Rindu Abuya

Di tengah lelahnya dunia mencari sesuatu yang berharga, aku menemukan sebuah intan yang indah dan berkilau bak mutiara, dia adalah sosok yang tidak bisa ku gambar kan , dia adalah panutan dalam kehidupan ku selama 6 tahun , dialah guruku cahaya hidupku Abuya al-arif Billah, sungguh mulia akhlak beliau, bila ku tatap wajahnya sangat tentram jiwa ku ini bahkan hati ku pun ikut sejuk serta kegelisahan ku pun menjadi hilang, …

26 Desember adalah hari wafatnya beliau, saat itu pun senja tidak terlihat , yang terlihat hanya lah sebuah tangisan dari santri-santri beliau tangisan itu berubah menjadi tangis haru yang tidak bisa ku gambar kan pada tanggal tersebut, mereka semua tak kuasa menahan pilu melepas kepergian beliau , beliau pergi mendahului santri-santri beliau, dan berjumpa dengan keabadian ilahi, semoga kita kan bersama di syurga nanti Abuya…

Abuya ku rindu padamu, rindu mengaji dengan mu… rindu mencium tangan mu tuk dapat kan barokah mu…

Abuya terima kasih ku segala kasih dan sayang mu, akan selalu ku jaga warisan amal mulia…

Sungguh mulia akhlak Abuya wajah nya yang menentramkan jiwa tak kan habis doa, doa cinta untuk mu Abuya…

26 Desember merupakan hari yang begitu menyakitkan bagi pondok pesantren kami… tak kuasa kami menahan pilu melepas kepergian mu, jika bukan kepada mu pada siapa ku sampaikan rindu, guru ku mohon ridho mu….

Abuya ku tuliskan karangan ini untukmu karena aku sangat merindukanmu, kau mengajarkan banyak hal tentang sebuah ilmu kau pun selalu memaafkan semua kesalahan santri mu … Abuya kenangan mu dan ilmu mu serta ajaran mu tak kan pernah ku lupakan…

Rindu Abuya ….

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By [email protected]

This statement referred from