CHILDFREE DALAM ISLAM DAN INDONESIA

profile picture Ifad

CHILDFREE DALAM ISLAM DAN INDONESIA

 

 

"Hai, apakabar? Sudah nikah? Kapan punya anak? Jangan ditunda ya". Kalimat tersebut sering terdengar di acara reunian ataupun arisan. Banyak yang menjadikan hal tersebut sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang. Atau mungkin juga hanya sekadar basa basi. Ada yang bersikap biasa saja, ada juga yang tersinggung dengan pertanyaan ini. Menurut opini prbadi penuls, pertanyaan ini adalah hal yang cukup sensitif dan pribadi, hal yang sebaiknya tidak perlu ditanyakan. Tetapi mungkin bagi pasangan yang menganut childfree, pertanyaan ini hanyalah bagaikan angin lalu. Sebenernya childfree itu apa sih? Mari kita bahas lebih lanjut.

 

Childfree adalah sebuah keputusan atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik itu anak kandung, anak tiri atau anak angkat. Istilah ini muncul di abad ke 20 yang banyak dimulai dari negara negara barat. Banyak yang berkata bila anak adalah sumber kebahagian kita, lantas kenapa ada pasangan yang memilih untuk childfree? Berikut adalah beberapa faktor pasangan memutuskan childfree:

1. Kesehatan

Apabila dengan melahirkan dapat mempengaruhi keselamatan sang ibu, hal ini tentu menjadi faktor childfree. Hal ini biasa dipengaruhi dengan penyakit bawaan, umur yang tidak memungkinkan untuk melakukan reproduksi.

 

 

2. Psikologis

Pasangan yang berpikir mereka tidak akan dapat menjadi orang tua yang baik dan teladan bagi anaknya atau merasa tidak siap untuk punya anak.

3. Ekonomi

Faktor ini mungkin yang paling banyak dijadikan pertimbangan. Dengan memiliki anak, tentu pengeluaran dan kebutuhan akan naik berkali kali lipat.

4. Lingkungan

Pasangan yang merasa bahwa tempat yang mereka tinggali sudah over populated sehingga memutuskan untuk tidak memiliki keturunan. Menurut opini pribadi penulis, alasan ini sedikit tidak masuk akal karena justru saat ini negara negara di Eropa sedang gencar menaikkan angka kelahiran di negaranya. Bahkan negara akan memberikan tunjangn yang besar agar warganya mau memiliki anak.

5. Alasan Personal

Pasangan yang memilih untuk tidak mempunyai anak karena kemauannya.

 

 

Selain faktor faktor diatas, menjadi sosok orang tua memang adalah sebuah pekerjaan yang berat dan tidak kenal waktu. Menjadi orang tua tidak hanya soal siap secara fisik dan ekonomi, tetapi juga harus mempunyai kesiapan mental. Diperlukan dedikasi yang tinggi untuk menjadi orang tua yang baik. Pernikahan bukan hanya sebuah ikatan formal tetap juga sebuah ikatan lahir batin dan sangat sakral yang memiliki nilai nilai religius dan budaya.

Islam, sebagai agama mayoritas di Indonesia, punya pandangan tersendiri terhadap fenomena childfree begitu juga dengan lingkungan sosial budaya kita. Mari kita bahas.

 

ISLAM

Dalam Islam, anak merupakan suatu amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada pasangan yang sudah menikah. Mempunyai anak menjadi ajang bagi orang tua nya agar mendapat pahala yang sebesar besarnya dari Allah SWT dengan cara merawat, mengasuh, menyayangi, memberikan perhatian serta mendidik anaknya menjadi anak yang salih dan salihan. Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa salah satu amal kita yang tidak akan putus walau sudah meninggal adalah doa anak salih kita. Hal ini sangat menggambarkan keistimewaan seorang anak dalam agama Islam.

Lantas, bagaimana dengan hukum Islam mengenai tidak mempunyai keturunan? Dalam Islam, tidak ada keterangan Al-Qur'an atau hadis yang mewajibkan pasangan untuk mempunyai anak. Terlepas dari semua keistimewaan seorang anak, Islam tidak mewajibkan untuk kita mempunyai anak. Namun begitu, childfree dalam pandangan Islam cukup bertentangan salah satu nya adalah menyalahi kodrat seorang wanita untuk melahirkan. 

 

 

SOSIAL BUDAYA

Sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia dimana mayoritasnya menganut agama Islam, tentu banyaki saudara saudara kita yang berbeda keyakinan secara tidak langsung terkena dampak pandangan Islam terhadap childfree. Sebagai bangsa yang kuat akan sikap kekeluargaan dan gotong royong, memilih untuk childfree akan menimbulkan dampak tersendiri. Childfree bukan hanya tentang pasangan itu sendiri. Childfree adalah tentang keluarga besar, sanak saudara. Ada kakek nenek yang mengharapkan kehadiran seorang cucu untuk menemani di sisa sisa hari nya, ada juga om atau tante yang menginginkan seorang keponakan untuk diajak main. Ada juga teman atau sahabat yang menganggap anak adalah simbol kesuksesan. Makin menjamur nya tempat bermain anak, menjadikan anak adalah salah satu alasan untuk bertemu dengan teman teman. Bisa jadi karena menerapkan childfree akan menggerus hubungan kita dengan rekan rekan kita.

Tetapi dengan perubahan masyarakat yang semakin individualitas, pandangan pandangan tersebut akan luntur dengan sendiri nya. Masyarakat akan semakin menghargai keputusan dan pilihan seseorang selama itu tidak merugikan mereka dan tidak melanggar hukum.

 

Kesimpulannya, childfree adalah fenomena yang akan terus ada. Akan selalu ada pro dan kontra dari konsep childfree. Memilih untuk childfree adalah sebuat keputusan besar yang akan sangat berdampak bagi kehidupan kita nantinya. Sudah merupakan kewajiban bagi kita manusia yang memiliki akal untuk menimbang baik dan buruk nya suatu tindakan. Mana yang lebih mendatangkan manfaat dan mana yang tidak. Walaupun menurut opini pribadi, hal tersebut sah sah saja, secara childfree tidak melanggar hukum, baik itu hukum agama maupun negara. 

1 Agree 1 opinion
1 Disagree 0 opinions
1
1
profile picture

Written By Ifad

This statement referred from