Harga Sebuah Kepastian
Harga Sebuah Kepastian
Kau tahu mengapa menunggu sangat mahal? Karena bayarannya adalah waktu. Adakah yang lebih mahal dari waktu?
Jika kamu memutuskan untuk menunggu, maka jangan sampai salah tunggu. Pastikan dia memang berhak ditunggu.
Jika bersikeras tetap menunggu, maka kuatkanlah hati. Sebab, mungkin saja dia yang ditunggu ternyata sedang menunggu orang lain.
Menunggu dalam diam-diam penuh resiko. Sebanding dengan harganya, sebab dengan bahagianya, jika ternyata diam-diam dia juga menjadikan kamu tujuannya.
Aku tahu kamu lebih suka kalimat barusan dari pada kalimat diatas-Nya. Tapi aku kabarkan wahai hati, di dunia nyata kalimat yang tak disuka itulah yang paling banyak terjadi. Orang yang dinanti ternyata sedang menunggu hati lain.
Apakah dia akan menerima jika aku datang lebih dulu?
Salah satu jenis patah hati terdalam adalah cinta tertolak sebelum sempat bicara. Diam-diam jatuh cinta, diam-diam mengagumi, dan diam-diam patah hati. Aku sedang tidak mencela cinta dalam diam. Itu sah selama tidak membuat hati lalai dengan cinta kepadanya. Cinta dalam diam adalah salah satu cara mencintai sebelum mampu melangkah lebih jauh.
Di sini aku hanya ingin mengabarkan bahwa cinta dalam diam juga ada patahnya. Cinta dalam diam juga ada resikonya. Resiko ditikung bahkan oleh sahabat sendiri,resiko bahwa ternyata dia tidak sedang menjadikanmu tujuannya.
Tentu semua hati yang patah akan merasakan sakit yang sangat. Kata orang tangis tanpa air mata lebih menyayat hati. Cinta tanpa pernah diungkapkan lebih menusuk jiwa. Karena cinta tertolak sebelum bicara, karena hati akan selalu bertanya “Apakah dia akan menerima jika aku datang lebih dulu?”
Hati, harusnya kau tahu resiko ini ketika memilih cinta dalam diam. Agar kau bisa melapangkan diri saat takdir berkata lain. Agar kau tidak terlalu kecewa ketika rasa tak senada. Bahkan seharusnya kau bersyukur telah menjaga rasa yang Allah titipkan padamu dalam diam. Tidak merusaknya dengan ungkapan cinta yang terburu-buru.
Semua baik-baik saja. Tidak ada yang perlu ditangisi. Kau tidak kehilangan apa-apa. Karena dia belum sempat jadi milikmu. Sungguh aneh merasa kehilangan akan sesuatu yang bukan milik sendiri.
Yakinlah, Allah akan menjagamu sebagaimana kamu menjaga rasa. Dia akan mendiamkan, menenangkan hati sebagaimana (dulu) kau mendiamkan cinta. Mudah bagi Allah untuk menghapus dan menumbuhkan rasa. Maka jangan pernah jauh darinya.