Apakah Benar Bahwa Pendidikan Tinggi Merupakan Bentuk Investasi Masa Depan?

profile picture dermawan

Banyak opini yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan investasi untuk masa depan. Berbagai keuntungan dari pendidikan tinggi dinilai sebagai faktor yang layak dipertimbangkan. Membentuk pola pikir (mindset), memiliki ruangan untuk mengetahui apa yang disukai, terekspos dengan berbagai hal merupakan aspek yang dianggap sebagai manfaat dari pendidikan tinggi. Apakah opini tersebut valid 100%? Mari kita simak fakta mengenai pendidikan tinggi sebagai berikut:

Suatu studi melakukan penilaian terhadap Return on Investment (ROI) pendidikan tinggi. Hal ini dilakukan karena pengukuran nilai dalam pendidikan tinggi yang relatif terhadap biaya adalah suatu aspek yang esensial. Berikut adalah poin yang harus diperhatikan untuk menilai validitas opini yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi adalah bentuk investasi masa depan. 

A. Tingkatan Pendidikan Tinggi Tidak Berbanding Lurus dengan Pendapatan

Penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Ma pada tahun 2017 menunjukkan bahwa biaya pendidikan tinggi telah tumbuh secara eksponensial dalam beberapa dekade terakhir. Namun, besaran beasiswa bergerak dengan nilai yang tidak menentu. Jika kita melihat grafik Bureau of Labor, seorang yang memiliki gelar S3 pun belum tentu memiliki pendapatan tertinggi. Pendapatan seorang dengan gelar S3 masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan seseorang professional yang bekerja berdasarkan kemampuan praktikal. Anggapan bahwa semakin tinggi pendidikan yang diambil maka semakin tinggi pula pendapatannya sudah tidak lagi relevan.

B. Sumber Informasi Tidak Hanya Datang dari Bangku Perkuliahan

Informasi yang dapat meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill tidak lagi hanya datang dari pendidikan tinggi. Di dunia digital seperti saat ini, anda dapat memperoleh informasi sebanyak yang anda mau hanya dengan berselancar di internet. Pola berfikir dan kemampuan penyelesaian masalah juga akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya informasi yang dicerna. Perkuliahan online yang gratis banyak tersedia di internet bahkan materi perkuliahannya disampaikan oleh kampus ternama dunia seperti University of Oxford, Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan masih banyak lagi. Seluruh informasi berharga tersebut dapat menunjang karir individu anda dalam berbagai aspek kehidupan termasuk pendapatan. 

C. Teori Saja Tidak Cukup Jika Tidak Dibaregi Dengan Implementasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa teori yang diperoleh dari pendidikan tinggi dapat bernilai dan bermanfaat untuk karir. Namun, yang perlu diperhatikan adalah teori tanpa implementasi akan bernilai nol. Di dunia kerja, kemampuan untuk memecahkan masalah sangatlah esensial. Anda tidak dapat hanya menerapkan teori tanpa tahu bagaimana aspek-aspek lain mempengaruhi hasil yang diperoleh. Berbagai faktor teknis dan non-teknis akan sangat berdampak pada pengambilan keputusan. Sebagai contoh, anda tidak dapat menerapkan teori ekonomi mikro pada perusahaan anda tanpa mengetahui dan menyadari detail dari aspek penunjang lainnya seperti kondisi keuangan, sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur, dan masih banyak lainnya.

D. Kemampuan Bersosialisasi dan Hubungan Sosial adalah Kunci

Mengendalikan manusia akan jauh lebih sulit dibandingkan dengan memerintahkan mesin untuk melakukan suatu pekerjaan. Teori di pendidikan tinggi tidak menjamin kemampuan social kita akan menunjang. Banyak praktisi yang tidak mengeyam pendidikan tinggi namun dapat memberikan banyak lowongan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Analisa sosial dapat diasah ketika anda terjun langsung ke lingkungan sekitar dan mendengarkan keluhan serta kebutuhan dari masyarakat. Bagaimana dengan teori sosial? Teori masih perlu kita pelajari untuk dapat menilai permasalahan secara logis dan sistematis. Namun, implementasi teori tersebut dalam hubungan sosial adalah kunci yang harus dapat anda kendalikan secara penuh.

E. Banyak Orang Sukses yang Tidak Mengambil atau Menyelesaikan Pendidikan Tinggi

Steve Jobs (pendiri Apple) dan Bill Gates (pendiri Microsoft) mungkin adalah contoh terbaik untuk menilai bahwa tidak selamanya pendidikan tinggi itu menentukan kesuksesan di masa depan. Kedua tokoh dunia ini di drop out dari kampusnya masing-masing. Namun, apakah anda tahu berapa pendapatan mereka? Mereka memiliki kekayaan lebih dari 7 Milyar Dollar Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berfikir dan berinovasi dapat mengalahkan teori yang tidak diimplementasikan dengan baik. Mencoba kembali ketika mengalami kegagalan penting untuk dapat anda lakukan. Lalu apakah untuk mendapatkan posisi strategis di pemerintahan selalu memerlukan ijazah pendidikan tinggi? Jawabannya adalah tidak! Sebagai contoh, Ibu Megawati Soekarno Putri dapat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia tanpa gelar sarjana. Contoh lainnya adalah mantan Menteri Kelautan Republik Indonesia yaitu Ibu Susi Pudjiastuti yang bahkan tidak mengeyam pendidikan Sekolah Menengah Atas. 

Dari fakta dan data yang telah ditampilkan, kita menyadari bahwa teori pendidikan tinggi yang tidak dapat diimplementasikan dengan baik bukanlah suatu bentuk investasi yang pasti baik untuk masa depan anda. Bagaimana pendapat anda akan hal tersebut? Apakah anda masih beranggapan bahwa semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh? 

1 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By dermawan

This statement referred from