Eksistensi Tuhan : Dimanakah Keberadaan Tuhan

profile picture rezah_anifa
Sains - Fenomena

Eksistensi Tuhan adalah topik yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Sejak zaman dahulu, manusia selalu mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi Tuhan. Apakah Tuhan benar-benar ada? Di mana Tuhan berada? Apakah Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya? Semua pertanyaan ini mengarah pada eksistensi Tuhan dan menjadi sumber kontroversi dan diskusi yang panjang.

Banyak orang yang meyakini bahwa Tuhan ada dan bertindak sebagai pencipta alam semesta. Namun, ada juga orang-orang yang skeptis dan berpendapat bahwa tidak ada bukti konkret tentang keberadaan Tuhan. Pertanyaan tentang dimana keberadaan Tuhan, menjadi topik yang paling menarik dan paling banyak dibahas.

Beberapa agama mempercayai bahwa Tuhan berada di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, seperti surga atau dimensi lain yang tidak terlihat. Di sisi lain, ada juga agama yang memandang Tuhan sebagai energi yang meliputi seluruh alam semesta dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Namun, bagaimana dengan pandangan sains terhadap keberadaan Tuhan? Sains cenderung melihat alam semesta secara rasional dan mengandalkan bukti empiris untuk membuktikan sesuatu. Namun, sains juga tidak dapat membuktikan atau mengabaikan keberadaan Tuhan. Beberapa ilmuwan percaya bahwa sains dan agama dapat saling melengkapi dan tidak harus bertentangan satu sama lain.

Secara filosofis, pertanyaan tentang eksistensi Tuhan menjadi subjek perdebatan yang tak kunjung usai. Beberapa filosof percaya bahwa keberadaan Tuhan dapat dibuktikan melalui argumen-argumen logis dan rasional, seperti argumen ontologis atau teleologis. Namun, argumen-argumen ini masih menuai kritik dan perdebatan dari filosof dan akademisi lainnya.

Argumen lain yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan adalah argumen ontologis. Argumen ini berasal dari gagasan bahwa Tuhan adalah entitas yang paling sempurna, dan bahwa ide tentang Tuhan yang sempurna harus termasuk keberadaannya yang nyata. Dengan kata lain, jika kita memiliki konsep tentang Tuhan yang sempurna, maka Tuhan haruslah ada, karena keberadaan adalah bagian dari kesempurnaan.

Namun, banyak yang mempertanyakan keabsahan argumen ontologis. Kritikus berpendapat bahwa hanya karena kita memiliki konsep tentang suatu hal yang sempurna, itu tidak berarti hal tersebut ada secara nyata. Misalnya, kita dapat memiliki konsep tentang pulau paling indah di dunia, tetapi itu tidak berarti pulau tersebut ada.

Dan menurut saya pribadi, saya mengambil dalam perspektif islam seperti contoh adanya isra mi’raj bukanlah dalil tentang keberadaan Tuhan di atas langit seperti yang diyakini oleh Sebagian golongan karena Allah berfirman pada surah As Syuara ayat 11 yang berbunyi  لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْ artinya tidak ada yang setara dengan Dia.Tuhan itu tidak serupa dengan makhluk ,Tuhan tidak butuh arsy, dan bahkan Tuhan tidak butuh tempat sebagaimana makhluk akan tetapi justru tempat lah yang butuh kepada Tuhan. Maka salahlah orang yang berkeyakinan bahwa Tuhan bersemayam diatas arsy karena Dia telah meyakini bahwa Tuhan itu bertempat. Karena menurut pengertian arsy itu artinya tempat. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah ada ayat Al-qur’an yang berbunyi اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى artinya Allah beristiwa di atas arsy itu seperti apa?. Karena bukankah istiwa dalam artinya bersemayam. Yang ingin di jelaskan adalah istiwa dalam Bahasa arab banyak sekali makna, jadi kalau ditarik menurut logika manusia tidak akan tahu Tuhan menginginkan makna yang mana.dan manusia jangan lancang menetapkan makna  dengan kata bersemayam. Dan ayat ini pun ayat yang mutasyabihat yang mana makna nya harus dikembalikan kepada Tuhan dan Rasulnya. Bahkan imam imam salaf seperti Syafii,Hambali,Maliki tanpa terkecuali semuanya mengembalikan makna nya kepada Tuhan Karena mereka sangat paham. Sebab di dalam Al-quran Allah pun telah berfirman pada surah (Ali Imran ayat 7) yang berbunyi وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ   tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Artinya jika ayat ini menjadi dalil Tuhan bertempat diatas arsy lalu bagaimana dengan ayat berikut ini فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ artinya kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah (QS. Al-Baqarah: 115) . lalu Ketika ini jadi pertanyaan apakah Tuhan ada dimana-mana. Dan disisi lain ada ayat Al-qur’an yang berbunyi وَقَالَ اِنِّيْ ذَاهِبٌ اِلٰى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ artinya Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.(QS. As-Saffat: 99).

