Tips Peran Orangtua dalam Membangun Psikologi Komunikasi Anak Usia Dini untuk Menghadapi Perkembangan Zaman di Era Digital
Tahukah Bunda bahwa Orangtua memiliki peranan penting dalam membangun psikologi komunikasi anak untuk menghadapi kemajuan zaman yang harus hati-hati agar perkembangan kepribadian anak tidak terpengaruh oleh arus globalisasi. Setiap tindakan yang dilakukan oleh orangtua akan membawa pengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Jika terdapat orangtua yang memberikan pengasuhan positif dan fokus pada perkembangan anak, maka pembentukan karakter dan kepribadian anak berkembang baik. Sebaliknya, jika terdapat orangtua yang lebih mengutamakan masa depan anak dengan fokus bekerja dan mencari uang untuk tabungan anak kelak sehingga tugas utama sebagai orangtua terbengkalai, maka pembentukan karakter dan kepribadian anak tidak akan berkembang baik. Dengan begitu, para orangtua seharusnya mengetahui kadar tanggung jawab terhadap anak.
Usia dini merupakan anak dengan usia kisaran 4-6 tahun yang berada pada masa perkembangan dengan cepat. Usia dini ini sebagai penentu untuk terbentuknya karakter dan pribadi anak. Usia dini merupakan usia yang diperlukan bagi intelektual anak dan agar dapat menampung berbagai informasi yang membantu perkembangan.
Menurut Sjarkawi (2011:11) bahwa kepribadian merupakan ciri khas dari seorang yang berasal dari lingkungannya. Menurut Paul Gunadi dalam Sjarkawi (2011: 11) ada beberapa model pribadi yang ada dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
- Model sanguin @Individu yang memiliki model sanguin memiliki karakteristik seperti: bertenaga, semangat dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan (Indri, 2016, Zulaika 2010). Model kepribadian ini memiliki kekurangan seperti suka tergesa-gesa, bertindak secara cepat dan tiba-tiba dan cepat terpengaruh oleh lingkungannya (Risnasari 2015, Sari 2017).
- Model flegmatik
Individu model flegmatik mempunyai karakteristik seperti: tenang dan damai, dan bisa mengontrol emosinya (Riswandi,2017, Syafirah 2016). Individu yang memiliki kepribadian tipe ini cenderung menguasai dirinya dengan cukup baik dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. - Model melankolik Individu model melankolik memilik ciri yaitu: bangga akan karya-karya nya sendiri, menyukai keindahan, dan sangat peka (S.Aminah, 2017, Zulaika 2010). Individu yang memiliki kepribadian dengan tipe seperti ini susah mengontrol diri.
- Model kolerik
Individu termasuk kepada model kolerik apabila mempunyai ciri seperti : fokus dalam bekerja, disiplin, dan dapat mengemban tanggungjawab (Oktora,2016). - bModel asertif
Individu dengan tipe kepribadian seperti ini mampu menyatakan pendapat, ide dan gagasan dengan tegas. Tipe asertif ini adalah tipe yang ideal.
Gregory (2005) dalam Sjarkawi (2011:13) mengatakan kepribadian tidak ada hubungannya dengan sikap berpura-pura dan melagak yang diperolehnya dalam pendidikan keluwesan dan kursus-kursus perbaikan diri. Menurut Sjarkawi (2011) "Kepribadian adalah khas bagi pribadi, sedangkan gaya kepribadian bisa dimiliki oleh orang lain yang juga menunjukkan kombinasi yang berulang-ulang secara khas dan dinamis dari ciri pembawaan dan pola kelakuan yang sama”. Selanjutnya, Koswara (2011) dalam Sjarkawi (2011:17) mengatakan menurut pengertian sehari-hari, kepribadian adalah suatu istilah yang mengacu pada gambaran-gambar sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompoknya dan masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya itu. Jadi dapat disimpulkan kepribadian merupakan sifat atau tingkah individu yang di dapat dari lingkungan atau bawaan yang membedakannya dengan orang lain.
