FIRST IN FIRST OUT, TEPAT DAN CUKUPKAH UNTUK PELABUHAN MERAK?

profile picture Salma Rahmah

Para pemudik yang akan menggunakan transportasi laut di Pelabuhan Merak, Banten, diimbau oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, agar datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan masing-masing.

Hal itu disebabkan karena kepadatan pelabuhan yang terpantau selama arus mudik 2022. Kepadatan terjadi karena banyaknya kendaraan baik yang memenuhi parkiran ataupun logistik yang akan diangkut oleh kapal. Seharusnya dermaga kapal cukup untuk menampung kedatangan penumpang, namun karena banyaknya calon penumpang yang datang sebelum jadwalnya menyebabkan pelabuhan seolah terlalu sempit untuk kebutuhan transportasi masyarakat.

Oleh karena itu, sistem First In First Out (FIFO) diterapkan oleh pemerintah khusus untuk pelabuhan Merak, Banten. Sistem ini mulai diberlakukan sejak arus mudik tahun 2022 dengan tujuan agar dapat meminimalisir kepadatan calon penumpang di pelabuhan.

Ini untuk mencegah terjadinya kepadatan kendaraan yang akan masuk ke kapal.", kata Menhub (Jumat, 29 April 2022).

Dalam hal ini, kebijakan pemerintah dalam penerapan sistem First In First Out adalah sesuatu yang dirasa sangat tepat. Pasalnya, kepadatan memang disebabkan oleh parkir kendaraan dan calon penumpang yang menunggu jadwal keberangkatannya. Padahal setiap calon penumpang sudah memiliki jadwal keberangkatan masing-masing, namun masyarakat tetap saja tidak sabar sehingga rela menunggu kedatangan kapal agar dapat berangkat lebih awal.

Semestinya, jadwal adalah jadwal. Semua sudah dihitung dan diatur sedemikian rupa supaya keberangkatan penumpang di pelabuhan tertata. Kepadatan semacam ini jelas diluar dari aturan sehingga akibatnya pun cenderung negatif dan menimbulkan kerugian.

Penerapan sistem First In First Out merupakan solusi yang tepat. Dalam sistem ini, penumpang yang memiliki jadwal berangkat lebih awal maka akan naik ke kepal lebih awal pula, begitu pula sebaliknya. Sistem ini membuat calon penumpang lebih tertib dengan jadwal keberangkatannya. Kemungkinan tidak akan ada lagi calon penumpang yang asal ingin cepat masuk kapal dengan alasan bahwa, "Saya sudah menunggu sejak lama di pelabuhan". Karena pada dasarnya, alasan itulah yang seolah sudah menjadi aturan baru dalam keberangkatan. Bahwa bukan siapa yang memiliki jadwal paling awal, tapi siapa yang sudah 'rela' menunggu dari awal.

Untuk menangani masalah ini, ternyata pemerintah tidak hanya melakukan penerapan sistem First In First Out. Menhub juga sudah memberikan catatan kepada Dirjen Perhubungan Darat dan Dirut ASDP untuk melakukan perbaikan pada tata kelola Pelabuhan Merak, Banten. Hal ini memang diperlukan bahkan memiliki urgensi yang jauh lebih penting. Ketidaktertiban calon penumpang dapat terjadi karena tata kelola dan arahan yang kurang tegas ataupun kurang memadai dari pihak pelabuhan. Seperti biasanya, masyarakat akan berbuat yang terbaik menurut pendapatnya yang sekiranya dapat menguntungkan dirinya pribadi, padahal ada aturan yang harus ditaati. Semua itu diberlakukan untuk keadilan dan ketertiban, bukan untuk untung rugi penumpang secara personal.

Solusi lain yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pengadaan penambahan dermaga di pelabuhan yang diharapkan dapat memecah kepadatan. Penambahan tersebut meliputi 2 dermaga kapal, yaitu Dermaga Pelindo (Indah Kiat) dan Dermaga BJB. Solusi ini juga dinilai tepat karena semua pihak tidak mungkin bisa mengurangi jumlah penumpang, sedangkan pemudik pada tahun ini seolah membludak karena sudah dua tahun diberi aturan ketat "Lebaran Tanpa Mudik". Sehingga, yang dapat diusahakan adalah bukan mengurangi penumpang, akan tetapi menambah luas pelabuhan.

Beberapa solusi di atas ternyata cenderung pada solusi untuk keadaan darurat dan mendesak. Kebijakan baru diterapkan usai permasalahan terjadi di pelabuhan. Sebaiknya, jauh sebelum itu terjadi, dilakukan antisipasi dan evaluasi pelabuhan terlebih dahulu agar pelayanan keberangkatan penumpang dapat terlaksana dengan tertib. Kalaupun ada suatu hal yang terjadi, maka sudah ada solusi atau alternatif yang telah direncanakan sebelum arus mudik 2022 ini dimulai. Kesigapan pemerintah dalam menangani permasalahan ini cukup baik. Hanya saja kelalaian persiapan semacam ini harus dicegah agar tidak kembali terjadi.

Permasalahan kepadatan semacam ini tentu tidak hanya terjadi di Pelabuhan Merak saja, melainkan pelabuhan lain pun dapat mengalami hal yang serupa. Namun, diharapkan agar setiap kendala pada arus mudik khususnya jalur laut dapat teratasi dengan baik dan terkendali sekalipun terjadi hal yang di luar perkiraan sebelumnya. Untuk mewujudkan keinginan ini tentu bukan hanya pemerintah dan pihak pelabuhan saja, masyarakat sebagai calon penumpang pun harus sadar betul akan pentingnya keteraturan untuk kenyamanan dan keselamatan keberangkatan.

DAFTAR PUSTAKA :

https://www.idxchannel.com/economics/atasi-kepadatan-pelabuhan-merak-menhub-minta-penerapan-first-in-first-out

https://images.app.goo.gl/3HppY5yub5aHD4gM6

18 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
18
0
profile picture

Written By Salma Rahmah

This statement referred from