Covid-19 Bikin Dunia Panas Dingin

profile picture yeiimalaa

Pernah kah kamu membayangkan organisme yang sangat kecil bahkan tak bisa dilihat oleh mata telanjang mampu mengguncang kestabilan dunia? Kehadiran organisme tersebut mengakibatkan perubahan begitu besar pada hampir seluruh negara belahan bumi selama dua tahun terakhir ini, ialah Virus Corona. Virus Corona adalah virus yang berasal dari hewan dan berkembang biak di tubuh manusia yang diinanginya. Virus Corona awal mula munculnya yaitu di Wuhan China pada akhir tahun 2019-an dan menyebar ke dunia pada awal tahun 2020. Imbasnya pun tak main-main, seluruh aspek kehidupan manusia ikut terdampak oleh kehadiran virus ini beberapa diantaranya yaitu di aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Siapa pun tak pernah membayangkan situasi seperti ini, semua terjadi begitu cepat dan membludak seperti bom waktu.
Pertama, pada bidang kesehatan. Sejak merebaknya penyakit ini, pemerintah setiap negara dengan gencar mengeluarkan kebijakan agar masyarakat melakukan social distancing untuk menekan angka penyebaran. Sosialisasi secara gila-gilaan turut dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi penularan dengan selalu menggalakkan peringatan menaati protokol kesehatan. Peringatan tentang protokol kesehatan selalu ditayangkan di iklan layanan masyarakat,  papan pengumuman jalan, dan poster-poster di setiap sudut bangunan. Vaksin sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan pandemi disediakan dalam bentuk dosis 1, dosis 2, dan booster. Pemeriksaan suhu dan scan kartu vaksin di berbagai fasilitas publik juga ikut diteroboskan.  
Kedua, pada bidang pendidikan. Selama masa pandemi para siswa dan guru terpaksa harus melakukan pembelajaran sistem daring. Entah pembelajaran seperti ini efektif atau tidak, yang jelas ini satu-satunya cara yang dapat dilakukan sebagai alternatif pengganti kelas tatap muka. Pelajar sekolah yang umumnya berusia masih kanak-kanak dan remaja tak jarang ditemukan mengalami stress selama menjalani pembelajaran daring, lantaran tugas yang lebih menumpuk dibanding sebelumnya dan sulitnya beradaptasi dengan ketidakstabilan fase belajar mereka ditambah lagi kendala-kendala teknologi yang ada.
Ketiga, bidang yang paling parah terpengaruh akibat Covid-19 yaitu pada bidang ekonomi. Anggaran besar-besaran digelontorkan oleh pemerintah demi mengatasi ketidakstabilan ekonomi akibat Covid-19. Kondisi ekonomi masyarakat begitu tercekik, kenaikan harga berbagai  bahan pokok, bahan bakar, bahkan tiket transportasi umum pun ikut naik. Warga dibuat pusing memenuhi kebutuhan hidup mereka di tengah kondisi pemasukan yang terombang-ambing. Di saat keadaan seperti itu, masih ada saja maling-maling hak rakyat yang manfaatnya harusnya dirasakan oleh mereka, bantuan sosial malah dimakan oleh pejabat yang tidak pernah puas dan sibuk menggendutkan diri sendiri. Padahal banyak rakyatnya yang menangis terdampak PHK besar-besaran, banyak rakyatnya yang menjerit usahanya mengalami penurunan, dan ada keluarga yang kehilangan tulang punggung mereka ditinggal pergi sebab sakit digerogoti virus mematikan ini.
Memburuknya keadaan ekonomi, tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu penyebab terjadinya tindakan kriminal, data menyebutkan selama pandemi Indonesia mengalami peningkatan angka kriminalitas. Apalagi ditambah dengan diberikannya asimilasi terhadap narapidana yaitu pembebasan narapidana karena Covid-19, sehingga dikhawatirkan rawan akan kembalinya narapidana tersebut kembali melakukan tindak kriminal. Tidak hanya itu, angka perceraian juga mengalami peningkatan, mereka menyebutkan bahwa rata-rata keadaan ekonomi lah yang menyebabkan pasangan rumah tangga tidak bisa mempertahankan hubungannya. Pembatasan turis asing yang bisa membantu perekonomian masyarakat lokal turut berkontribusi melemahkan keadaan ekonomi. Industri hiburan juga mengalami kemerosotan, banyak musisi yang mengeluh tidak bisa menyelenggarakan konser musik, bahkan ada beberapa yang berinovasi dengan melaksanakan konser online.