Teori- teori Kepribadian Terdapat tiga teori yaitu
- Teori Psikoanalisa :
Sigmund Freud Ego merupakan struktur sebagai petunjuk individu kepada fakta dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Menurut freud, ego terbentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontrak dengan lingkungan luar (koswara 1991 : 33-34, Suprapto, dkk 2014). Id adalah sistem kepribadian yang fundamental, terdapat naluri-naluri bawaan. Struktur ini berperan sebagai perantara dari energi yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kepribadian (koswara 1991 : 32, Susilawati 2010, Kanserina 2011). Superego adalah struktur yang mengandung norma dari penilaian masyarakat. Struktur ini timbul melalui penghayatan terhadap nilai dan aturan dari tokoh yang memiliki pengaruh terhadap kepribadian (koswara : 1991: 35, Sutrisno 2011, Hidajati 2014, Darmansyah 2014, Mahliatussikah 2016). - Teori Behaviorisme :
Skinner Skinner adalah tokoh behavior yang paling mampu menghasilkan ide, menerima kritik-kritik terhadap teori nya. Wewenang manusia Skinner menolak seluruh kejadian terhadap manusia yang berdasarkan kepada keberadaan struktur kepribadian yang terdapat dalam diri manusia. Dalam Koswara (1991:75) ”manusia merupakan kotak tertutup dan seluruh variable yang memfaktori tingkah laku harus dikesampingkan”. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku Menurut Koswara (1991:75) seluruh tingkah laku manusia ditentukan oleh nilai dan aturan yang ada di masyarakat. Tingkah laku dapat dipahami dengan cara mengendalikan nya. - Kepribadian menurut pandangan behaviorisme
Menurut pandangan behavior skinner, tentang kepribadian yang mengikut sertakan percobaan secara teratur atas pengalaman hidup dan latar belakang faktor bawaan yang khas dari individu. Individu merupakan makhluk hidup yang mendapatkan proses tingkah laku melalui belajar (Koswara 1991 :77). - Teori Humanistik : Maslow
Teori kepribadian humanistic pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Adapun mengenai teori kepribadian humanistic sebagai berikut : Individu sebagai keseluruhan yang integral Individu dapat dikatakan semua hal yang terpadu dan kesatuan (Erfan 2014), Maslow mengemukakan teori yang berpijak pada prinsip holistic (Koawara 1991 : 115, Rusdianto 2005). - Potensi kreatif individu Maslow yakin jika semua orang mempunyai peluang yang menunjang, setiap orang memiliki kemampuan yang dapat menunjukkan semua kemampuan nya. Menurut Maslow, kreativitas merupakan potensi yang menunjukkan individu kepada pengaktualisasian diri (Koswara 1991 : 117).
Peran orangtua dalam membangun Psikologi Komunikasi Anak untuk Menghadapi Perkembangan Zaman
Saat ini pesatnya perkembangan zaman terutama di bidang teknologi semakin terlihat, dimana pada zaman ini, dunia sudah memasuki era digital. Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang dapat dikategorikan sebagai kehidupan modern. Bahkan di dunia informasi saat ini seakan tidak bisa lepas dengan teknologi. Penggunaan teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena segala aktifitas yang dilakukan secara nyata dapat dilakukan secara online tentunya lebih efektif dan efisien. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, pepatah menyatakan bahwa “dunia tak selebar daun kelor” sudah sepantasnya diubah menjadi “dunia seakan selebar daun kelor”. Hal ini disebabkan karena semakin cepatnya akses informasi dalam kehidupan sehari-hari secara mendunia.
Salahsatunya dengan hadirnya smartphone dan internet, membuat manusia semakin meningkatkan cara komunikasinya. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat, dengan begitu lahirlah media sosial. Media sosial ini merupakan media online yang mengakses segala informasi dengan cepat, mudah, dan lengkap. Hal ini sangat membantu kita dalam mengakses berbagai informasi baik di sekitar kita maupun di lingkungan luar yang jaraknya jauh dengan kita. Namun hal yang sangat perlu kita saring adalah adanya kemajuan bidang teknologi di dalam internet dan media sosial tersebut segala informasi positif dan negatif tersuguhkan dengan mudah mengaksesnya. Berbagai media dapat digunakan dan disebarkan dengan bebas dan luas. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologi komunikasi anak.
Anak usia di bawah umur yang seharusnya mereka lebih interaktif dan eksportif di dunia nyata dengan mengembangkan potensi dan kreativitas yang ada di diri anak itu sendiri, akhirnya tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini anak lebih bergantung kepada perangkat digital yang sering kita sebut handphone. Sehingga tidak heran juga jika anak sekarang dijuluk sebagai generasi digital. Bahkan anak akan lebih melek terhadap teknologi digital ini disbanding dengan kita sebagai orangtua. Dengan begitu peran kita dalam membangun psikologi komunikasi anak agar tidak hanyut pada kehidupan bebas di dunia digital sangat penting.
