Revolusi Industri Meningkatkan atau Menurunkan Moral Sosial?
Revolusi industri, mungkin sudah tidak asing bagi kebanyakan masyarakat saat ini, namun tahukah kamu mengenai makna dari revolusi industri?
Revolusi industri adalah perubahan besar-besaran mengenai cara manusia dalam mengolah sumber daya untuk memproduksi barang dalam berbagai sektor bisnis sehingga berdampak pada kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial-budaya. Penyebutan revolusi industri adalah istilah ciptaan Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui, seorang pemimpin pabrik tekstil, yang merujuk penggantian tenaga hewan dan manusia untuk produksi oleh tenaga mesin berbasis manufaktur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa revolusi industri adalah gerakan perubahan secara besar-besaran yang dapat berpengaruh ke seluruh aspek kehidupan.
Nahh, kembali ke tema artikel ini mengenai pengaruh revolusi industri terhadap moral sosial. Mari kita cari tahu apa itu moral sosial. Moral sosial adalah tindakan kita terhadap manusia lain, dimana perbuatan itu berdampak langsung dengan kehidupan antar sesama manusianya. Tanggung jawab kita terhadap lingkungan sekitar. Lalu, apakah revolusi industri sendiri berpengaruh terhadap moral sosial? tentu saja berpengaruh, seperti yang kita ketahui bahwa revolusi industri berdampak ke seluruh aspek kehidupan.
Perlu diketahui bahwa saat ini kita sedang berada di era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah terobosan baru di dunia industri yang akan menggabungkan teknologi otomatisasi dan cyber. Dengan demikian, akan lahir berbagai kecerdasan buatan untuk membantu berbagai pekerjaan manusia, semua hal akan lebih dipermudah melalui teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi salah satu bentuk revolusi industri.
Lalu, apasih hubungannya dengan moral sosial? seperti yang kita ketahui bahwa terkadang moral sosial seseorang terpengaruh dari gaya hidup, lingkungan sekitar dan faktor lainnya. Berkembangnya teknologi salah satunya media sosial terkadang membuat kita “menggampangkan” semua hal. Tidak jarang kita jadi tidak bisa menghargai orang lain, merasa bahwa semua hal telah dipermudah oleh teknologi dan media sosial membuat kita menjadi sedikit angkuh dan acuh.
Tanpa kita sadari, media sosial itu mempengaruhi moral sosial seseorang. Saya seringkali menemukan sebuah konten atau opini yang merujuk pada ‘penghinaan’ terhadap seseorang banyak didukung oleh netizen (pengguna media sosial). Mereka beralasan kalau hal tersebut sebuah candaan, namun pernahkah kamu berfikir bagaimana perasaan orang tersebut? ada pula seorang anak yang secara sengaja memposting video saat dirinya membentak orang tuanya, miris. Mungkin bagi sebagian orang berfikir bahwa tindakan mereka adalah tindakan yang keren atau biasa disebut ‘savage’, sebuah fakta menyedihkan yang terjadi di zaman ini. Kemunduran moral banyak ditemukan di zaman modern ini, entah itu secara langsung ataupun virtual. Kebanyakan anak dibawah umur meniru tindakan seseorang yang mereka lihat di media sosial, biasanya dengan alasan agar terlihat keren atau biar ga ketinggalan zaman, sampai-sampai mereka tidak mempertimbangkan apa hal itu pantas atau tidak untuk dilakukan.
Namun, media sosial juga memiliki cukup banyak dampak positif. Banyak orang yang telah terpandu dengan adanya media sosial, salah satunya adalah penjualan online. Sebagai contoh, disaat seseorang sedang mengalami kemunduran di usahanya, ia akan mencoba memposting di media sosial, lalu ia berharap orang-orang mau membantu membeli produknya atau mungkin sekedar membagikan konten tersebut, agar banyak orang bisa melihat konten tersebut. Boomm, hal itu berhasil, tidak lama kemudian usahanya menjadi banjir orderan. Hal ini menunjukan bahwa media sosial juga membuat moral sosial seseorang menjadi lebih positif, dimana ia terdorong untuk membantu seseorang karena melihat media sosial orang lain yang telah melakukan perbuatan baik. Contoh lain dapat ditemukan melalui penggalangan dana melaui media sosial, biasanya untuk orang sakit, terkena bencana dan orang yang sedang kesulitan. Dimulai dari seseorang yang memposting sebuah video menjelaskan keadaan yang dia alami atau orang lain alami di media sosialnya, dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Biasanya para netizen akan berkomentar “ka, ayoo open donasi biar kita bisa bantu”, dana yang terkumpul juga tidak sedikit. Sudah banyak orang terbantu oleh media sosial, ini menjadi salah satu bukti bahwa media sosial juga meningkatkan moral sosial, dimana banyak orang berbondong-bondong untuk melakukan hal baik.
Jadi sebenarnya, fifty-fifty ya. Revolusi industri dalam bentuk media sosial, dapat menurunkan moral sosial tetapi dapat juga meningkatkan moral sosial seseorang. Hal ini kembali ke pribadi masing-masing, saya rasa semua itu adalah pilihan. Pilihan untuk mengikuti hal yang positif atau negatif, karena kita sudah cukup pandai untuk bisa menimbang mana hal yang harus diikuti dan tidak. Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menghadapi percepatan revolusi industri ini, terutama dalam hal menggunakan media sosial. Selain itu, ada baiknya anak dibawah umur didampingi saat menggunakan media sosial, agar mereka juga paham mana hal positif dan negatif.