Brand Ambassador Harus dari Artis Korea Semua?
Belakangan ini industri hiburan korea atau yang lebih akrab dikenal dengan industri K-pop sedang menjamur di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Bahkan dilansir dari CNN Indonesia Indonesia sebagai negara dengan penggemar K-pop terbesar di dunia maya menurut laporan Twitter pada (26 /1) lalu .Berbagai brand lokal di Indonesia pun mulai memanfaatkan situasi tersebut dengan menjadikan artis-artis yang tenar dari Korea Selatan tersebut sebagai Brand Ambassador dari produk-produk mereka. Produknya beragam dimulai dari Skincare, makanan, minuman Marketplace dan lain-lain.Trik yang digunakan juga menurut saya sangat ampuh untuk menarik minat masyarakat khususnya penggemar Kpop, seperti diadakannya konser, atau hadiah berupa merchandise dari sang idola ditambah lagi para penggemar K-Pop juga cukup loyal sehingga keuntungan dari penggunaan Brand Ambassador dari K-pop tidak main-main. Selain itu ,keuntungan dari bekerjasama dengan idol dari korea bisa mempererat hubungan antar dua negara di bidang ekonomi, Indonesia pun semakin dikenal oleh pihak negara korea. Kita bisa memperkenalkan eksistensi budaya dari Indonesia kepada negara bersangkutan.
Tapi , Apakah harus semuanya menggunakan Brand Ambassador dari Korea ? Saya pribadi kurang setuju karena masih banyak orang Indonesia yang saya rasa berpotensi untuk dijadikan Brand Ambassador entah itu dari kalangan artis, orang berprestasi di Indonesia atau yang lainnya. Sangat disayangkan kita tidak memberi kesempatan pada sumber daya di Indonesia yang ada. Sebagai kesatuan bangsa sudah sepatutnya saling mendukung satu sama lain termasuk dalam masalah perekonomian. Meski memang penggunaan Brand Ambassador dari Idol Korea memang sudah banyak terbukti efektif tetapi bukan berarti serta merta semua produk atau perusahaan bisa menggunakan Brand Ambassador dari korea.
Korelasi produk dengan Brand Ambassador juga perlu diperhatikan. Kita tidak bisa asal memutuskan untuk menggunakan Brand Ambassador dari Idol Korea perlu riset secara mendalam lagi antara citra brand dengan Brand Ambassador misalnya produk kecantikan seperti skincare akan lebih tepat sasaran apabila menggunakan Brand Ambassador dari Indonesia daripada korea karena jenis kulit dari orang korea dan Indonesia sudah pasti berbeda. Kita yang pada umumnya berkulit sawo matang akan berusaha menjadi putih seperti idol korea untuk mencapai standar kecantikan yang diberikan oleh produk skincare tersebut. Selain itu karena penggemar K-pop lebih banyak dari kalangan muda produk yang ditawarkan pun akan lebih efektif jika memang target pasarnya anak muda. Jika produk tidak ada kaitannya dengan kebutuhan anak muda rasanya tidak perlu menggunakan Brand Ambassador dari idol K-pop karena biaya untuk menggunakan Brand Ambassador dari idola K-pop lebih mahal ketimbang menggunakan Brand Ambassador dari dalam negeri dan secara tidak langsung kita seperti memperkaya negara yang sudah lebih kaya dari negara kita sendiri. Sangat lucu sebenarnya dan saya yakin tidak sedikit yang sadar akan hal itu.
Tidak ada yang salah terkait penggunaan Brand Ambassador dari idola K-pop, karena tidak bisa dipungkiri hal terpenting dari dunia bisnis yaitu mencari cara untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya , asal korelasi antara produk dan target pasar tepat. Akan tetapi perlu juga diperhatikan kembali dampak dari masyarakat Indonesia itu sendiri, secara tidak langsung dengan penggunaan Brand Ambassador dari korea secara berlebihan kita seperti mendukung fanatisme dari para penggemar K-pop yang terkenal loyal ada idolanya akan rela menghabiskan sejumlah uang yang tidak main-main untuk idolanya.
Kita terlalu terbiasa untuk lebih cenderung mengikuti budaya luar. Kecintaan masyarakat terhadap negara lain atau khususnya dalam kasus ini negara Korea dapat semakin bertambah karena difasilitasi oleh pihak perusahaan-perusahaan negara kita sendiri sehingga kecintaan pada budaya Indonesia bisa luntur. Indonesia masih punya banyak artis-artis dan orang-orang berprestasi lainnya yang dijadikan idola oleh masyarakat Indonesia dan punya pengaruh dalam menaikkan brand awareness produk-produk lokal.
Sudah seharusnya kita memulai untuk melatih masyarakat untuk mencintai produk lokal termasuk para artis-artisnya dan memberdayakan sumber daya manusia yang ada dengan semaksimal mungkin. Perlu diketahui pula pada mulanya sebelum industri K-pop menjadi begitu populer seperti sekarang, mereka lebih mengutamakan untuk menargetkan masyarakat dalam korea itu sendiri terlebih dahulu sebelum mampu memperluas jangkauan ke masyarakat internasional. Dukungan masyarakat lokal sangat penting untuk mendukung orang-orang yang berkarya dalam negeri.