SHOFYAN SI PETANI MILENIAL INSPIRATIF
Seiring dengan berkembangnya zaman yang disertai dengan kemajuan dalam bidang teknologi mengakibatkan semakin terbatasnya sumber daya manusia yang mau memberi perhatian lebih khususnya dalam bidang pertanian. Manusia menjadi lebih konsumtif tanpa tahu bagaimana menciptakan sumber daya yang dapat digunakan secara terus menerus. Sumber daya manusia pun dipengaruhi oleh kurangnya kemauan, kurangnya pendidikan, kurang kreatif, dan faktor lainnya. Indonesia perlu sumber daya manusia yang berasal dari kalangan generasi milenial karena sudah tidak mungkin Indonesia mempekerjakan sumber daya manusia dari kalangan generasi sebelum nya karena tenaga dan pola pikir mereka sudah tidak sebanding dengan kemajuan zaman saat ini. Maka dari itu di zaman sekarang ini Indonesia sangat perlu mengembangkan lapangan kerja dan pendidikan sehingga sumber daya manusia akan semakin berlimpah dan berkualitas sehingga dapat mendongkrak perekonomian Indonesia dan membawa Indonesia kearah yang lebih baik.
Salah satu tokoh milenial yang menjadi inspiratif bagi kaum milenial untuk berperan bagi perekonomian nasional adalah Shofyan, si petani millennial yang inspiratif. Pemuda berusia 24 tahun ini merupakan seorang petani yang berasal dari Semarang kini sukses menggerakan pertanian organik dan kemudian menjadi CEO Sayur Organik Merbabu (SOM). SOM ini meraih penghargaan yang mewakili Indonesia dalam ajang Youth Organic Forum di New Taipei City, Taiwan tahun 2019. Sofyan telah menggeluti pertanian sejak kecil, karena orang tuanya juga petani. Namun fokusnya menjadi lebih serius ke sektor pertanian sejak tahun 2014. Sofyan pernah berniat kuliah di Teknologi Informasi AMIKOM Yogyakarta, namun orang tuanya tidak merestui. Sofyan hanya diizinkan kuliah jika mengambil jurusan pertanian. Sofyan pun menurut dan masuk di Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Berdasarkan ilmu pertanian yang didapat di kampus dan berdasarkan pengalaman bertani orang tuanya, Shofyan berkesimpulan bahwa kesulitan yang dihadapi petani bukanlah pada budidaya, melainkan pada pemasaran. Shofyan mulai membenahi produk pertanian organik milik orang tuanya, termasuk pemasarannya, dengan menggunakan media sosial. Inisiatifnya kemudian membuahkan hasil. Pangsa pasar SOM kemudian berkembang ke luar kota, bahkan hingga ke luar pulau. Volume permintaan dan komoditas SOM meningkat terus setiap tahunnya. Kini kapasitas produksi sayuran organik Shofyan telah mencapai 60 varietas yang ditanam di lahan seluas 10 hektar dengan omset mencapai Rp 300-400 juta perbulan. Tentu selama perjuangannya Shofyan mendapatkan tantangan. Shofyan berkata bahwa pernah terjadi berbagai hambatan dalam mengantar produk ke konsumen seperti ban gembos, hasil panen yang dijual tidak laku, dan kurangnya lahan pertanian.
Dari perjuangan-perjuangan dari Shofyan, menurut saya peluang usahanya dimasa yang akan datang akan sangat besar . Hal tersebut dikarenakan dimasa yang akan datang manusia akan lebih menyukai penggunaan sayuran organik, karena dianggap lebih sehat dan bebas pestisida, sehingga usaha dari SOM yang dikembangkan oleh Shofyan akan berkembang pesat dan pastinya akan dapat meningkatkan penghasilannya. Tanaman organik yang dihasilkan oleh Shofyan dapat dijual keluar daerah di Indonesia bahkan mungkin sampai di ekspor ke luar negeri, hal ini akan memicu Shofyan untuk senantiasa menyediakan produknya, tentunya untuk pemenuhan permintaan tersebut Shofyan akan memerlukan tenaga tambahan untuk membantunya, sehingga dengan demikian Shofyan pun membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitarnya..
Pada masa sekarang ini ekonomi Indonesia sangat perlu campur tangan dari generasi millennial. Kenapa harus generasi milenial? Alasannya adalah karena pola berpikir generasi milenial sudah pasti lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi. Teknologi inilah yang membantu generasi milenial untuk berfikir lebih modern dan efektif dalam mencari solusi dan meningkatkan produktivitasnya. Apabila setiap generasi muda mau berpikir dan berusaha seperti Shofyan tentunya tingkat pengangguran di Indonesia akan menurun dan hal ini sangat berefek pada meningkatnya perekonomian Indonesia. Jika tingkat pengangguran di Indonesia semakin menurun maka masyarakat Indonesia tentunya akan lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, hal ini tentunya akan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Dari perjuangan Shofyan tersebut harus kita contoh sebagai generasi milenial yang kreatif dan inovatif. Nilai-nilai yang bisa generasi milenial ambil dari Shofyan adalah ketekunan, kreatif dalam berpikir, pantang menyerah,dan selalu mensyukuri apapun yang ia peroleh. Apabila semua generasi milenial dapat mencontoh Shofyan saya yakin Indonesia akan menjadi lebih baik dan maju dimasa yang akan datang.