Menilik dari Sudut Pandang Islam dan Teori Ilmiah: Ternyata Lebih Dahulu Manusia Purba daripada Adam

profile picture Asma

Charles Darwin melalui bukunya yang berjudul The Origin of Species, membahas mengenai proses evolusi manusia yang menyebut monyet adalah manusia pertama di bumi. Istilah monyet di sini dikenal juga dengan Manusia Purba, yang diakui oleh sains sebagai nenek moyangnya manusia. 

Pernyataan Charles Darwin bertentangan dengan konsep keagaaman yang percaya bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama di bumi ini. Manusia purba tertua di dunia yang diketahui sejauh ini adalah Ardiputhecus Ramidus. Ardipithecus Ramidus diperkirakan hidup sejak 4,4 juta tahun yang lalu, sehingga diduga sebagai nenek moyang manusia. Fosilnya pertama kali ditemukan di Ethiopia, Afrika Timur, pada tahun 1994, oleh Yohannes Haile Selassie.

Pertanyaannya, apakah kerangka yang ditemukan tersebut adalah kerangka Adam?

Untuk menjelaskan konspirasi ini, penulis teringat kepada seorang guru sejarah di masa SMA dahulu. Beliau menjelaskan, mana lebih dahulu antara manusia purba dan Adam. Semua murid berpendapat, sebagian besar menganggap Adam adalah manusia yang lebih dulu daripada manusia purba. Namun ternyata, guru sejarah menganggap manusia purba adalah yang pertama, tetapi setiap murid dibebaskan berpendapat karena konspirasi ini masih bertebaran dan guru sejarah pun belum yakin akan jawabannya. Berikut adalah alasan mengapa konspirasi ini masih sering menjadi perdebatan.

1. Ciri-ciri Manusia Purba vs Ciri-ciri Adam

Volume otak 410-530 cc, memakan buah, biji, umbi, akar dan sayur lain, memiliki rahang yang kuat, hidup di savana hutan kayu adalah ciri-ciri manusia purba pertama di dunia, yakni Ardipithecus Ramidus. Sedangkan manusia purba pertama di Indonesia adalah Meganthropus Paleojavanicus, yang memiliki tulang pendek pada ubun-ubun, bentuk hidung lebar, tonjolan kening yang mencolok dan tulang pipi yang tebal, bentuk geraham menyerupai manusia, volume otak sebesar 900 cc, dan emiliki tinggi sekitar 2,5 meter.

Dari ciri-ciri kedua manusia purba di atas sebenarnya sudah dapat dipastikan bahwa manusia purba bukanlah Adam. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Adam adalah manusia yang cerdas. Hal ini dibuktikan di dalam kitab Al Qur’an:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat” (QS. Al-Baqarah/2: 31). 

“Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu” (QS. Al-Baqarah/2: 33). 

Kedua ayat di atas menurut penulis sudah jelas bahwa Adam adalah makhluk yang cerdas. Berbeda dengan manusia purba yang memiliki volume otak yang rendah. 

2. Ada Makhluk Terdahulu di Bumi sebelum Adam

Di dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah ayat 30 dijelaskan awal mula Adam akan diciptakan.  

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’ Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’” 

Malaikat bertanya, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana?”

Pertanyaan tersebut bisa saja berdasarkan apa yang sudah terjadi. Maksudnya, sebelum Adam, sudah ada yang lebih dulu menempati bumi dan membuat kerusakan. Bisa jadi itu manusia purba, dinasaurus, atau apa saja.

3. Adam = Homo Sapiens?

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia purba adalah manusia yang bodoh, tertinggal. Sedangkan Adam adalah manusia yang cerdas, seperti yang sudah dibahas pada poin pertama. Namun ternyata, manusia purba juga ada yang cerdas, yakni Homo Sapiens. 

Seperti pada pengertiannya, Homo Sapiens atau manusia cerdas adalah manusia purba yang terbentuk setelah terjadi proses evolusi selama ribuan tahun. Manusia jenis ini tidak hanya mampu membuat peralatan untuk sehari-hari, tetapi juga telah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti manusia modern.

Bisa jadi Adam adalah Homo Sapiens. Ini menjadi alasan kuat mengapa dikatakan manusia purba lebih dahulu ada daripada Adam. Singkatnya, Adam tidaklah manusia purba. Adam adalah manusia cerdas, sedangkan manusia purba sebaliknya. 

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan percaya bahwa manusia purba lebih dahulu ada di bumi. Kemudian muncullah Adam sebagai manusia cerdas serta nenek moyang seluruh umat. Hal ini sejalan dengan teori ilmiah yang kita pelajari di bidang akademis. Sebab, pada dasarnya ilmu pengetahuan selalu berjalan lurus dengan agama. Hadirnya agama menjawab seluruh ilmu pengetahuan yang ada, keduanya memiliki korelasi.

***

**

*

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/tGo7xqLCe8VSMtKVA

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Asma

This statement referred from