Jika hal-hal di atas sudah terjadi, maka imbas lain yang terkena yaitu ada di kehidupan sosial dan gaya hidup masyarakat. Masyarakat mengalami cultural shock atau keterkejutan budaya baru sebab perubahan sosial, biasanya mereka berkumpul bersama namun tiba-tiba harus membatasi kegiatan sosialnya, berkegiatan sosial merupakan naluri manusia sebagai makhluk sosial sehingga tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh berita di televisi maupun di internet menyampaikan berita tentang pandemi sampai-sampai penonton pun jenuh dan enggan menonton tayangan tv tentang Covid lagi dan lagi. Konspirasi sana sini bertebaran beberapa ada yang percaya beberapa ada yang kontra. Ledakan informasi di era digital membuat masyarakat mudah cemas, flu sedikit curiga terkena Covid, demam sedikit curiga terpapar Covid. Diagnosa asal-asalan terjadi begitu saja terceletuk di masyarakat hingga bersin pun takut saat berada di tempat umum.
Perubahan gaya hidup masyarakat dari secara bebas berbicara dengan orang lain menjadi harus berhati-hati memaksa masyarakat mengenakan masker dan memakai produk-produk lain yang menjaga sterilisasi seperti hand sanitizer. Hal tersebut menciptakan gaya konsumtif baru di masyarakat, sebab pembelian barang tersebut terkadang harus ada beberapa stoknya, kemudian segalanya saat pandemi berbentuk online sehingga mau tak mau penggunaan internet menjadi meningkat sedangkan harga paket internet itu sendiri  terkadang tidak murah. 
Kesehatan mental sebagai salah satu hal penting dalam jiwa manusia, sejak pandemi juga dinyatakan mengalami kenaikan. Banyak orang yang depresi dan mengunjungi psikiater selama masa pandemi ini. Dari kasus pelajar yang bunuh diri karena stress belajar daring, anak-anak yang menjadi korban broken home akibat perceraian orang tuanya, sampai pada pekerja yang depresi kehilangan pekerjaannya akibat PHK membuktikan bahwa saat pandemi dunia mengalami darurat kesehatan mental.
Dapat disimpulkan, bahwa bidang-bidang di atas saling berkaitan satu sama lain. Pandemi mengakibatkan dunia tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Masyarakat dunia telah kewalahan menghadapi keadaan-keadaan yang meleset di luar dugaan seperti ini. Jika saja Pemerintah China lebih sigap dalam mengatasi kasus di negaranya, mungkin ini semua tidak akan terjadi. Jika saja saat ditemukan kasus Corona pertama langsung diberhentikan dan ditekan dengan melarang akses ke luar negeri mungkin dunia tidak ikut terimbas penyakit ini. Elit-elit politik dunia hanya sibuk memperkuat kekuasaannya masing-masing di tengah kegaduhan ini masih sempatnya meributkan perang dingin. Padahal mereka yang punya kekuasaan, seharusnya dengan kekuasaan itu mereka gunakan untuk membantu rakyatnya. 
Pandemi sudah mulai berangsur pulih, namun bekasnya masih terasa hingga sekarang. Banyak keluarga yang kehilangan orang tersayang, banyak pemuda kehiangan kesempatan pekerjaan, banyak penyakit mental yang masih belum tersembuhkan. Siapa pun merasakan gejolak akibat pandemi sebab Virus Corona menyerang kepada siapa saja tanpa memandang bulu.
Jangan sampai Covid-19 terus menerus berlangsung menghukum kita, oleh sebab itu kita harus belajar dari pengalaman ini. Lakukan koordinasi yang baik antara pihak masyarakat dan pemerintah. Banyak masyarakat yang terlalu menganggap remeh dan enggan mematuhi peraturan. Tidak hanya itu, pemerintah sendiri terlihat tidak tegas dengan memberikan kebijakan yang setengah-setengah. Pemerintah tidak bisa memprioritaskan antara ekonomi atau kesehatan. Data-data korban dinilai kurang transparan dan kesan menutup-nutupi 
Namun, bagaimana pun seperti kata pepatah “Time will heal”, percaya lah dunia akan berjalan membaik dan kembali tumbuh kuat bersamaan dengan berjalannya waktu kita melewati semua ini.

Referensi
Fauziah A S, Fauzi A N, Ainayah U. (2020). Analisis Maraknya Perceraian Pasa Masa Pandemi Covid-19. Journal of Islamic Law FAI Universitas Ibn Khaldun Bogor. 188-189.
Wurnasari A A, Larasati M F, Fortunata R,...,.(2020). Dampak Asimilasi Narapidana Terhadap Maraknya Kriminalitas di Tengah Pandemi Covid-19. Seminar Nasional & Call For Paper HUBISINTEK. 23-24.
M Barto. (2020). Pandemi Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental dan Psikososial. Mahakam Nursing Journal. 357-359.
Arianto B. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Dunia. Jurnal Ekonomi Perjuangan (JUMPER). 113-116.
Siahaan M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah (JKI). 2-3.

2 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
2
0
profile picture

Written By yeiimalaa

This statement referred from