Dampak pembatalan pertandingan piala dunia terhadap kelanjutan dunia sepak bola Indonesia
Piala Dunia FIFA atau yang lebih sering disebut Piala Dunia adalah kompetisi sepak bola internasional yang diikuti oleh tim nasional putra senior anggota Federasi Sepak bola Internasional atau biasa di sebut FIFA (Federation internationale de football association). Kejuaraan FIFA ini akan dilaksanakan 4 Tahun sekali dimana pertandingan pertama dimulai pada tahun 1930 dan berlanjut seterusnya setiap 4 tahun sekali, kecuali pada tahun 1942 dan 1946 dikarenakan perang Dunia ke-II. Dan seperti yang telah kita ketahui yang menjuarai turnamen Piala dunia baru-baru ini adalah Argentina yang diselenggarakan di Qatar pada 2022.
Setelah pertandingan Piala Dunia di Qatar baru-baru ini FIFA telah mempersiapkan tempat atau lokasi untuk pertandingan Piala Dunia yaitu Piala Dunia U-20 yang rencananya akan diselenggarakan di Negara kita yaitu Indonesia. Suatu kebanggaan bahwa Indonesia dipercayakan untuk menjadi tuan rumah dalam ajang olahraga bergengsi yaitu Piala Dunia U-20 yang direncakan akan diikuti oleh 24 negara, yaitu:
Afrika: Gambia, Nigeria, Senegal, Tunisia.
Concacaf: Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika serikat.
Amerika Selatan: Brasil, Kolombia, Ekuador, Uruguay.
Oseania: Fiji, Selandia baru.
Eropa: Italia, Inggris, Prancis, Israel, Slovakia.
Asia: Uzbekistan, Jepang, Korea Selatan, Irak.
Demikian 24 negara yang di gadang-gadang akan ikut bertanding dalam Piala Dunia U-20. Dalam artikel kompas.com di katakan “Timnas U-20 Indonesia termasuk dari 24 peserta Piala Dunia U20 2023 karena berstatus tuan rumah”. Teramat sangat membanggakan apabila Indonesia dapat ikut bertanding dalam pertandingan bergengsi tersebut.
Tetapi baru-baru ini terdengar kabar bahwa Indonesia dibatalkan sebagai Tuan rumah Piala Dunia U-20 dikarenakan terjadi kegaduhan di negara kita akibat adanya isu terkait penolakan terhadap Timnas Israel. Dikarenakan ada beberapa tokoh politik RI yang menilai bahwa Israel tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia dan melakukan penjajahan terhadap Palestina statement tersebut dikeluarkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Entah terkait atau tidak, FIFA kemudian membatalkan drawing yang seharunya dijadwakan dibali.
Tapi bukan hanya karena alasan tersebut ada Juga yang menyebutkan bahwa pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 juga dikarenakan pertimbangan akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak orang, sehingga FIFA meminta Indonesia agar dapat memberi jaminan keamanan terhadap ke 24 negara peserta tidak terkecuali Israel.
Tetapi FIFA mengatakan bahwa akan terus berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerja sama erat dengan presiden Jokowi dalam proses transformasi persepakbolaan Indonesia khususnya pasca tragedi pada Oktober 2022.
Sementara itu, pembatalan akan berujung pada sanksi kepada Indonesia. Indonesia juga rugi besar karena sebelumnya sudah menggelontorkan dana yang besar.
Bukan hanya kecewa dan putus asa akibat sudah mengeluarkan dana yang sangat banyak, tetapi kekecewaan dan putus asa juga meliputi para pemain sepak bola Indonesia yang juga ikut terkena imbasnya karena mereka telah berlatih selama 3 tahun untuk saat yang membanggakan tersebut tapi semua musnah begitu saja, banyak rasa kekecewaan yang diluapkan dari para pemain bisa dilihat dari sosial media masing-masing pemain dimana mereka merasa kecewa atas apa pembatlanPiala DuniaU-20 karena apa yang sudah mereka rencanakan, mereka berlatih, tidak dapat di tampilkan di mata dunia dan terlebih di mata keluarga masing-masing pemain.
Bukan hanya para pemain yang kecewa para fans pesepakbola Indonesia juga turut kecewa, kekecewaan para fans mengalir melalui media sosial, Instagram, Twitter, Facebook juga tiktok. Semangat para fans pesepakbola menjadi menurun.
Tapi jika dilihat dari isu faktor para tokoh Indonesia menolak Israel main pada Piala Dunia U-20 sangat tidak masuk akal, karena menurut saya dalam hal ini kita tidak perlu menyangkut pautkan urusan politik dalam cabang olahraga internasional, Karena politik dan olahraga adalah dua hal yang berbeda. Tidak perlu disangkut pautkan. Olahraga tak jarang dapat membantu dalam membangun kerja sama, politik juga dapat membangun kerja sama tetapi terkadang dapat pula menghancurkan atau menghambat kerja sama.
Akibat dari pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA, banyak pemain kecewa karena tidak dapat bersaing dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Sehingga telah ditetapkan bahwa Indonesia resmi dibatalkan sebagai Tuan rumah Piala Dunia U-20. Kabar tersebut telah terkonfirmasi pada laman "setkab.go.id" dimana presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk menghormati keputusan tersebut.