Kesehatan mental di Indonesia, pergi ke psikolog dianggap sakit jiwa?
Kalian pasti pernah merasakan rasa sakit karena stres kan? Tapi bagaimana jika kalian tidak mampu mengelola stres dan cenderung menyalahkan diri bahkan melakukan self-harm?.
Stress sebetulnya tidak sepenuhnya buruk, kalian justru dapat menjadikan hal tersebut untuk memunculkan potensi. Namun bagaimana jika mengalami stres berlebihan?.
Kondisi dimana kalian tidak dapat mengelola stres, sehingga tidak dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan dan menganggu pekerjaan merupakan bagian dari masalah kesehatan mental.
Jika kesehatan mental terganggu maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental memiliki banyak jenis ciri, penyebab dan cara pengobatan yang berbeda.
Beberapa diantara nya hanya perlu terapi percakapan dari bantuan profesional, penggunaan obat-obatan berkala sesuai anjuran profesional atau terapi berkepanjangan.
Psikologi adalah ilmu yang memelajari tentang pikiran, perasaan manusia. Namun diIndonesia memang masi tabu untuk membicarakan tentang kesehatan mental. Bahkan banyak yang merasa segan untuk berkunjung ke psikolog hanya untuk sekedar konsultasi.
Di Indonesia sendiri orang menganggap kesehatan mental hanya semata untuk diperhatikan / mencari perhatian karena kurangnya perhatian, kurang dekatnya dengan tuhan, dan lalainya dalam beribadah. Karena itu tak jarang, pengidap gangguan kesehatan mental merasa malu untuk berada di masyarakat. Karena takut dianggap gila / kurang waras banyak yang memilih untuk tetap diam dan memilih menahan rasa sakit sendirian.
Hal tersebut dapat terjadi karena rendahnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan mental, diskriminasi terhadap pengidap gangguan mental (masyarakat cenderung menjauhi orang yang menderita penyakit mental karena dianggap gila). Dan akses kesehatan mental yang belum merata di Indonesia. Tantangan- tantangan itulah yang harus dihadapi para penderita penyakit mental.
Padahal tentunya
memahami isu tentang masalah penyakit mental sangat penting namun sedikit yang memahami hal ini di Indonesia.
Kesehatan mental perlu dipikirkan secara matang karena dapat berpengaruh terhadap lingkungan, diri sendiri atau bahkan orang lain.
Banyak sekali kasus meninggal karena bunuh diri akibat penyakit gangguan mental. Disini kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya kesehatan mental.
Mengutip dari penuli terkenal J.K. Rowling.
"Saya tidak pernah malu sedikit pun karena depresi. Tidak pernah. Apa yang memalukan? Saya melewati waktu yang sangat sulit dan saya cukup bangga bisa lolos dari itu."
Jadi tidak seharusnya kita malu karena memiliki masalah mental, justru kita seharusnya bangga karena telah berusaha menghadapi dan melewatinya.
Lalu sebenarnya dari mana kita terkena penyakit mental?
Faktor penyebabnya bisa dari mana saja :
(1). Tekanan/ masalah dalam kehidupan pribadi : pertemanan, keluarga, pekerjaan dan lingkup sosial.
(2). Trauma masa kecil
(3). Warisan genetik
(4). Perubahan fisik
(5). Tidak adanya support sistem
Terdapat ratusan penyakit yang disebabkan oleh gangguan mental, namun yang paling umum dikenal antara lain adalah depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.
Ciri-ciri nya adalah sebagai berikut :
- Ketidakmampuan menghadapi stres berlebih.
- Marah berlebihan dan hasrat untuk menyakiti orang lain.
- Perubahan pola makan, seperti makan berlebihan atau mengurangi makan hingga tidak makan sama sekali.
- Merasa sedih putus asa dan tidak berharga.
- Masalah tidur berlebihan atau kurangnya tidur.
- Perilaku menyakiti diri sendiri
- Tidak melakukan aktifitas yang sebelumnya disukai (hobi)
- Menjauhkan diri dari khalayak umum, dan kehidupan sosial.
Bagaimana cara menangani nya?
Pertama-tama harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Misalnya jika kamu memiliki keinginan untuk melakukan self harm/ menyakiti diri sendiri segara alihkan pikiran kamu itu ke hal yang positif atau membuat kamu senang. Jauhkan benda-benda tajam seperti gunting, pisau, dan cutter.
Luapkan emosi negatif yang ada didalam dirimu. Kamu bisa menangis sebanyak yang kamu inginkan, tulis apa saja hal yang menganggu mu dan apa hal yang membuat mu tetap hidup seperti keluargamu, temanmu. Apa yang akan terjadi dengan mereka jika kamu meninggalkan dunia ini.
Carilah perilaku pengganti. Misalnya kamu dulu menyukai menggambar namun sekarang rasa suka itu berkurang dan berubah menjadi benci. Kamu dapat mencoba untuk melakukan hobi lama kembali dan temukan rasa suka mu yang dahulu.
Hindari sendirian. Ikuti organisasi/ grup pendukung kesehatan mental. Lakukan banyak kegiatan sosial yang melibatkan orang lain agar menghindari pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Tetapi jika cara diatas sudah kamu lakukan dan masih mengalami kesulitan, jangan segan-segan untuk menghubungi profesional. Jangan biarkan penyakit mental menghancurkan dirimu. Tutuplah telinga jika ada yang mengatakan kalian gila. Masalah mental harus ditangani sesegera mungkin sebelum adanya korban lagi.
"Keinginan untuk bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, kebutuhan untuk mengontrol, lahir dalam diri kita masing-masing. Sangat penting untuk kesehatan mental kita dan kesuksesan kita, bahwa kita mengambil kendali." - Robert Foster Bennett.
Sumber Ilustrasi = https://images.app.goo.gl/tYvVG7Wu13d4TkZB7