Indonesia, COVID-19, dan tahun 2023

profile picture sheren_agapena_liunda

Kesehatanlah yang merupakan kekayaan sejati, bukan kepingan emas dan perak.” — Mahatma Gandhi

Sudah hampir 2 tahun sejak kemunculan COVID-19 pertama kali di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu dan sekarang kita sudah berada di penghujung tahun 2022 dimana artinya kita sudah melewati hampir 3 tahun bersama COVID-19 yang dulunya sangat kita takuti. 

Virus COVID-19 atau Corona Virus Desease 2019 merupakan keluarga daripada Coronaviridae yang biasanya menginfeksi hewan dan menyebabkan penyakit berat. Sampai detik ini masih banyak yang mempertanyakan asal mula virus COVID-19 bisa menyebar, dugaan yang pertama kali muncul pada saat virus ini menyebar di Indonesia ialah bahwa penyebaran virus ini berasal dari hewan yang terjangkit COVID-19 yang dijual di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Tiongkok dimana dugaan tersebut didasari dengan banyaknya informasi yang mengatakan bahwa virus ini berasal dari hewan dan kemudian menjangkit manusia hingga menyebabkan pandemi. Begitu banyak spekulasi mengenai darimana asal virus COVID-19 ini berasal hingga muncul konspirasi bahwa virus COVID-19 berasal dari laboratorium China yang tidak sengaja bocor sehingga muncul lagi dugaan bahwa virus ini merupakan perbuatan manusia.https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57590872 

Sejarah COVID-19 di Indonesia

Hingga detik ini, sudah hampir menginjak angka 7 juta kasus COVID-19 di Indonesiahttps://covid19.go.id/, COVID-19 sendiri pertama kali ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 yang mana virus tersebut menjangkit 2 (dua) orang di Depok (NT & MD). 2 (dua) orang tersebut yang merupakan ibu dan anak terjangkit virus tersebut setelah berinteraksi dengan orang asing yang positif COVID-19 di Malaysia. Sebelum didiagnosa terkena COVID-19, dokter awalnya mengira NT & MD terkena peradangan pada paru-paru karena gejala yang dialami ialah batuk, sesak serta demam selama 10 (sepuluh) hari. 

Gejala dan Varian Covid-19

Melansir dari kompas, sampai sekarang ini virus COVID-19 memiliki beberapa varian seperti varian omicron yang sempat membuat heboh dan diketahui keberadaannya pertama kali muncul yaitu di Afrika Selatan, varian alpha yang muncul pertama kali di Inggris, varian beta yang berasal dari negara yang sama dengan omicron, varian gamma yang pertama kali ditemukan di Brazil, varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, varian lambda yang pertama kali ditemukan di Peru, varian Kappa yang pertama kali ditemukan di India, varian eta yang ditemukan di Inggris Raya, varian lota yang pertama kali ditemukan di New York, dan varian mu yang pertama kali ditemukan di Kolombia.https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/30/190300723/10-varian-covid-19-beserta-gejalanya-dari-alpha-hingga-omicron?page=all

Pada umumnya, saat manusia terjangkit virus COVID-19, maka virus tersebut akan masuk ke saluran pernafasan dan memulai siklus hidup baru yang gejalanya baru akan dirasakan setelah 3-7 hari sejak pertama kali terjangkit. Gejala yang muncul bisa berbeda pada setiap orang tergantung terkena varian COVID-19 apa dan antibodi yang mereka punya, namun biasanya penderita akan mengalami demam, batuk, hingga kesulitan bernafas. 

Melansir dari CNBC Indonesia, terdapat beberapa laporan dari Pasien Covid-19 yang terpapar varian omicron yang mengatakan bahwa mereka mudah lelah pada saat bangun di pagi hari.https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221115082252-37-387946/sering-diabaikan-gejala-awal-covid-varian-baru-bukan-demam Hal ini dapat disimpulkan bahwa gejala COVID-19 tidak bisa ditebak dan hampir seperti tidak ada gejala, dimana ini menyebabkan sulit bagi kita untuk mengetahui secara mandiri gejala awal COVID-19. Bahkan ada beberapa penderita COVID-19 yang mengalami gejala awal berupa sakit tenggorokan seperti radang pada umumnya dan sudah jarang kita temui penderita covid yang mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman.

2023 akankah kita bebas COVID-19

Bulan Maret nanti tepat 3 tahun kita hidup berdampingan dengan COVID-19, tentunya selama itu ada banyak perubahan pada kebiasaan dan kondisi negara kita. Pemerintah tentu bekerja keras untuk menghentikan penyebaran dan memberikan fasilitas kesehatan bagi penderita COVID-19 dengan sebaik mungkin, hal ini dibuktikan dengan terdapat lebih dari 100 rumah sakit disiapkan untuk pasien COVID-19  untuk menangani pasien COVID-19 dengan semaksimal mungkin. 

Tetapi yang menjadi pertanyaan ialah kapan kita akan benar-benar bebas dari COVID-19? Tentunya semua orang akan berharap tahun 2023 akan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, namun apakah COVID-19 akan berakhir di Tahun 2023? 

Menurut Nanette Cocero yang merupakan Presiden Global Pfizer Vaccines Nanette Cocero, pandemi baru akan selesai pada 2024 alias 2 tahun lagi. Prediksi tersebut lebih tepatnya mengatakan bahwa pada tahun 2024, COVID-19 akan berubah menjadi endemik yang kehadirannya sudah tidak semenakutkan dulu.https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221123071602-37-390353/bos-pfizer-pernah-ramal-kapan-covid-berakhir-bukan-2022 

Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya harus didukung dengan vaksinasi yang merata agar dapat mencapai herd immunity yang dicita-citakan. DImana hal ini perlu disadari masyarakat sebagai kewajiban yang tidak perlu sampai ditakut-takuti agar dapat dilaksanakan, mengingat vaksinasi bukan merupakan paksaan namun anjuran agar di tahun 2024 nanti kita bisa bernafas lega karena tubuh kita sudah memiliki kekebalan yang cukup agar tidak mudah tumbang ketika terjangkit COVID-19.https://upk.kemkes.go.id/new/4-manfaat-vaksin-covid-19-yang-wajib-diketahui#:~:text=Mengurangi%20Risiko%20Penularan,virus%20dan%20mengurang%20risiko%20terpapar

Di tahun 2023 kita juga harus tetap waspada dengan penyebaran COVID-19 dengan tetap menaati protokol kesehatan (prokes) 5M yang terdiri dari

  1. Mencuci Tangan
  2. Memakai Masker
  3. Menjaga Jarak
  4. Menjauhi Kerumunan
  5. Mengurangi Mobilitas https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-artikel/13981/Protokol-Kesehatan-5M-dan-Kesehatan-Imun-untuk-Hadapi-Varian-Baru-Covid-19.html/
5 Agree 4 opinions
0 Disagree 0 opinions
5
0
profile picture

Written By sheren_agapena_liunda

This statement referred from