Kenapa Terlalu Banyak Berpikir Malah Jadi Menghambat Kamu?
Oke, sebelumnya aku mau ngucapin selamat datang!!! Seneng banget akhirnya bisa rampung juga artikel satu ini. Semoga aku, kamu dan kita semua dalam keadaan yang baik, dan terus bersama kebaikan yaaa
Yuk, balik ke topik. Coba temen-temen perhatiin judul artikel ini deh!
Pertanyaan ini seharusnya sering banget terdengar di sekitar kita atau bisa jadi terjadi pada diri kita sendiri. Berdasarkan kutipan dari laman kompas.com, pada tahun 2021 UNICEF telah melaporkan 1 per 5 koresponden dengan rentang usia produktif, yaitu 15 hingga 24 tahun sering mengalami depresi. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya minat seseorang untuk melakukan sesuatu, terlebih seperti kehilangan minat pada hobi mereka.
Terlalu banyak berpikir atau overthinking sering terjadi pada usia produktif dan salah satunya adalah pengaruh dari perkembangan zaman yang menuntut setiap individu harus mengikuti standar yang terbentuk dari lingkungan sekitarnya. Contohnya nih tentang pendidikan, yang mengharuskan tiap individu menyandang gelar sarjana atau di umur 30 harus berhasil dalam segala aspek kehidupan. Waduh, kalau setiap orang sama semua, dunia ini bakalan gimana ya?
Sebenernya, standar-standar ini ga sepenuhnya salah atau benar ya. Dalam pandangan aku, ini bisa jadi salah atau benar tergantung sama perspektif kita masing-masing. Dalam hal yang sederhana nih, misalnya saat kita melihat angka enam dari sisi depan dan temen kita ngeliatnya dari sisi depannya dia, otomatis temen kita bakalan ga sependapat kalau angka yang kita lihat adalah angka enam, karena menurut dia itu adalah angka sembilan.
Fenomena kayak gini ada banyak banget di sekitar kita, dan seringkali disalahartikan sehingga menuai pro dan kontra. Untuk poin overthinking ini, kebanyakan orang pasti pernah mengalami hal yang serupa, atau bisa jadi sampai ke tahap-tahap yang lebih parah, padahal waktu yang dihabiskan selama overthinking bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif. Berdasarkan pengalamanku sendiri, saat seseorang berada dalam posisi lagi overthinking terhadap sesuatu, dia lebih butuh hal-hal yang bisa mengembalikan mood dan semangat atau tujuan awalnya, tapi most of people kalo ketemu temen yang lagi overthinking bawaannya mau nasehatin terus dan Si overthinking ini tambah ga mood. Betul apa betul? Hehehe
Ya sebenernya, orang yang menasehati ini ga salah, tapi caranya aja yang kurang tepat. Kalau teman kamu lagi cerita tentang keluh kesahnya, kamu bisa ngedengerin dulu, nanti kalau temen kamu minta saran baru deh kamu kasih saran, dan juga kalau kamu yang lagi berada di posisi overthinking ga ada salahnya buat cerita ke orang yang kamu percaya biar ga terus-terusan dan jadinya malah menghambat aktivitas kamu. Pada dasarnya, kita memang harus berpikir sebelum bertindak. Akan tetapi ya, secukupnya saja. Kalau berlebihan malah jadi overthinking dan minim action. Alhasil, kita malah rugi dua kali dong, rugi di waktu dan tenaga karena kerjaan masih belum kelar juga.
Jika kamu salah satu yang sering stuck dan ujung-ujungnya ga jadi ngerjain suatu hal, kamu bisa coba buat aturan untuk ngerjain at least 5 menit untuk tugas nih. Saat kamu berhasil melewati 5 menit itu, kamu bisa tambah waktunya "eh 5 menit lagi deh nanggung nih dikit lagi". Kamu bisa lanjut lagi ke 5 menit berikutnya atau bisa di jeda dulu 5 menit dan lanjut 5 menit berikutnya. Sadar atau engga, dengan cara ini kamu bisa menyelesaikan tugas-tugasmu loh! Mantep ga tuh?
Pengalamanku yang mulai coba metode ini dan cukup berpengaruh sih, karena aku orang yang harus perfect dulu nih entah itu timing, peralatan, dan lainnya, kalau udah komplit atau waktunya mepet sama deadline baru deh mau ngerjain dan pastinya sering ke-distract dengan social media dan hasilnya jadi ga maksimal atau bisa jadi minus, maka dari itu aku mencoba buat merubah kebiasaan ini sedikit demi sedikit.
Selain itu, saat mengerjakan sesuatu seseorang kerap kali butuh sesuatu yang disebut tujuan atau sering timbul pertanyaan "aku ngerjain ini karena apa? Kalau sudah selesai aku bakalan dapet apa? Kalau ga aku kerjain gimana ya?". Beberapa pertanyaan ini bisa jadi langkah awal kita buat mengetahui tujuan kita sebenarnya, bisa berupa alasan, manfaat yang akan didapat, serta risiko. Setelah tau tujuan ini, kita bisa lebih terarah dan komitmen nih dengan hal yang akan kita kerjakan, sehingga hasilnya lebih maksimal.
Dilihat dari beberapa hal yang sudah tertera di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam keseharian kita dan dimanapun kita berada overthinking pasti akan terus ada karena kita diberi karunia berupa akal buat berpikir dan tentunya hal ini dapat kita atasi dengan metode 5 menit dan cari tujuan sebelum memulai mengerjakan sesuatu.
Sekian, artikel kali ini, semoga bermanfaat!
Sampai jumpa di artikel selanjutnya, stay safe and healthy everyone!
Referensi :
https://rencanamu.id/post/fun/did-you-know/5-ciri-ciri-kalau-kamu-seorang-pemikir-yang-berlebihan (ilustrasi)