Di dalam media sosial juga sangat rentan bahayanya terhadap mentalitas anak, karena dengan adanya media sosial jika kita kurang pandai dalam mengawasi anak-anak kita, maka mereka akan mengalami Cyberbullying. Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di perangkat digital. Seorang Cyberbullying dapat menggunakan teknologi dengan bebas ke ranah negative. Orang yang menderita gangguan seperti ini, akan mudah depresi, tidaka tenang, cemas dan selalu mengarah kepada melakukan hal negative diluar akal sehat kita.
Salah satu media sosial yang saat ini booming di semua kalangan, yaitu Tiktok. Tiktok merupakan aplikasi yang memiliki berbagai fitur unik sehingga dapat menghasilkan sebuah karya seni. Namun dampak negative dari penggunaan Tiktok ini adalah secara tidak langsung, Tiktok merupakan media pertama yang menjadi penyebab generasi digital sering bergoyang ria yang tidak wajar, dan terdapat beberapa karya yang isinya merupakan kata-kata kasar yang tidak sepantasnya ditiru oleh generasi digital. Namun karena generasi digital ini merupakan generasi yang haus akan trend setter maka segala hal yang viral di Tiktok maka akan ditiru dengan anggapan bahwa mereka tidak kudet.
Dalam hal ini diperlukan peran keluarga dan orangtua dalam mendidik anak-anaknya dengan memberi pengarahan kepada anak yang kecanduan Tiktok. Pengasuhan sangat erat kaitannya dengan kemampuan orangtua memberikan perhatian, waktu, dan dukungan untuk memenuhi mental, fisik, sosial, emosional dan spiritual anak. Hal ini adalah sebuah serangkaian aksi yang mendukung peran ornagtua dalam membangun psikologi komunikasi anak untuk menghadapi perkembangan zaman.
Ada beberapa poin penting peran orangtua dalam membangun psikologi komunikasi anak untuk menghadapi perkembangan zaman diantaranya
- Membiasakan dialog
Dengan membiasakan dialog akan membuat anak bisa terbuka dan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan karena sudah dibiasakan oleh orang tuanya sejak ia usia dini.. - Menunjukkan sikap atentif saat berkomunikasi
Dengan mengupayakan hal ini, orangtua ikut berperan dalam memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, bukan sekedar mengeluh, menuntut / mengoreksi ketidaktepatan sikap anak. - Mengelola emosi ketika berinteraksi
Orang tua harus menyadari emosi ketika sedang berbicara dengan balita dan Jika sedang berada pada suasana hati yang kurang baik (marah, kesal, dsb) ambil jeda sejenak untuk menenangkan diri agar tidak mengganggu penyampaian pesan pada anak. - Memberi kepercayaan pada anak dan Memberikan apresiasi pada anak
Memberikan apresiasi pada anak dengan cara memberikan penghargaan/apresiasi atas berbagai sikap positif atau usaha baik yang ditunjukkan oleh anak. - Membatasi dan mengawasi penggunaan gadget
Dengan kita membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak akan timbul rasa bosan dan tidak nyaman sehingga anak akan terbiasa interaktif tanpa menggunakan gadget. - Jangan pernah menggunakan gadget untuk meredakan emosi anak
Meskipun hal ini sangat ampuh dalam meredakan emosi anak, namun orangtua sebaiknya tidak menggunakan gadget sebagai pereda emosi anak. Karena hal ini akan mengakibatkan timbulnya kecanduan anak. Anak akan berfikir bahwa dengan mereka emosi maka ia akan mendapatkan gadget secara bebas tanpa diawasi orangtua. - Menciptakan zona bebas teknologi di rumah
Dengan membatasi penggunaan teknologi di rumah, atau melakukan aktifitas tanpa gadget di rumah maka akan menjadi contoh positif yang akan diamati oleh anak.
Kesimpulan
Usia dini merupakan anak-anak yang berada pada usia 4- 6 tahun, yang sedang berada dalam masa perkembangan. Usia ini dianggap sebagai masa pengembangan anak. Selanjutnya , kepribadian merupakan ciri khas yang berasal dari anak-anak. Kepada orangtua, berikanlah anak terutama anak usia dini, karena perhatian orangtua sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang memulai mengenal kehidupan.
Dalam membangun psikologi komunikasi anak untuk menghadapi perkembangan zaman ini diperlukan percakapan yang baik, komunikasi yang mendukung, serta perlunya pemahaman lebih bagi orang tua untuk bisa mengontrol emosi dan menyesuaikan kondisi dengan anak balita maupun lingkungan sekitarnya. Serta dengan tidak mengenalkan lebih jauh mengenai smartphone dan internet (media sosial) pada anak.