Bumi datar? Jika ninevibe membuat pernyataan yang sekaligus menjadi tema sebuah artikel tentang bumi itu datar, maka saya bisa membuat sebuah konklusi, bahwa mereka yang setuju bumi itu datar tidak percaya kepada sejarah. Mereka juga tidak percaya kepada ilmu pengetahuan, sekaligus mendeklarasikan dirinya kurang pengetahuan. Keyakinan semacam ini sama halnya dengan mereka yang tidak pernah mengetahui hari ulang tahun dalam hidupnya. Ketidaktahuan itu bukan karena orang tua atau keluarga mereka buta huruf, tetapi karena mereka tidak percaya pada sejarah, kepada orang tua atau keluarga yang menceriterakan bahwa mereka lahir pada hari tertentu. Andai mereka percaya, semestinya mereka juga percaya kepada para ahli (Christopher Colombus, Galileo Galilei, Fernão de Magalhães) yang sudah membuktikan bahwa bumi itu bulat, bukan datar. Benar bahwa, hidup di zaman sekarang, percaya saja tidak cukup bagi kebanyakan orang. Mereka butuh pembuktian untuk mempercayai sesuatu. Analogi sederhana untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat berdasarkan pada waktu 24 jam dan adanya siang dan malam. Ambillah sebuah globe dan letakkan di tempat yang gelap, tanpa cahaya. Setelah itu nyalakan sebuah senter dan senterlah globe itu persis di bagian tengah (garis khatulistiwa). Dari situ kita ketahui bahwa, tidak semua sisi globe itu mendapatkan cahaya (terang). Bagian yang disenter (senter dianalogikan dengan matahari) dikatakan siang, dan bagian atau sisi globe yang gelap dikatakan malam. Jika globe itu ditembusi atau dilubangi, maka bagian globe yang mendapatkan cahaya senter (matahari) akan sama jamnya dengan bagian belakang yang dilubangi tadi (yang tidak mendapatkan cahaya senter). Sama-sama jam 12, tetapi beda waktu antara pukul 12.00 siang dan pukul 24.00/00.00/12.00 malam. Sedangkan bagian globe yang sedikit jauh dari poros garis khatulistiwa waktunya disesuaikan dengan Greenwich Mean Time (GMT). Greenwich-London-Inggris merupakan kota yang menjadi titik nol waktu. Kota ini menjadi indikator pembeda antara dua zona waktu, baik yang sebelum GMT dan sesudah GMT. Zona waktu sebelum GMT disebut AM (Ante Meridiem) yang dimulai dari pukul 12.00 malam sampai pukul 11.59 siang, dan zona waktu sesudah GMT disebut PM (Post Meridiem) yang dimulai dari pukul 12.00 siang sampai pukul 23.59 malam. Pembagian zona waktu tersebut adalah juga indikator lain yang membuktikan bahwa bumi ini bulat, bukan datar.
Kendati demikian, secara rasional kita pun bisa bertanya-tanya, kalau bumi ini bulat, mengapa kita tidak tergelincir? Pertanyaan semacam ini dapat dijawab lantaran bumi yang bulat ini terlalu luas dan besar, maka setiap bagiannya terlihat datar. Secara pribadi, saya percaya pada sejarah dan percaya pada ilmu pengetahuan yang membuktikan teori-teori tentang bumi itu bulat. Jika ada oknum yang bergeming mengatakan bahwa bumi itu datar, bolehlah ia membuktikan argumennya dengan berlayar mengelilingi bumi menggunakan kapal laut, bermodalkan peta. Jika ia selamat, ia akan kembali ke titik awal keberangkatannya. Pembuktian serupa telah dilakukan oleh Fernão de Magalhães dan beberapa pelaut terkenal lainnya yang telah mematahkan mitos bahwa bumi itu datar dan di ujung bumi adalah maut. Kendati tujuan utama mereka adalah berdagang (mencari rempah-rempah), tetapi setidaknya pengalaman mereka bersama kru yang kembali ke titik awal mereka berangkat membuat mereka sendiri yakin bahwa tidak ada ujung bumi yang datar sekaligus tidak ada petaka di sana. Keberanian mereka untuk mematahkan mitos bumi itu datar sudah cukup bagi saya untuk berdebat dengan kaum yang meyakini bahwa bumi ini datar, atau kaum yang sekedar beriseng-iseng memantik diskusi dan membangkitkan nalar untuk berpikir kritis mengenai bumi itu datar atau bulat. Saya meyakini bahwa, mereka yang sengaja mengangkat tema bahwa bumi itu datar adalah orang-orang yang kurang kerjaan yang sengaja memprovokasi agar orang lain ikut terlibat dalam tema yang disajikan. Hal ini demikian karena untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat membutuhkan waktu yang lama dan berat jika tidak menggunakan analogi. Itu sebabnya tema bumi datar sangat menarik untuk didiskusikan sekaligus menuntut bukti kepada mereka yang pro bahwa bumi ini bulat.
Bukti lain yang mengungkapkan bahwa bumi itu bulat ketika para pilot pesawat luar angkasa atau satelit memotret bumi dari udara. Foto yang tampak bahwa bumi itu bulat, tidak datar. Sebenarnya saya pun ingin bertanya kepada para penganut bumi datar, apakah mereka meyakini juga bahwa matahari adalah pusat tata surya, sehingga bumi yang mengelilingi matahari? Jika mereka katakan ya, itu berarti mereka mengetahui bagaimana proses terjadinya siang dan malam. Jika tidak, butuh diskusi lebih lanjut untuk membuktikan bumi ini bulat dengan cara yang sederhana untuk dipercaya. Jika cara sederhana yang dibuktikan melalui peristiwa siang dan malam pun tidak bisa meyakinkan mereka, kita yang pro bumi itu bulat yang meminta pembuktian dari mereka mengenai cara membuktikan bahwa bumi yang datar itu seperti apa.