Fenomena fandom atau kefanatikan berlebih telah menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru dunia seiring berkembangnya teknologi seperti di era digital sekarang.fandom kini telah menjadi penyakit di kalangan masyarakat terutama kaum milenial,hadirnya sosial media seakan mempermudah dan memberi jalan,mulai dari berbagai psywar yang menjurus ke hal hal yang bersifat provokatif sampai berujung kepada teror teror pembunuhan,dan semua kenekatan itu dilakukan hanya demi membela nama,membela reputasi seorang idola,simbol kebanggaan yang harus tetap suci dan tidak boleh ternodai oleh kritikan kritikan para hatersnya.

Masyarakat kini telah menjadi budak para idola,yang rela melakukan apa saja demi membela mati matian pujaannya tersebut,rela menjual barang kebutuhan pokok demi mendapatkan kesempatan menonton band favoritnya secara langsung,rela mengorbankan setiap anggota badannya untuk dijadikan gambar tattoo sang pujaannya sebagai simbol penggemar sejati dan seolah olah mereka telah menjadikannya sebagai tuhan dikarenakan ada anggapan yang keliru di kalangan masyarakat bahwa penggemar sejati harus tampil berbeda dan membuktikan kepada khalayak ramai.lalu apakah mereka termasuk fans atau haters?

Dalam bahasa inggris fans berarti penggemar dan haters berarti pembenci, keduanya saling bertentangan yang selalu menuai pro dan kontra,rivalitas selalu hadir di setiap kompetisi dan menghiasi setiap pertarungan yang sengit meskipun terkadang penggemar sendiri yang menciptakan rivalitas tersebut,persoalan siapa yang lebih kuat di arena ring dalam dunia tinju,siapakah yang terbaik dalam dunia sepakbola,siapakah yang lebih hebat dalam menciptakan alunan lagu yang indah dalam dunia musik yang terus hadir menodai beranda sosial media dan tak sedikit pula para idola mereka menjadi sasaran ketika gagal memberikan penampilan terbaik yang kemudian dikecam,di olok-olok,dan dianggap telah membuat malu para penggemar.fenomena fenomena seperti ini telah mendekati ke arah kriminal apalagi tindakan yang sampai merugikan dan menghilangkan nyawa seseorang,berbagai langkah dan keputusan harus segera diambil untuk mengatasi dan meminimalisir fenomena fandom ini dan pengawasan orang tua harus ikut ambil bagian dalam hal ini.peran literasi digital harus dikembangkan dan disampaikan dengan baik sedini mungkin pada anak anak dibawah umur agar terciptanya sosial media yang bijak yang kembali ke fungsi awal yaitu sebagai media informasi dan komunikasi.

  Tidak ada yang salah dengan mengidolakan seseorang asalkan tahu batasan mana yang masih wajar dan mana yang sudah melampaui batas.idola pun manusia biasa yang kapanpun bisa saja melakukan kesalahan,masyarakat atau penggemar harus saling menghargai satu sama lain dan menghargai perbedaaan dalam memilih siapa yang diidolakan,tidak ada provokasi,intimidasi,atau saling menyudutkan antar sesama.mari junjung tinggi nilai toleransi demi masyarakat yang harmonis yang menghargai satu sama lain.