Mengapa harus Uang? Uang adalah Sumber Kebahagiaan

profile picture istiqmh_tr

Uang merupakan benda yang berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan sesuatu yang kita ingin kan. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini uang menjadi sebuah landasan dan bentuk penilaian seseorang untuk menjadi lebih bahagia atau tidak. Standarisasi yang terbentuk dilingkungan kita pun kian menguat bahwa uang adalah suatu hal yang berharga ,yang dapat menentukan kita bahagia. 

Kebanyakan orang berfikir pengangguran merupakan hal yang sangat memalukan, karena orang-orang yang menganggur tidak mendapatkan uang yang cukup sehingga dinilai bahwa mereka pasti tidak bahagia. Dan orang di lingkungan kita juga berfikir bahwa orang-orang yang memiliki uang yang banyak adalah orang yang paling bahagia dan memiliki kedudukan sosial yang paling tinggi. Karena di anggap mereka (orang yang paling banyak uang) dapat memiliki keinginan mereka, dengan membelinya dengan uang lalu berfikir bahwa mereka bahagia. 

Kenapa standarisasi ini tebentuk? Kecenderungan orang melihat bahagia dengan cara seberapa bisa mereka mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan dengan mudah dan cepat. Disini uang bermain karena siapa yang paling banyak uang, dia yang kemungkinan besar dapat membeli sesuatu yang mereka ingin kan tanpa bersusah payah. Lalu mereka berfikir bahwa orang tersebut bahagia. Ya mereka berfikir demikian kepada orang yang memiliki uang paling banyak, karena orang tesebut dapat membeli yang mereka tidak bisa beli. 

Tak hanya karena kebutuhan emosional saja yang dianggap masyarakat kita dapat dibeli dengan uang. Ternyata pada jaman sekarang uang merupakan benda yang sangat dibutuhkan karena sesuatu nya harus menggunakan uang.

Mengulik kembali bahagia dan uang. Apakah benar uang bisa menjadi sebuah standarisasi kebahagiaan seseorang? Memang benar uang adalah segala galanya didunia ini? 

Ada ungkapan seperti ini “Uang bukan segalanya, Tapi segalanya Butuh Uang”.Ya nyata nya memang seperti itulah dunia ini berjalan. Nilai rupiah yang melemah dan merosot dikancah intenasional ternyata juga berpengaruh pada sistem penilaian kebahagian dimasyarakat. Pasalnya ini sangat tekait dengan kehidupan sosial yang ada dimasyarakat. Kecenderungan manusia saat ini yang konsumtif dan pamer sana sini. Mengakibatkan nilai bahagia tesebut berbentuk uang. dan beranggapan bahwa yang paling unggul adalah orang yang memiliki banyak uang. 

Meniru gaya hidup orang orang yang lebih tinggi seperti jalan pintas untuk mendapatkan hakikat kebahagian itu. Padahal disitu masyarakat kita akan lebih tersiksa dan semakin jauh kepada nilai kebahagian sesungguhnya. 

Kebahagian menurut Seligman (2002) adalah keadaan psikologis yang positif dimana seseorang memiliki emosi positif berupa kepuasaan hidup dan juga pikiran dan perasaan yang positif terhadap kehidupan yang dijalani.

Jadi bisa dibilang bahwa kebahagiaan adalah mindset kita cara pandang kita tentang sesuatu. Tak melulu atau mengharuskan uang sebagai bagian dari segala gala nya dalam hidup. Sebagai contoh kebahagian bukan tentang uang :

  1. Dapat bangun pagi setiap hari

Bangun di pagi hari adalah anugerah yang harus di syukuri, karena kita masih bisa bernafas dan menghirup udara segar. Di situ kita bisa bahagia karena menerima dan bersyukur bahwa kita masih di beri kesempatan menjalani dan memperbaiki hidup oleh yang maha kuasaa.

2.  Orang disekeliling kita

Entah itu orang tua, teman atau sahabat kita, mungkin guru kita. Orang-orang yang berpartisipasi pada kelangsungan hidup kita bisa menjadi sumber bahagia kita. Dengan mereka lah kita bisa berbagi cerita, berkeluh kesah, dan menghabiskan waktu dengan mereka. Kita harus bersyukur dapat memiliki dan bertemu dengan mereka tanpa mereka kita bukan lah siapa-siapa.

3. Berbagi kepada orang yang berada di bawah kita

Hal yang mungkin agak aneh, tapi kebahagian kita bisa cari dengan cara ini. Karena dengan saling berbagi kita dapat merasakan kehidupan seseorang yang berada di bawah kita. Merasakan kehidupan mereka dan kita bisa dapat lebih bersyukur lagi dengan kehidupan kita.

Di era yang semakin modern dan masyarakat kita yang belum siap akan hal itu. Menjadikan uang sebagai nilai kebahagiaan adalah salah. Karena nyatanya nilai bahagia setiap orang berbeda. Kita hanya terpancing dengan perkataan orang dan akhirnya meyakini stigma seperti itu. Akhirnya pola pikir dan mindset yang salah itu kita kembangkan. Akhirnya menilai uang yang sifatnya material ke dalam kehidupan yang emosional. Yang ternyata sifat emosional itu tidak bisa didapatkan dengan sesuatu yang sifatnya materialistik. 

Jika bahagia itu berasal dari uang kenapa masih banyak  orang kaya yang menggantungkan dirinya didalam rumah yang mewah penuh dengan keheningan didalamnya. Dan mati begitu saja meninggalkan semua kekayaannya. Itukah bahagia? 

Pola pikir kita harus digali dan diasah lagi tentang nilai sebuah kebahagiaan dan bagaimana kita memperlakukan uang. Jangan memperlakukan uang bak tuhan  yang dapat memberikan semua yang kita inginkan. Bahagia tak melulu tentang uang dan uang. Mari ubah cara befikir dan mindset kita supaya tidak menjadi dangkal menilai sesuatu hanya dengan uang. Semoga kita bisa dapat membuka pikiran dan hati kita untuk bisa menjadi lebih bahagia. 

Sumber : 

-istiqomah,2022

1 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By istiqmh_tr

This statement referred from