Ubaidilla

profile picture Ubaidilla

BANEWRY MENULIS, 24 APRIL 2022


(GENOSIDA DITANAH PAPUA). KEKERASAN TAKAN MENYELESAIKAN MASALAH, TAPI HARUS DENGAN CINTA DAN KASIH SAYANG

Banyak orang melihat situasi yang kemudian terjadi di tanah Cendrawasih bumi PAPUA dari awal penjajahan kolonialisme hingga sekarang adalah satu problem yang dipicu oleh segelintir masyarakat yang disebut OPM atau KKB. Hal ini seperti yang ditayangkan pada banyak media nasional hingga internasional, guna untuk menyudutkan OAP agar dimata seluruh manusia tetap mengikuti pola pikir busuk dari segelintir orang yang tak bertanggung jawab ini, lalu mereka menyembunyikan berbagai konflik yang dilakukan pemerintah Indonesia pada bangsa PAPUA.
GENOSIDA itu terus terjadi disana tanpa ada penyelesaianya seperti bangsa ACEH. Hal ini yang dikatakan DR.SOKRATEZ S.YOMAN dalam bukunya "Jejak Kekerasan Negara dan Militerisme ditanah Papua": Bahwa dari dewan gereja PAPUA dan berbagai elemen aktivis pro kemerdekaan PAPUA sudah meminta presiden JOKOWIDODO agar menghentikan remiliterisasi ditanah papua lewat surat terbuka dewan gereja PAPUA, dan melakukan diskusi untuk memberikan hak penentuan nasib sendiri, juga penyelesaian konflik yang terjadi dengan menghadirkan pihak ke tiga yang netral, Kamis (08/10/2020).
Melalui surat terbuka itu juga untuk menindak lanjuti janji JOKOWIDODO pada 30 September 2019 yang bersedia bertemu dengan kelompok pro-referendum PAPUA.
Namun sampai saat ini pengiriman militer itu lagi dan lagi dikirim ke Papua, Pembunuhan yang sangat masif itu terus terjadi. Orang Papua sampai saat ini masih terus di-incar dan di intai laksana teroris yang membawa bom diberbagai kota-kota besar. Pantaskah mereka harus diawasi dan dituduh pembuatan makar hanya karena mereka ingin menuntut keadilan dan hak untuk hidup dalam ketentraman?. Saya yakin bahwa satu masalah tidak akan pernah diselesaikan dengan kekerasan, melainkan harus dengan cinta dan kasih sayang.
Pastinya kita semua takan menginginkan kekerasan itu terus terjadi ditanah yang kita pijak. Tuhan telah menciptakan kita sudah sangat sempurnah, namun bukan untuk saling membunuh, bahkan didalam agama apapun tidak akan membenarkan hal itu. Lalu mengapa saudara-saudara kita di Nduga, Intan Jaya, dan wilayah pegunungan Papua lainya dalam tiap langkah merekah akan semakin dekat dengan kematian dari moncong senjata. 

Negara seharusnya segera menyelesaikan kasus ini sebelum makin banyak korban yang berjatuhan, jangan hanya karena kepentingan elit global lalu kita menghalalkan darah manusia-manusia yang tak bersalah dan berdosa. Indonesia adalah bangsa yang bermartabat tinggi dan ber-Peri kemanusiaan, maka setidaknya kita jangan menjadi negara yang mencederai hakikat bangsanya sendiri.

 (Sumber Gambar by: ig.@west papua.sos.)
 

1 Agree 0 opinions
1 Disagree 1 opinion
1
1
profile picture

Written By Ubaidilla

This statement referred from