Sehat bukan hanya tentang fisik akan tetapi sehat mental juga penting
“Sehat bukan hanya tentang fisik, sehat mental juga penting”
Pandemi Covid-19 merupakan penyakit koronavirus 2019 yang tersebar di seluruh dunia. Covid-19 terjadi pada tanggal 02 Maret 2020. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang pandemic bukan hanya tentang kesehatan fisik akan tetapi juga tentang kesehatan mental. Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi seluruh orang, salah satunya adalah kesehatan mental yang kurang stabil, stress, cemas, kesepian, dan sebagainya. Menurut studi dari World Health Organization (WHO), dari seluruh populasi dunia, tingkat kecemasan dan depresi selama tahun pertama terjadinya pandemi COVID-19 meningkat hingga 25%.
Sebuah penelitan yang sudah dilakukan dirilis pada tahun 2019 oleh The Lancet menyebutkan bahwa 12,5% dari populasi global memiliki masalah dengan kesehatan mental. Pada tahun 2021 di studi lain The Lancet menemukan bahwa manusia memiliki kesehatan mental seperti tekanan psikologi, depresi, dan gangguan kecemasan terjadi pada Pandemi Covid-19, yaitu selama bulan Juli sampai September 2020. Sebanyak 42% mengalami tekanan psikologi ringan dan itu merupakan persentasi tertinggi walaupun dikategorikan ringan dibandingkan 2018 yang hanya menyentuh angka 32%.
Pembatasan social menyebabkan kesehatan mental dikarenakan kurangnya interaksi. Penyebab tekanan psikologi terjadi dikarena ada pembatasan social atau isolasi yang belum pernah terjadi yang dilakukan secara mendadak menyebabkan kesehatan mental yaitu stress. Stress terjadi dikerenakan isolasi dan juga isu yang beredar membuat masyarakat ketakutan akan terinfeksi covid. Dan lagi banyak masyarakat kehilangan pekerjaan atau di Phk dikarenakan pandemi ini membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.
Adapun tanda-tanda gangguan dalam diri maupun orang di sekitar kita agar bisa mendapat pertolongan yang tepat. Berikut beberapa tanda seseorang mengalami gangguan mental akibat pandemi:
- Perubahan pola tidur.
- Gangguan pola makan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
- Timbulnya rasa bosan dan stres, terutama pada remaja dan anak-anak karena terus berada di rumah dan harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.
- Memburuknya kesehatan fisik, khususnya bagi orang dengan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
- Rasa takut berlebihan akan keselamatan diri dan orang-orang terdekat.
- Muncul gangguan psikosomatik.
Adapun cara untuk mengadapi mental yang kurang stabil selama pandemi yaitu dengan cara.
1.Untuk mencegah terjadinya kesehatan mental yaitu kurangi membaca berita yang tidak terpercaya dikarenakan berita yang belum jelas akan membuat terjadinya kepanikan dan kecemasan jadi kita harus bijak menerima informasi.
2.Lakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan dengan melakukan olahraga kita dapat membuat badan lebih sehat dan fit dan dengan olahraga kita dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
3.Konsumsi makanan sehat
4.Jauhi kebiasaan buruk seperti merokok mari terapi hidup sehat.
5.Melakukan hobi yang kita suka. Ketika kita melakukan hobi seorang dapat lebih mudah bahagia dan detak jantung lebih stabil seperti bermain game.
6.Berkomunikasi dengan orang. Dikarenakan pandemi covid-19 pergerakan kita menjadi terbatas dikarenakan isolasi, oleh karena itu kita dapat berkomunikasi dengan orang lain menggunkan telepon.
Stress merupakan tidak hal yang tidak dapat dihindari. Kondisi pamdemi Covid-19 dapat meningkatkan stress sehingga berdampak sangat besar pada kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi. Kesehatan mental menjadi isu yang cukup sensitif, namun seringkali terabaikan. Meskipun demikian, baik kesehatan mental maupun fisik, keduanya sama-sama penting. Mari kita jaga kesehatan mental karena efek kesehatan mental juga berpengaruh padaa kesehatan fisik.