Covid Dan "Keahliannya"

profile picture zefanya

Seperti yang kita tau kebanyakan orang sekarang akrab dengan kebiasaan baru, Rapid Test/Antigen. Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan apakah orang tersebut terdeteksi mengidap COVID 19 atau tidak.⁣

Tapi hasil Antigen bisa saja berbeda dengan hasil PCR yang lebih akurat. Misalkan Antigen mengandalkan "lendir" yang diambil dari lubang hidung saja, maka PCR dengan mendeteksi DNA virus. Dari sini didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2. Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat⁣


Dulu apakah kita akan aware dengan PCR/Antigen? Tentu tidak. Jika dulu demam dan batuk pilek di ketagorikan sebagai gejala ringan, kini ketiga gejala itu bisa mengacu pada gejala-gejala covid19. Tidak ada yang bisa memprediksi apakah virus ini bisa hilang dalam kurun waktu 2 tahun, atau akan menjadi virus yang “terbiasa” ada di masyarakat.
 

Pernah Membuat Dunia Senyap

Pasti kalian ingat pada saat 2020, orang-orang melakukan WFH dengan menyiapkan banyak sekali sistem yang dilakukan secara online karena virus corona dipercaya menyebar luas lewat udara dan juga air. Orang-orang membutuhkan segala hal di internet, melakukan interaksi lewat zoo meet, salah satu aplikasi paling laku saat itu. Pembelanjaan naik drastis lewat e-commerce karena tidak banyak orang yang keluar tempat tinggal mereka untuk membeli kebutuhan.

Di beberapa negara mengalami salah satu momen terlangka di dunia adalah “kosongnya” dunia saat pandemi. Tentu banyak polusi berkurang. Para ilmuwan pun juga melaporkan berbagai ‘dampak positif’ dari berkurangnya aktivitas milyaran manusia di planet ini. Situs flightradar24 waktu itu menangkap data langit Eropa menjadi sangat tenang sejak pandemi Covid-19. Karena penerbangan di Eropa menurun 2.400 penerbangan.

Satelit Copernicus Sentinel-5P milik ESA (Badan Antariksa Eropa) mendeteksi, penurunan emisi polusi dengan perubahan paling signifikan diamati di bagian utara Eropa kala itu.

Udara di seluruh dunia menjadi bersih, jalanan yang sunyi, orang-orang yang berinteraksi jarak jauh entah online atau saling tegur sapa lewat jendela apartemen mereka, melakukan pesta via jendela dalam 1 lokasi apartemen, membuat konten keseharian di rumah mereka lewat aplikasi tiktok, bahkan ada konser online yang dilakukan beberapa artis papan atas terlebih dalam industri musik K-POP yang fansnya meningkat semenjak pandemic.

Di berbagai kota Indonesia saat kasus covid pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo, dan membuat peraturan agar masyarakat tinggal di rumah atau PSBB bahkan WFH, hampir semua jalanan sepi. Lalu lintas di Jakarta, Surabaya, Bandung, terlihat tak seperti biasanya. DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan PSBB pada April 2022. Karena tentu saja Jakarta adalah kota besar yang punya aktivitas padat.

Marketing Global “Tersembunyi”

Apa yang kalian pikirkan kalau kalian ingin menghadiri sebuah meeting tapi kondisi kalian terjebak di kemacetan? tentu saja meminta kawan mewakilkan bukan hal yang bagus. Yap zoo meeting!

Saya sendiri percaya bahwa covid 19 dijadikan marketing global beberapa "perusahaan" teknologi untuk menjual produk mereka. Seperti pada akhirnya semua orang memerlukan laptop, meng upgrade PC mereka, atau handphone mereka⁣ untuk kebutuhan pribadi dan pekerjaan. 


Industri musik dan pangan juga mengambil cara ini. Jika biasanya mereka membutuhkan “lapak” berbayar untuk market mereka, kini mereka hanya tinggal meletakan foto barang yang ingin di jual dan menunggu orang membelanjakannya. Tidak hanya itu industri musik tidak memerlukan promosi secara fisik dimana artis mereka diberangkatkan kesana kemari, hanya tinggal membuka platform musik seperti Youtube atau Spotify (jika di Indonesia) , agensi bisa memasarkan artis mereka dengan konsep yang luar biasa.


Sesuatu yang dulu tidak kita perlukan jadi sangat relevan bahkan sekarang pun hal-hal tersebut menjadi kebiasaan baru untuk dunia. Segala sesuatu yang di gembor-gemborkan secara digital, dengan pemasaran yang tidak begitu besar karena manusia kebanyakan sekarang tinggal membuka handphone mereka untuk membeli sesuatu.

#lombamenulis  #lombaninevibe  #ninevibe  #covid  #covid19
 

6 Agree 5 opinions
0 Disagree 0 opinions
6
0
profile picture

Written By zefanya

This statement referred from