Politik Sebagai Panggilan Dasar Manusia untuk Terlibat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Politik, sebagaimana hakikatnya, adalah urusan bersama yang melibatkan semua warga negara dalam pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari sekadar kegiatan formal di lingkungan pemerintahan, politik seharusnya dipandang sebagai panggilan dasar manusia untuk terlibat secara aktif dalam membentuk masa depan masyarakatnya. Dalam konteks ini, politik bukanlah semata-mata hak, tetapi sebuah tanggung jawab moral yang mendasar bagi setiap individu.
Pada mulanya, menata kota atau wilayah dalam lingkup yang kecil bisa melibatkan seluruh penduduknya. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dengan semakin banyaknya penduduk sebuah negara atau semakin luasnya wilayah yang menjadi satu tata pemerintahan maka mau tidak mau keterlibatan dalam menata kota diwujudkan dalam bentuk perwakilan. Inilah yang menjadi dasar keterwakilan dalam sebuah politik praktis.
Pertama-tama, politik adalah refleksi dari keinginan kolektif dan aspirasi masyarakat. Melibatkan diri dalam politik adalah cara paling jelas untuk menyuarakan pandangan dan nilai-nilai yang dipegang oleh individu. Setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan bersama. Dengan aktif terlibat dalam politik, manusia tidak hanya mengekspresikan identitas dan keberadaannya sebagai bagian dari masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan wajah dan karakter negara.
Keterlibatan politik juga menciptakan kesempatan untuk meretas jalan menuju perubahan positif. Politik bukan sekadar sarana untuk mengejar kepentingan pribadi, melainkan juga alat untuk mencapai kesejahteraan bersama. Manusia yang memahami panggilan dasarnya dalam politik dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakatnya. Mereka dapat mendorong reformasi, memperjuangkan hak asasi manusia, dan memperbaiki sistem yang tidak adil. Dengan demikian, politik menjadi panggung tempat manusia dapat menunjukkan kepedulian dan dedikasi mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Kedua, politik membentuk fondasi bagi keberlanjutan demokrasi. Demokrasi bukanlah entitas statis; ia memerlukan partisipasi aktif dari semua warga negara agar dapat berkembang dan bertahan. Manusia yang memahami panggilan politiknya adalah mereka yang siap berperan sebagai pelindung demokrasi. Dengan memberikan suara mereka, berdiskusi, dan terlibat dalam proses politik, mereka secara efektif menjaga sistem demokratis agar tetap hidup dan berfungsi. Demokrasi sebagai sistem muncul karena kebutuhan manusia untuk menjaga keteraturan dalam relasi antar dan intra warga. Oleh karena itu gagal atau suksesnya demokrasi sebuah bangsa bergantung pada keterlibatan politik tiap warga.
Terakhir, pentingnya politik sebagai panggilan dasar manusia terletak pada kontribusinya terhadap pembentukan identitas nasional. Politik bukan hanya sekadar perangkat formal untuk mengatur masyarakat, tetapi juga merupakan cermin nilai-nilai dan kebudayaan suatu bangsa. Manusia yang terlibat dalam politik secara sadar mengambil bagian dalam penciptaan cerita nasional mereka sendiri. Dengan menentang ketidakadilan, memperjuangkan persamaan, dan merayakan keberagaman, mereka membantu membentuk narasi yang mewakili esensi dan karakteristik unik dari negara mereka. Gagasan dasar mengenai politik boleh berasal dari negeri Yunani oleh para filsuf seperti Plato, Socrates, atau Aristoteles. Esensinya boleh sama, akan tetapi penerapannya yang sangat kontekstual di masing-masing kebudayaan membuat makna politik di masing-masing negara dan benua menjadi berbeda atau sangat khas daerah tersebut.
Namun, untuk memahami politik sebagai panggilan dasar manusia, diperlukan juga pemahaman terhadap risiko dan tantangan yang terkait. Politik seringkali diwarnai oleh konflik dan perselisihan kepentingan. Namun, itulah sebabnya mengapa keterlibatan manusia sangat diperlukan; untuk menyeimbangkan kekuatan, mencegah penyalahgunaan, dan memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan bersama. Yang memahami persoalannya adalah masing-masing warga negara maka yang bisa menyelesaikan dalam kesepakatan politik tentu saja warga negara itu sendiri. Dengan mendasarkan diri pada cita-cita founding fathers bangsa ini maka tujuan bersama untuk kesejahteraan umum bisa diwujudkan dalam tata pemerintahan.
Sebagai penutup, politik sebagai panggilan dasar manusia adalah suatu realitas yang tidak dapat diabaikan. Hal ini bukan hanya tanggung jawab yang harus dipenuhi, tetapi juga peluang untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Setiap individu memiliki peran dalam politik, dan keterlibatan mereka membentuk fondasi bagi keberlanjutan demokrasi, menciptakan perubahan positif, dan membentuk identitas nasional. Oleh karena itu, marilah kita semua mendengar panggilan politik ini dengan bijak, memahami tanggung jawab kita, dan berpartisipasi aktif dalam membentuk dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.