Artikel Ilmiah
Santri Bicara Sains, Prospektif Islam Tentang Bumi datar (Flat earth)
Oleh : Muh. Luthfie Sakhi Zaidan
Pendahuluan
Kita mengetahui bahwa Bumi bulat sejak zaman Sebelum Masehi. Namun, hingga saat ini masih ada yang tidak percaya dan mengatakan bahwa Bumi bukan bulat, melainkan datar. Ada beberapa Ilmuan yang telah membuktikan bahwa bumi itu bulat bukan datar seperti Aristoteles, yang membuktikan Variasi rasi bintang Setiap bagian Bumi menunjukkan variasi rasi bintang yang berbeda, tokoh kedua eratosthenes yang mengemukakan bayangan permukaan bumi, Sedangkan menurut pengamatan yang dilakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Beliau menemukan bahwa Jupiter memiliki bulan yang bergerak mengelilinginya.
Ada beberapa ayat dalam Alquran yang mendukung teori bahwa Bumi berbentuk bulat, seperti dalam surat Az-Zumar ayat 5, menunjukkan bahwa bumi berbentuk seperti bola atau bulat, yang kedua surat Al-Anbiya ayat 30, yang mana disebutkan, bahwa langit dan bumi pada awalnya menyatu.
Berdasarkan Teori Sains dan menurut Al-Quran diatas mengemukakan bahwa Bumi itu Bulat bukan datar, Bagaimana Pandangan menurut Santri mengenai bumi bulat atau datar? Oleh Karena itu perlu dibahas dalam tulisan ini.
Pembahasan
A. Pandangan Sains Mengenai Bumi Bulat atau datar
Ada beberapa Ilmuan yang telah membuktikan bahwa bumi itu bulat bukan datar seperti :
1. Variasi rasi bintang Setiap bagian Bumi menunjukkan variasi rasi bintang yang berbeda.
Aristoteles yang melakukan pengamatan terhadap rasi bintang di langit. Beliau menemukan bahwa rasi bintang yang terlihat di Mesir dan Cyprus tidak terlihat di bagian utara. Berdasarkan pengamatan ini, Aristoteles yakin bahwa Bumi berbentuk bulat. Jika bumi berbentuk datar, seharusnya rasi bintang yang diamati masih sama, namun hanya berbeda jarak saja. Rasi bintang tersebut akan tetap terlihat walau lebih jauh.
2. Bayangan di permukaan Bumi Tokoh kedua yang menemukan bahwa Bumi bulat adalah Eratosthenes.
Beliau menemukan cara menghitung keliling Bumi yang hampir akurat. Teori tersebut ditemukan dengan cara memperhatikan perbedaan panjang dua bayangan yang sama pada waktu yang sama di dua tempat yang berbeda. Panjang bayangan yang ditemukan pada kedua tempat berbeda dan menunjukkan bahwa Bumi bulat. Jika bumi datar, maka bayangan yang harusnya tercipta antara kedua tempat seharusnya sama.
3. Bentuk bulan dan planet lain Pengamatan bentuk Bulan dan planet lainnya membuktikan bahwa benda-benda langit tersebut berbentuk bulat.
Semua planet terbentuk dalam waktu dan lingkungan yang sama. Oleh karena itu, jika planet lain berbentuk bulat, maka masuk akal jika Bumi berbentuk bulat. Hal ini diperkuat dengan pengamatan yang dilakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Beliau menemukan bahwa Jupiter memiliki bulan yang bergerak mengelilinginya. Galileo meyakini bahwa Bulan juga mengelilingi Bumi dan Bumi berbentuk bulat.
4. Memandang Bumi di atas ketinggian Memandang Bumi di atas ketinggian akan menunjukkan bentuk Bumi yang bulat.
Jika seseorang memanjat ke atas pohon atau memandang dari atas gedung yang tinggi, seharusnya ia akan mampu melihat hamparan Bumi yang sangat jauh. Faktanya, jarak pandangnya tidak akan terlalu jauh karena permukaan Bumi yang melengkung di ujung pemandangan yang ia lihat. Selain itu, kita juga sering mendengar teori sederhana dimana jika kita melihat perahu berlayar dari pantai, maka lama kelamaan kapal tersebut akan menghilang seolah tenggelam ke dalam air. Padahal ini disebabkan karena kapal tersebut menuju lengkungan Bumi selanjutnya.
