Berhentilah menjadi sesuatu yang bukan dirimu

profile picture danuwira57

Terkadang saat kita memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru, yang pertama terlintas di benak kita adalah “bagaimana pendapat orang tentang yang saya lakukan?” yang bukannya malah menjadi pembakar semangat malah ia menjadi pemadam dari semangat kita dalam mencoba sesuatu yang baru.

Ini tentu pemikiran yang amat keliru, karena apa yang menjadi pendapat orang tidak semuanya harus kita dengar karena pada dasarnya yang mereka lihat hanyalah hasilnya bukan proses “behind the scene” yang kita lakukan untuk mencapai goal yang telah kita targentkan. Dalam mencoba sesuatu, tidaklah masalah jika kita meminta pendapat orang yang pernah melakukan hal itu agar itu menjadi bahan bakar kita bahwa “kalau dia bisa kenapa saya ga bisa?” dan kalau ada yang berpandangan miring tentang kita, semisal mengatakan bahwa kita ga akan bisa lakuin itu. Kita ga akan nyampe titik itu atau mengatakan mimpi kita terlalu tinggi.

Yang sering kali membuat kita menjadi minder dan mulai terpengaruh dengan stigma-stigma miring mereka yang pada dasarnya tidak mengetahui proses yang kita lakukan dan pengorbanan yang mengiringi itu. Kalian tau? Terkadang mendengarkan stigma miring orang tentang usaha kita bisa menjadikan kita besar. Contohnya, kita lihat brand-brand besar yang kalau di Indonesia misalnya ya salah satu brand air kemasan yang ternama kita sebut saja A, siapa yang tidak mengenal air kemasan saat ini? Air minum dalam kemasan yang besar dan dikenal oleh semua orang kan? Tapi kalian tau ga kalau pada awal kehadirannya ternyata brand A ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat waktu itu karena ya terkesan “aneh” karena pada waktu itu pemikiran masyarakat masih “air kan banyak bisa diambil di mata air langsung atau di daerah yang dialiri air terus dimasak, ngapain buat air kemasan?” Tapi pengolahan air pada masa itu belum higienis dalam pandangan pendiri  dan mungkin beliau melihat bahwa pengolahan air pada masa itu masih belum sepenuhnya bersih dan masih ribet untuk bawa air kemana-mana.

Dan beliau melihat itu sebagai sebuah peluang untuk mengenalkan terobosan baru yaitu air minum kemasan yang lebih praktis dan lebih higienis dalam pengolahannya. Dan lihat apa yang beliau terima?? Hal pertama yang beliau terima bukan sanjungan, bukan pujian, bukan sorakan, tapi yang pertama beliau terima adalah stigma miring bahwa produknya tiu terlalu ribet dan ga cocok buat masa itu.

Kira-kira apa yang beliau lakukan terus? Apa beliau langsung menyerah? Tentu tidak, beliau tetap optimis bahwa produk beliau punya manfaat yang besar mungkin bukan saat itu tapi beberapa tahun kedepan. Dan inilah pemikiran yang harus kita tanamkan pada diri kita dan buang jauh-jauh pemikiran-pemikiran yang membuat kita down, membuat kita minder, putus asa dan dampak negatif lainnya.

Tapi tanamkan bahwa “apa yang saya lakukan ini benar, saya ga perlu izin orang untuk lakuin ini karena mereka ga akan mengerti dan saya yakin bahwa ini akan membawa dampak positif kelak” kalau kita sudah bisa tanamkan itu di diri kita, kalau kita sudah bisa memberikan intuisi semacam ini ke diri kita percayalah kalau kita bakal maju terus dan “tuli” atas pikiran negatif tentang usaha kita.

Percayalah bahwa rencana Tuhan buat kita itu jauh lebih indah dan Tuhan udah menyiapkan akhir cerita perjuangan kita seindah mungkin yang kita tidak bisa bayangkan dan tirak akan pernah terlintas dalam benak kita.

(Lalu Danu Wiradaningrat)

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By danuwira57

This statement referred from