KEMUNCULAN DIFERENSIASI SOSIAL MENGANCAM KESTABILAN HUBUNGAN MASYARAKAT

profile picture CangCimen536

        Setiap masyarakat selalu memiliki apresiasi tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghormatan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkannya pada posisi yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya. Dalam realitas yang ada di masyarakat, perbedaan yang terjadi secara alamiah sudah ada. Perbedaan tersebut menciptakan keseimbangan dan dinamisme dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya perbedaan tersebut akan menyebabkan adanya pembagian tugas dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

        Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarakat pasti memiliki sesuatu yang dihargainya, maka hal itu akan menjadi benih yang dapat menumbuhkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu, dan akan menciptakan perbedaan-perbedaan yang dapat kita lihat dan rasakan dalam masyarakat tersebut. . Perbedaan-perbedaan dan lapisan-lapisan dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas Kelas yang terstratifikasi dapat membedakan kedudukan seseorang atau suatu kelompok yang berbeda secara vertikal, disebut juga stratifikasi dan secara horizontal, yang disebut diferensiasi sosial.

         Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Pengertian ini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa), klan, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan- tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir.

         Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik. Disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial. Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan, pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.

        Dalam diferensiasi sosial perbedaan tersebut memiliki derajat yang sama dan harus saling menghormati dalam perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut seringkali menimbulkan konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial baik dari segi agama, suku, ras, gender, dan sebagainya. Maka pada kesempatan kali ini kami ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan terkait diferensiasi sosial di masyarakat dengan harapan menemukan pemecahan masalah yang dapat diterapkan dan bermanfaat.

Ciri- ciri Diferensiasi Sosial

A.  Ciri fisik

Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan cirri-ciri tertentu, misalnya warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, dan sebagainya.

B. Ciri sosial

Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk di dalam kategori ini adalah perbadaan peranan, prestise, dan kekuasaan.

C. Ciri budaya

Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan. Hasil dari nila-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat dan sebagainya

Bentuk- bentuk Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berdasarkan kondisi biologis, meliputi:

A. Diferensiasi gender

Gender adalah kategori sosial yang diperoleh manusia sejak lahir. Diferensiasi sosial tidak menunjukkan tingkatan, misalnya laki-laki memiliki hak yang lebih tinggi dari perempuan, tetapi hanya menunjukkan perbedaan. Dalam kehidupan bermasyarakat, kenyataan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada akhirnya bermuara pada pembedaan fungsi dan hak dan kewajiban. Sosiolog percaya bahwa laki-laki secara biologis tidak lebih unggul dari perempuan dalam merebut peluang ekonomi, hak istimewa dan prestasi.

B. Diferensiasi ras

Ras adalah sistem pengelompokan biologis. Dimana secara khusus, ciri-ciri tersebut dapat mencakup ciri-ciri fisik, asal geografis, dan gen dalam masyarakat, terutama bentuk kelompok sosial tempat seseorang dilahirkan. Dalam mengklasifikasikan berbagai ras manusia di dunia, para ahli mengklasifikasikannya berdasarkan ciri morfologi, yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: ciri kualitatif, seperti warna kulit, bentuk rambut, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk dagu, dan bentuk muka. Bentuk bibir. Sedangkan karakteristik kuantitatif, meliputi berat badan, ukuran tubuh, tinggi badan, dan ukuran bentuk kepala.

Diferensiasi berdasarkan kondisi sosial budaya. Termasuk dalam jenis ini adalah:

A. Diferensiasi agama.

Agama sebagai aspek budaya yang muncul dari kehidupan bersama suatu masyarakat pada akhirnya menjadi pedoman bagi semua aspek kehidupan. Masyarakat beragama sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang mengatur bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhan dan sesamanya. Pemeluk agama di Indonesia terbagi menjadi enam jenis agama yang diakui oleh pemerintah, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

B. Diferensiasi etnis.

Menurut Prof. Koentjaraningrat, suku bangsa atau etnik adalah sekelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas kesatuan budaya, sedangkan kesadaran dan identitas seringkali dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan budayanya masing masing

Jenis-Jenis Diferensiasi Sosial

Tingkatan

Jenis diferensiasi tingkatan ini muncul karena adanya ketimpangan pada penyaluran barang maupun jasa di suatu daerah. Ketimpangan tersebut dapat menyebabkan barang maupun jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga di suatu daerah terjadi sebab penyaluran barang maupun jasa harus melalui beberapa pihak untuk sampai ke tujuan sebenarnya

Fungsional

Jenis diferensiasi yang kedua merupakan pembagian kerja yang muncul karena adanya orang atau individu yang melakukan suatu pekerjaan yang berbeda atau berlainan. Hal ini dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian penugasan atau pembagian kerja yang dapat menyebabkan setiap individu harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsinya masing-masing.

Kultural

Jenis ketiga dari diferensiasi sosial ini muncul dikarenakan aturan berperilaku yang tepat serta berbeda menurut situasi tertentu. Peraturan berperilaku ini disebut pula dengan norma yang memiliki tujuan untuk mengatur ketertiban dalam bermasyarakat dan kemungkinan berbeda di setiap daerahnya.