Dan di ayat tersebut ahli Tafsir pun sepakat bahwa nabi Ibrahim pergi ke Palestina. Lalu Ketika menjadi pertanyaan apakah Tuhan di Palestina ?  lalu pada ayat  اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ yang artinya saat khalifah Abu Bakar dan Nabi Muhammad sedang salah seorang dari dua orang itu ketika keduanya berada dalam gua, di waktu itu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita".dan Kembali lagi kepada pertanyaan apakah Tuhan di goa tsur?. 

Maka dengan hal ini rusaklah akidah dari orang yang meyakini bahwa Allah itu bertempat. Dan jangan sekali-kali meyakini bahwa Tuhan itu bertempat. karena Tuhan sudah ada sebelum tempat ada dan akan terus ada tanpa membutuhkan tempat. Dan Ketika seseorang ragu Ketika ditanya Tuhan itu dimana maka jawablah seperti yang disebutkan dalam Al-qur;an Allah berfirman dalam surah (Al-Baqarah ayat 186) yang berbunyi وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ artinya  jika ada hambaku yang bertanya tentang keberadaan Tuhan ketahuilah bahwa Tuhan sangat dekat, bukan diatas arsy atau sebagainya .

Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an mengungkapkan tentang keberadaan tuhan seperti Dalil Pertama: Ayat Kursi

Ayat Kursi adalah ayat yang sangat populer dalam islam karena banyak orang yang mengetahjui ayat ini. Dan Ayat ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 255. Ayat ini menjelaskan tentang kebesaran Tuhan dan keberadaan-Nya yang tidak dapat dibatasi oleh apapun. Ayat ini juga menjelaskan bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang mengatur dan memelihara alam semesta.

Karena Dialah Allah yang tidak ada Tuhan lain selain Dia, Yang mengetahui hal ghaib dan ha; nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang menguasai segala sesuatu, Yang memelihara segala sesuatu dan tiada sesuatupun yang mampu memelihara Dia. Ialah Yang Maha Tinggi dan lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

Dalil Kedua: Ayat Al-Ankabut

Ayat Al-Ankabut terdapat dalam surah dengan nama yang sama yaitu Surah Al-Ankabut. Ayat ini menjelaskan bahwa keberadaan Tuhan dapat dibuktikan melalui keberadaan alam semesta dan segala isinya. Alam semesta yang kompleks dan memiliki sistem yang teratur menunjukkan adanya kecerdasan yang luar biasa di balik keberadaannya. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta.

Dan di antara sela-sela simbol-simbol kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan langit dan bumi dan perbedaan bahasanya beserta warnanya. Itulah sebenarnya  yang seperti itu tertera pada simbol-simbol  bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 43)

Dalil Ketiga: Ayat Ar-Rahman

Ayat Ar-Rahman terdapat dalam surah dengan nama yang sama yaitu Surah Ar-Rahman. Ayat ini menjelaskan tentang kebesaran Tuhan dan ciptaan-Nya yang luar biasa. Keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya sangat jelas terlihat dalam ayat ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kebaikan dan kasih sayang.

Lalu apakah yang tertera yang adadi bumi ini kamu menginginkan (selain kekuasaan Allah dan rahmat-Nya)? Sesungguhnya Allah lah yang mengatur kehendak-Nya dengan sempurna. Ataukah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu berbuat baik karena rasa takut dan kecemasan mereka terhadap siksaan Allah atau karena kasih sayang-Nya? Sesungguhnya Allah Maha Penyayang.

Dari pernyataan dalil dalil yang ada bahwa banyak yang mengemukakan argumen bahwa tidak ada bukti nyata yang menunjukkan keberadaan Tuhan. Dalam ilmu pengetahuan, kita mengandalkan bukti empiris untuk membuktikan sesuatu. Namun, keberadaan Tuhan sulit untuk dibuktikan secara empiris. Meskipun banyak orang percaya bahwa mereka telah mengalami pengalaman spiritual yang membuktikan keberadaan Tuhan, pengalaman tersebut sulit untuk diuji dan diverifikasi secara ilmiah.dan oleh karena itu dalil dalil sangat dibutuhkan untuk menjawab semua pertanyaan ini.

Di sisi lain, ada juga orang-orang yang menunjukkan bahwa keberadaan Tuhan sulit dibantah. Mereka berpendapat bahwa kita tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, dan oleh karena itu kita harus mengasumsikan bahwa keberadaannya mungkin benar.

Secara keseluruhan, debat tentang keberadaan Tuhan tetap menjadi topik yang kontroversial dan kompleks. Meskipun banyak argumen yang digunakan untuk membuktikan keberadaannya, tidak ada satu argumen pun yang bisa diterima secara universal. Namun, bagi banyak orang, kepercayaan pada keberadaan Tuhan tidak membutuhkan bukti empiris atau argumen filosofis. Bagi mereka, kepercayaan pada Tuhan adalah hal yang pribadi dan berasal dari pengalaman spiritual mereka sendiri.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By rezah_anifa

This statement referred from