri sendiri pada poin sebelumnya, seseorang akan lebih mudah memutuskan penjurusan yang nantinya dapat diambil dan ketika mendalami jurusan tersebut, keputusan itu minim diikuti oleh penyesalan karena sudah disesuaikan dengan keahlian beserta kegemaran individu tersebut secara matang.
- Target perguruan tinggi impian dengan jurusan yang didambakan
Perlu adanya riset mandiri yang dilakukan dalam menentukan kampus yang sesuai dengan keinginan sendiri dan tentunya menyediakan jurusan yang akan menjadi fokus saat kuliah nanti.
- Pelajari dan tentukan jalur seleksi yang akan diikuti
Dapat diketahui bahwa jalur seleksi masuk ke dunia perkuliahan sangatlah beragam, beberapa diantaranya seperti: SNMPTN, SBMPTN, dan Jalur Mandiri. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mempersiapkan diri sedini mungkin, baik dari segi pencapaian akademik maupun non-akademik. Usahakan agar memanfaatkan setiap jalur kesempatan masuk PTN yang ada dengan optimal. Terlebih lagi apabila terdapat jalur masuk dengan beasiswa, tidak ada salahnya untuk mencoba, bukan?
- Asah diri untuk konsisten dalam fase persiapan
Setelah memiliki target yang jelas dalam menentukan kampus impian, pastinya harus diikuti dengan asa dan perjuangan untuk. Satu hal fatal yang bisa menghambat pengembangan diri adalah SKS (Sistem Kebut Semalam) dalam belajar telah menjadi kebiasaan. Apabila ingin menuai hasil yang maksimal, hendaknya untuk menanamkan konsistensi pada diri sendiri. Misalnya dengan membuat target harian dan self-reward and self-punishment jika target tersebut tidak tercapai untuk melatih kedisplinan diri.
- “HINDARI PROKRASTINASI!”
Prokrastinasi adalah perilaku seseorang yang cenderung menunda-nunda suatu pekerjaan atau kegiatan. Biasanya prokrastinasi muncul karena seseorang tidak memiliki manajemen waktu yang baik dan skala prioritas yang tidak tertata. Pemikiran bahwa, “Kalau bisa besok, kenapa harus sekarang?” itulah yang akan menghambat produktivitas seseorang terutama dalam mempersiapkan diri menuju PTN impian. Ubah mindset tersebut menjadi, “Kalau hari ini saya tidak mulai berjalan, di kemudian hari saya harus berlari.”
- Menumbuhkan Resiliensi, Memperkuat Motivasi
Sebuah perjuangan lahir dari tekad yang kuat dan keteguhan tekad dilandasi oleh adanya motivasi dalam diri seseorang. Seperti halnya ombak di lautan, hidup akan ada di fase paling atas hingga paling rendah. Tidak apa-apa, asal jangan membiarkan motivasi yang telah dipupuk kuat larut dalam perasaan tersebut.
Kehilangan semangat dan kekuatan untuk mencapai sesuatu yang sejatinya telah terpatri dalam tekad kita, apalagi jika sudah dipertemukan dengan realita yang tidak sesuai dengan ekspetasi pada perjalanan meraih cita-cita tersebut. Maka, resiliensi dapat menjadi jawaban dari hal tersebut. Resiliensi sendiri diartikan sebagai kapabilitas seseorang untuk menghadapi kesulitan dan cobaan hidup yang menerpa. Sehingga mampu bangkit dari stres, perasaan tidak aman, trauma, dan titik terendah atau benar-benar sakit dalam kehidupannya. Membangkitkan sifat resiliensi dan memupuk kembali motivasi setelah berada di titik terendah dalam hidup kita dapat membantu seseorang yang tersesat dalam perjalanannya untuk kembali menemukan titik terang kehidupan.
Karena setidaknya dalam satu hari, hidup seseorang dapat berkembang walau satu persen.
Mulai dari sekarang, mari kita melangkah bersama untuk menjamah masa depan menuju ke kampus impian masing-masing. Sebab waktu akan terus berjalan meski kita sedang bermalas-malasan. Jangan gunakan takut sebagai alasan untuk berhenti meraih impianmu. Satu kutipan, ‘Hidup adalah sesuatu yang besar dan tidak akan pernah cukup jika kita terus merasa kecil’