Mari mengukir prestasi sedini mungkin.

profile picture Burhan Udin

Tidak ada kata terlalu' dini' dalam hal mengukir prestasi. Ungkapan tersebut nampaknya sangat cocok dengan reno yang diperoleh wei yi, yakni grand master termudah keempat di dunia. Wei yi mendapatkan gelar grand master-nya pada usia 13 tahun delapan bulan usai merai norma grand master ketiganya di turnament catur Reykjavik open 2013, setelah mendapatkan dua norma grand master sebelumnya pada kompetisi world junior championship serta indonesia open pada tahun 2012.
Indonesia juga memiliki grand master muda, yakni medina warda aulia. Gadis kelahiran jakarta tahun 1997 ini mendapatkan gelar grand masternya pada usia 16 tahun 2bulan. Medina juga merupakan pemegang rekor muri dan dunia sebagai pecatur yang mampu mengalahkan 650 pecatur lain pada kompetisi indosat grand master chees match. Atas prestasinya dibidang catur, medina memperoleh penghargaan stya lancana wira karya dari presiden susilo bambang yudhoyono pada tahun 2008 lalu.

Belum lagi kisah bocah asal amerika, tanishq Abraham. Yang memperoleh tiga gelar sarjana di usianya yang ke sebelas tahun.tanishq memperoleh tiga gelar sarjana, yakni sarjana dibidang matematika,sains,dan bahasa asing dari american River college di sacramento,Amerika serikat. Sebelumnya ia juga telah mencuri perhatian publik karena berhasil lulus sekolah menengah atas pada usia 10tahun.
Di indonesia sendiri, tercatat sarjana kedokteran termuda. Yakni Rafida Helmi, mahasiswi lulusan unissula semarang. Rafida Helmi memperoleh gelar sarjana kedokteran pada usia 17 tahun pada 2016 lalu. Rafida masuk sekolah dasar pada usia empat tahun dan selama menempuh pendidikan sd,smp,dan sma.
Rafida selalu menjalani program akselerasi sehingga ia telah terdaftar sebagai mahasiswa di usianya yang ke-14. 
Baginya tidak ada hal khusus untuk mendapatkan prestasinya sekarang, ia menuturkan jika yang terpenting adalah menentukan tujuan dari awal dan bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan tersebut.
Beberapa contoh pemuda pemuda berprestasi di atas setidaknya membuktikan jika tidak ada kata terlalu dini atau terlalu cepat dalam mengukir prestasi. Prestasi tidak harus selalu sesuai dimulai langsung dari sesuatu yang besar, mengukir prestasi dapat dimulai dari sekedar menekuni hobi dengan serius.
Bila menyukai akademik, maka berprestasilah di bidang akademik.

Bila memang tidak menonjol di bidang akademik,namun ahli di bidang olahraga, maka tekunilah. Tidak ada hal yang lebih menenangkan dibandingkan berprestasi di bidang yang kita sukai. Terlebih lagi bagi siswa-siswa sekolah menengah atas, prestasi diluar nilai sekolah merupakan poin plus tersendiri pada saat seleksi penerimaan mahasiswa  baru melalui jalur  SNPMTN.

Oleh karena itu, mari kita berlomba lomba dalam mengukir prestasi mulai sejak dini. 
Tunjukkan jika bangsa ini memiliki masa depan yang cerah lewat pemuda pemudinya yang b

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Burhan Udin

This statement referred from