Pengaruh Diferensiansi Terhadap Masyarakat 

Pengaruh pluralitas masyarakat Indonesia dapat menimbulkan dua kemungkinan, yaitu:

1. Konflik.

a.) Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjadi antara berbagai kelompok masyarakat karena adanya pembedaan masyarakat Indonesia, seperti keragaman suku, ras, agama, dan sebagainya. Sehingga dalam masyarakat berpotensi terjadinya konflik antar suku, ras, agama, atau yang biasa disebut “konflik SARA”.

b.) Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara kelas atas dan kelas bawah karena adanya perbedaan kepentingan di antara mereka. Seperti konflik antara pemerintah dan rakyat karena rakyat menentang kebijakan pemerintah.

2. Integrasi.

Karena masyarakat majemuk berpotensi konflik, maka untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan metode atau teknik tertentu yang dapat mencapai integrasi, yang harus ditempuh melalui pendekatan dua dimensi, yaitu:

A. Dimensi horizontal

Dalam dimensi horizontal, masalah yang dihadapi terutama masalah perbedaan budaya antar kelompok masyarakat. Perbedaan tersebut dapat melahirkan perbedaan cara pandang, sikap, dan tindakan antar kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Dimensi vertikal

Integrasi yang dicapai dalam dimensi vertikal biasanya dilakukan dengan menghilangkan atau mengurangi potensi sumber konflik yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, konflik kepentingan yang timbul dari perebutan sumber daya ekonomi dan politik di antara berbagai kelompok atau kelompok masyarakat dapat dikurangi dengan distribusi kendali yang relatif merata atas sumber daya ekonomi dan politik tersebut.

Setelah melakukan survey setempat, banyaknya sejumlah kaum remaja hingga dewasa daerah jakarta yang memiliki minimnya kesadaran adanya Diferensiansi Terhadap masyarakat sekitar, dan perlakuan yang memunculkan banyaknya konflik-konflik yang terjadi mengakibatkan keadaan public sosial secara langsung menjadi terancam, hal ini dapat adanya munculnya banyak separatis-separatis setempat akibat perpecahan dari konflik yang dilakukan pada masyarakat sekitar. Berikut banyaknya penjelasan jika konflik ini terus menerus jika tidak ada pencegahan dari hubungan yang solid atas masyarakat-masyarakat.

Apa yang kamu ketahui dari diferensiasi sosial dalam kehidupan masyarakat?

Hasil survei menunjukkan adanya cara berpola pikir dalam melihat segi sudut pandang dari Cara menilai diferensiasi itu sendiri  artinya bagaimana cara merespon atau menanggapi situasi yang sedang terjadi. Diferensi sosial yang sedang terjadi itu sendiri yaitu dimana suatu pelamu membedakan suatu individu atau kelompok yang dibentuk dari cara berpikir  untuk menyeimbangkan organisasi tersebut dengan kaum yg sederajat, seperti kita mengelompokan suatu ras, suku, agama maupun warna kulit.

Pernahkah melihat kejadian yang berhubungan dengan adanya diferensiasi sosial    disekitarmu? Jelaskan mengapa?

Dari data yang diperoleh, pelaku menemukan adanya perisitiwa terus menerus timbul dari waktu ke waktu tanpa sepengetahuannya. Kejadian yang muncul dilingkungan sekitarnya juga mengikuti Perkembangan kehidupan seiringnya waktu dan ber-revolusi karena pengaruh lingkungan. Pelaku

melihat kasus serupa dalam kesaksiannya, seperti ketika murid dikelas memiliki kulit putih dan gaya kehidupannya seperti orang mewah tidak ingin berteman dengan murid yang berbeda darinya

Apa saja dampak dari terciptanya diferensiasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat? Jelaskan mengapa?

Hasil data membuktikan, pelaku mengindikasi bahwa adanya dampak yang ditimbulkan seseorang Ketika orang itu melakukan sesuatu kepada orang lain seperti halnya dalam bersosialisasi. Sebagai dampak yang ditimbulkan itu sendiri antara lain  berdampak membuat sebuah kelompok untuk berprasangka Buruk terhadap kelompok lain karena adanya sifat ego yang tidak mau kalah dari kelompok lain, Semakin bertambahnya kubu yang dibentuk, membuat Hubungan antar masyarakat, bangsa, hingga kelompok kecil susah untuk Mempererat sebuah Relasi atau hubungan antar sesama sehingga dapat menimbulkan sebuah konflik antar kelompok

Apakah diferensiasi sosial merupakan hal penting untuk menjadi tolak ukur dalam bersosialisasi?

Dari survei yang didapat, banyaknya pelaku mengambil tindakan terhadap multicultural dan diproyeksikan kedalam kehidupan masyarakat, karena adanya pelaku tidak sepakat menjadikan penilaian terhadap kelompok sebagai acuan hubungan sosial, ada juga yang mengambil permasalahan ini dengan menjadikannya sebagai hubungan timbal balik dan memanfaatkannya, karena dengan adanya indikasi ini menjadikan suatu kelompok terjadi hubungan yang kuat dan pelaku sengaja agar menjadikan Terciptanya kubu disuatu kelompok

Apakah kemunculan terjadinya diferensiasi sosial merupakan hal mutlak atau berasal dari pemikiran ideologi seseorang?

Dari data yang didapat pelaku mengindikasi Banyaknya yang mengambil suatu sikap ini terjadi secara tidak sengaja, melainkan sisi pandang seseorang yang lahir dari dalam dirinya. Aspek pandangan seseorang dipengaruhi dari lingkungan sekitar. Pemikiran yang begitu sederhana bisa menjadi hal yang rumit untuk sekitarnya.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By CangCimen536

This statement referred from