Sandwich Generation Bak Membunuh Mimpi Sang Anak

profile picture Reggie
Lifestyle - Parenting

Apa Itu Sandwich Generation ?
Pernah dengar istilah "sandwich generation" ? Bukan soal makanan, tapi ini tentang generasi yang berada di tengah-tengah, terjepit seperti isian sandwich. Mereka ini biasanya adalah orang-orang yang harus mengurus orang tua yang sudah lanjut usia sekaligus membiayai anak-anak yang masih tumbuh. 

Tanggung jawabnya berat, bukan hanya secara finansial tapi juga mental. Bayangkan saja, di satu sisi mereka harus memastikan orang tua tercukupi, sementara di sisi lain, anak-anak mereka juga butuh perhatian dan dana yang tidak sedikit.

Mengapa Sandwich Generation Membunuh Mimpi Anak ?
Nah, karena posisi mereka yang seperti diapit ini, dampaknya bisa sangat terasa bagi anak-anak mereka. Berikut beberapa alasan mengapa kondisi ini bisa “membunuh” mimpi sang anak:

1. Anak Tidak Bisa Nabung untuk Masa Depan: Karena harus membantu orang tua, anak-anak dari sandwich generation sering kali tidak bisa menabung untuk masa depan mereka sendiri. Mereka jadi sulit mempersiapkan biaya pendidikan, membeli rumah, atau bahkan sekadar menabung untuk pensiun.

2. Tidak Bisa Membuat Keputusan Sendiri: Beban tanggung jawab finansial ini juga bisa membuat anak-anak merasa mereka tidak punya kebebasan untuk membuat keputusan sendiri, terutama dalam hal karier atau tempat tinggal. Semua harus dipertimbangkan demi keluarga besar, bukan hanya diri sendiri.

3. Anak Lelah Secara Mental: Tuntutan dari dua sisi—orang tua dan anak mereka sendiri—membuat anak-anak dari sandwich generation ini kelelahan secara mental. Tekanan untuk selalu ada bagi kedua generasi di atas dan di bawah mereka bisa menguras emosi dan energi.

4. Berisiko Menurunkan Kebiasaan Ini pada Keturunannya: Karena tumbuh dengan tanggung jawab yang berat, anak-anak sandwich generation mungkin saja tanpa sadar menurunkan kebiasaan ini kepada anak-anak mereka di masa depan. Siklus ini bisa terus berulang jika tidak diputus.

5. Jika Menikah, Ada Risiko Perpecahan dalam Rumah Tangga: Mengelola keuangan yang terbatas sambil memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak sendiri bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Jika tidak diatasi dengan baik, ini bisa menyebabkan keretakan dalam hubungan suami-istri.

Cara Memutus Generasi Sandwich
Biar anak-anak kita tidak terjebak dalam situasi yang sama, berikut beberapa cara untuk memutus mata rantai generasi sandwich:

1. Dimulai dari Diri Sendiri: Langkah pertama adalah menyadari bahwa kita bisa memutus siklus ini dengan mempersiapkan diri lebih baik. Mulailah dengan merencanakan masa depan dan menyiapkan keuangan untuk diri sendiri.

2. Kasih Uang Bulanan Secukupnya: Kalau memang harus membantu orang tua, berikan sesuai kemampuan. Jangan sampai mengorbankan kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

3. