STOP Berkata, "Anak Saya Kecil Karena Turunan, Yang Penting Sehat dan Aktif", Kenali dan Perangi Stunting

profile picture Giana20
Lifestyle - Parenting

Pernahkah anda melihat sekelompok anak yang memiliki rentang usia sama namun postur tubuh mereka berbeda-beda? Bahkan ada yang cenderung kecil dibandingkan rata-rata teman seusianya? Bisa jadi anak tersebut mengalami stunting.

stunting pada anak, orang tua denial

Stunting adalah kondisi tubuh anak tidak bertumbuh sesuai dengan usianya, cenderung pendek dan memiliki BB yang dibawah normal. Penyebab stunting adalah kurangnya gizi yang terserap oleh tubuh. Hal ini bisa akibatkan oleh beberapa faktor seperti, makanan yang masuk tidak memiliki nutrisi yang seimbang, kurangnya zat besi, mengidap penyakit tertentu, dan lainnya.

Stunting sendiri bisa menyebabkan anak jadi lebih mudah sakit, kesulitan berpikir, terganggunya perkembangan otak, metabolisme yang kurang baik, memiliki potensi kecerdasan dibawah rata-rata, bahkan beresiko lebih tinggi terkana diabetes, kanker, jantung hingga stroke.

Itu sekilas pengetahuan tentang stunting, karena pada artikel ini saya tidak ingin membahas lebih dalam tentang stunting. Tapi lebih kepada betapa denialnya orang tua terhadap stunting. Di zaman yang serba canggih, dimana informasi sudah mudah di dapatkan hanya dengan berbaring atau duduk sekalipun, ternyata masih banyak orang tua yang miskin ilmu mengenai stunting.

Tidak sedikit orang tua yang denial ketika sebenarnya mereka sadar bahwa pertumbuhan anak mereka tidaklah normal sesuai usianya. Mereka berlindung dibalik kalimat, "tidak apa kecil atau pendek, yang penting sehat dan aktif" atau "tidak apa kecil atau pendek, bisa jadi turunan orang tuanya". Menariknya, justru gen tubuh orang tua (tinggi dan berat badan) tidak terlalu berpengaruh pada 1000 hari pertumbuhan anak. Penelitian membuktikan bahwa asupan nutrisi lah yang banyak mempengaruhi.

stunting pada anak, orang tua denial

Bahkan mereka enggan ke tempat layanan kesehatan, karena merasa tersinggung ketika dokter atau bidan memberikan informasi bahwa anaknya lambat di pertumbuhannya. Seperti enggan pusing akan masalah. Padahal anak itu tanggungjawab orang tua. Bukan cuma asal hidup ya sudah.

Lalu yang terlebih lucu ketika mereka akhirnya mengetahui fakta bahwa anak mereka stunting, bukannya dicari tahu penyebabnya dan diperbaiki supaya bisa normal, mereka membela diri dengan memakai kondisi ekonomi mereka sebagai pelindung. "Ya saya miskin, uang cuma sekian, mana mampu beli makan daging untuk anak". Tidak, telur pun merupakan sumber protein yang bisa jadi alternatif ketika kondisi ekonomi sedang terganggu. Sayur pada anak justru tidak terlalu dibutuhkan, hanya sebagai pengenal. Selain telur ada juga berbagai jenis ikan yang murah di pasaran.

Kemudian ada lagi yang membela diri dengan alasan, "saya tidak punya uang untuk periksa kan anak di rumah sakit untuk mengetahui dia ada sakit apa". Padahal ada BPJS yang bisa diandalkan di kelas puskesmas atau klinik terdekat. Dan ya, menurut saya punya anak tentu harus memiliki setidaknya tabungan darurat untuk anak, atau minimal BPJS.

Alasan yang paling tidak masuk akal menurut saya adalah, "Anak saya GTM, ya maklum dia stunting". Oke, GTM memang cukup meresahkan orang tua yang memiliki toddler, namun banyak cara yang bisa digunakan. Banyak di media sosial para orang tua yang melakukan berbagai variasi kegiatan makan agar anak mau makan.

Mengapa orang Indonesia secara postur tubuh lebih pendek dari orang Negara barat? Ya karena stunting. Jika orang zaman dulu akan berpendapat karena gen dan lain-lain. Jika kita lihat, masyarakat Negara barat, proporsi makanannya mengutamakan protein. Jadi bukan 100% karena gen ya. Kecuali warna rambut dan warna mata baru dipengaruhi oleh gen.

stunting pada anak, orang tua denial

Ingat para orang tua, masa anak-anak tidak akan terulang. Jangan egois dan gunakan teknologi yang ada di depan mata anda untuk terus belajar ilmu baru. Anak yang anda lahirkan merupakan tanggungjawabmu dan hak anak mendapatkan nutrisi yang layak semasa pertumbuhan. Siapkan yang terbaik untuk anak dapat menjalani masa depannya dengan cemerlang. Yuk jadi orang tua yang melek ilmu.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Giana20

This statement referred from