Strategi Mafia dalam Skandal Minyak Goreng
Beberapa waktu yang lalu, minyak goreng sempat menjadi komoditas yag cukup langka di pasaran. Ketiadaan stok minyak goreng ini menyebakan antrean panjang masyarakat. Bahkan, di beberapa tempat banyak yang hampir berakhir dengan kericuhan.
Salah satu alasan yang dikemukakan adalah entang naiknya harga Minyak Nabati CPO (Crude Palm Oil) dunia.
CPO merupakan salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia. Saat ini, harga CPO di pasar dunia sedang mengalami kenaikan harga, dari US$1100 menjadi US$1340.
Alasan lain adalah adanya kebijakan pemerintah tentang harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. HET harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.
Akibat kenaikan CPO dan adanya aturan HET tersebut, produsen minyak goreng lebih memilih menjual minyak goreng ke luar negeri daripada di dalam negeri.
Akhirnya, Pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng menyusul adanya kelangkaan yang terjadi.
Namun, setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan dengan berbagai merek terkenal kini mulai memenuhi rak yang sebelumnya lebih sering kosong di sejumlah pasar swalayan. Selain itu, di beberapa ritel modern, harga minyak goreng kemasan 2 liter dibanderol nyaris Rp 50.000.
Menurut Pakar ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Rossanto Dwi Handoyo, kelangkaan minyak goreng pada dasarnya terjadi karena mekanisme penawaran dan permintaan atau supply and demand.
Hak itu disebabkan minyak goreng merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia, minyak goreng memiliki kontribusi yang besar. Hal itu karena minyak goreng merupakan salah satu barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya.
Kembali ke konsep dasar ekonomi ala Adam Smith, “Dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapat untung sebesar-besarnya”.
Jika melihat latar belakang diatas dan konsep dasar ekonomi Smith, tentunya jelas menjual minyak goreng di dalam negeri jauh lebih merugikan dibanding dengan menjualnya ke luar negeri.
Menjual minyak goreng ke luar negeri jauh lebih menggiurkan angka pendapatannya daripada harus jual rugi minyak goreng yang jadi komoditas penting masyarakat.
Namun, menjual minyak goreng ke luar negeri dalam kondisi kelangkaan bukan pilihan jitu pula untuk meraup untung.
Memang, hal tersebut begitu menguntungkan di momen saat ini namun untuk keberlangsungan usaha jangka panjang, tindakan tersebut merupakan blunder besar. Apalagi jika dilakukan secara terang-terangan.
Media pemberitaan pasti akan memberitakan tindakan tersebut. Belum lagi sanksi sosial yang akan diterima dari masyarakat. Seperti boikot produk misalnya.
Tapi bukan mafia namanya jika tidak bisa melakukan operasi senyap demi keuntungan mereka. Seperti tindakan Don Corleone dalam film The Godfather, tentunya para mafia ini selalu punya cara dan trik untuk menyampaikan ‘penawaran yang tidak bisa ditolak’.
Langkah yang dilakukan para mafia tersebut adalah memainkan siklus permintaan dan penawaran. Pada dasarnya, harga barang akan naik jika permintaan naik dan harga akan turun jika penawaran naik.
Para mafia minyak goreng paham betul jika mereka menjual produk didalam negeri saat harga CPO tinggi dan berlaku aturan HET mereka akan merugi besar. Maka, distribusi minyak goreng kemudian dibuat tersendat.
Minyak goreng memang tidak langsung hilang dipasaran. Itu dilakukan supaya masyarakat tidak panik dan tidak menyadari permainan yang sedang terjadi. Namun perlahan tapi pasti, stok minyak goreng kemudian berkurang hingga terjadi kelangkaan.
Setelah stok yang terus berkurang dan permintaan masyarakat akan minyak goreng masih tetap, maka kurva permintaan akan naik dan menyebabkan kelangkaan. Otomatis, karena kelangkaan ini, masyarakat akan mengeluarkan upaya ekstra untuk mendapatkan kebutuhannya, seperti tambahan uang misalnya. Akhirnya, mereka mau tidak mau membeli minyak goreng dengan harga yang selangit.
Permainan ini akan terus berlangsung hingga target utama mereka mengikuti kemauannya. Dalam hal ini, target utamanya adalah pemangku kebijakan yakni pemerintah. Masyarakat hanya dijadikan alat dan indikator pendukung permainan ini.
Akhirnya, pemerintah yang jadi target utama operasi menerima ‘penawaran yang tidak bisa ditolak’ yang disampaikan secara tidak langsung oleh para mafia. Sejatinya, para mafia menginginkan dicabutnya aturan HET minyak goreng supaya mereka tidak merugi atas kenaikan harga CPO dunia.
Pemerintah akhirnya kalah dengan ‘penawaran yang tidak bisa ditolak’ dari para mafia untuk mencabut aturan HET yang dianggap merugikan. Buktinya, setelah aturan HET tersebut dicabut, minyak goreng kembali memenuhi rak-rak pasar swalayan dengan harga yang sesuai keinginan para mafia.
Selain itu, pola permainan yang dilakukan para mafia ini kemudian dimanfaatkan oleh para politisi untuk meraih perhatian dan simpati masyarakat. Banyak dari mereka yang menyatakan statement yang terkesan pro masyarakat hingga ekstrimna memberikan bantuan dalam hal ini operasi pasar murah misalnya.
Sebenarnya, pola permainan seperti ini sudah sangat sering dilakukan. Biasanya terkait dengn momen-momen tertentu. Masyarakat sering sekali terjebak dalam pola permainan ini sehingga mereka akhirnya harus menerima ‘penawaran yang tidak bisa ditolak’.
Sebagai contoh lain, dalam menjelang bulan Ramadhan atau Hari Raya, pasokan Gas Elpiji 3 kg akan tersendat dan kemudian menimbulkan kelangkaan. Karena kelangkaan tadi, maka harga Gas Elpiji tersebut juga akan mengalami peningkatan. Hal tersebut juga akan terjadi pada komoditas lain yang dianggap penting dalam momen tertentu.
iNews.id, 4 Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Indoneisa Menurut Pakar Unair, Apa Saja? https://www.inews.id/appshttps://www.inews.id/news/nasional/4-penyebab-kelangkaan-minyak-goreng-di-indoneisa-menurut-pakar-unair-apa-saja
Kompas.com "HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berbagai Merek Penuhi Rak Pasar Swalayan, Harga Melambung", https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/21/14110091/het-dicabut-minyak-goreng-kemasan-berbagai-merek-penuhi-rak-pasar.
Film GodFather I