5. Naik pesawat Faktanya, pesawat bisa terus terbang dalam garis lurus tanpa jatuh atau mencapai ujung Bumi.
Beberapa pesawat besar akan terbang lebih tinggi. Dari ketinggian akan terlihat bahwa permukaan Bumi sedikit melengkung. Sedikit bagian Bumi yang terlihat ini jika diteruskan maka akan membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat.
6. Pembagian zona waktu Tidak mungkin jika Bumi berbentuk datar akan terjadi siang dan malam.
Konsepnya serupa dengan tampaknya rasi bintang yang sebelumnya telah kita bahas. Jika Bumi datar, maka sinar Matahari akan tetap mencapai belahan Bumi lainnya. Namun, Bumi selalu memiliki sebagian wilayah siang dan sebagian wilayah malam. Ini disebabkan karena bentuk Bumi yang Bulat. (Nadia Faradiba, 2022)
B. Pandangan Al-Quran mengenai Bumi bulat atau datar
Pakar Alquran Indonesia Dr KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, teori bumi datar tersebut hanya melihat bentuk bumi dari sisi pandangan mata saja. Namun jika dilihat secara keseluruhan, menurutnya, bumi berbentuk bulat. Ada beberapa ayat dalam Alquran yang mendukung teori bahwa Bumi berbentuk bulat. "Seandainya bumi berbentuk cakram, juga tidak akan menambah keimanan kita, juga kalau kita ingkari tidak akan mengurangi keimanan kita. Jadi silakan saja berteori. Tapi, ada tanda-tanda di dalam Alquran, yakni takwir atau qurah, yang artinya bola atau lingkaran,""Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan/menggilirkan (takwir) malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Menurutnya, takwir ini berarti 'bola' atau 'menggelindang'. Karena bentuk bumi yang bulat itulah, waktu antara siang dan malam silih bergantian. Teori yang pertama kali ditemukan oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog asal Belgia pada 1920-an itu, dikatakan Kiai Ahsin, ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 30. Yang mana disebutkan, bahwa langit dan bumi pada awalnya menyatu.
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?"
Kiai Ahsin juga mengatakan, bahwa bumi berjalan mengelilingi matahari dan bulan mengelilingi bumi. Teori bumi berjalan dalam peredarannya, menurutnya, ditegaskan dalam surat An-Naml ayat 88, yang berbunyi:
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Selanjutnya, teori bumi berjalan dan tidak diam juga tercantum dalam surat Yasin ayat 38-40. "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Dari ayat tersebut dijelaskan, bahwa semua benda langit termasuk bumi, bulan, matahari, berjalan sesuai garis edarnya. Dalam hal ini, Kiai Akhsin mengatakan, kata 'Yasbahun' atau 'Yasbah' memiliki arti 'berenang'. Maksudnya, semua benda langit itu berenang di cakrawala alam semesta. ( Kiki Sakinah, 2022)
C. Pandangan Santri Mengenai Teori Bumi Bulat atau datar
Saya seorang Santri dari SMP Alfatih Parangmata, menurut pandangan saya mengenai Bumi itu berbentuk bulat bukan datar, Walaupun banyak yang beranggapan bumi itu datar bukan bulat. Di pesantren kami di ajarkan mata pelajaran Sains IPA mengenai Tata Surya dimana Bumi berputar mengelilingi matahari, dengan menggunakan pengamatan ketika kita hendak bepergian ke pelabuhan, kapal lenyap di cakrawala dan pada saat datang ke pelabuhan yang pertama terlihat adalah ujung atas layar kapal, kemudian layarnya dan akhirnya badan kapal perlahan terlihat. Selain itu bumi ini berputar mengililingi matahari karena adanya gravitasi bumi, jika bumi tidak bulat mungkin tidak ada gravitasi bumi. Selain itu saya mengamati peristiwa bulan mengelilingi bumi disebut revolusi dimana revolusi bulan adalah 27,5 hari, revolusi bulan disebut juga 1 bulan sideris. Selain ilmu sains di pesantren juga kami di ajarkan ilmu tafsir yang menghubunghkan alquran dengan sains, Bukti yang menunjukkan bahwa bumi bulat bukan datar tercantum dalam surah Az-Zumar ayat 5, Al Anbiya ayat 30.
Penutup
Adapun Penutup dari artikel ini bahwaMenurut Pandangan saya selaku seorang santri bahwa bumi itu bulat bukan datar