Cinta Sastra, Cinta Indonesia

profile picture serenity

Dari tahun ke tahun lomba kebahasaan makin banyak diadakan oleh beberapa masyarakat dan pihak tertentu. Hal itu dilakukan dengan maksud dan tujuan serta berbagai jenis lomba. Salah satunya adalah lomba membuat pantun.

Pantun merupakan puisi karya sastra lama yang terikat oleh aturan. Di setiap daerah di Indonesia hampir memiliki pantun. Bahkan pantun ini dijadikan syair lagu daerah, seperti lagu Kicir-Kicir dan Jali-Jali dari DKI Jakarta.

Pantun sudah diperkenalkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sejak di Sekolah Dasar. Saat itu peserta didik diperkenalkan untuk mengenal ciri dan makna bait pantun. Di SMP, pantun kembali dipelajari di kelas VII. Peserta didik bahkan dilatih keterampilan mencipta pantun. Pembelajaran pantun jelas merupakan wujud cinta budaya Indonesia.

Ketika cipta pantun dijadikan lomba tentu tujuannya adalah melatih jiwa kompetisi berkreasi mencipta sastra lama Indonesia di era kekinian. Terlebih temanya tentang mitigasi bencana. Nasihat waspada dan siap siaga terhadap datang bencana, seperti banjir, stunami, gempa bumi, dan kebakaran, disajikan dalam bentuk pantun berkait. Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pesertanya. Selain, harus berpikir menciptakan baris nasihat, peserta juga harus pandai berkreasi menciptakan baris-baris sampiran yang jumlah suku kata dan rimanya sesuai aturan.

Ajang lomba tentu bukan sekadar kompetisi. Lomba cipta pantun adalah dalam rangka menumbuhsuburkan kecintaan terhadap karya sastra. Pantun bagian dari sastra. Sastra bagian dari budaya Indonesia. Jika rasa cinta pada sastra tinggi, tentu saja akan semakin hebat budaya bangsa Indonesia.

Betapa kita bangga jika di berbagai kegiatan apapun di berbagai tempat, pembawa acara atau pembicara dapat terbiasa menggunakan pantun tentu saja akan dapat memperkaya budaya bangsa Indonesia.

3 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
3
0
profile picture

Written By serenity

This statement referred from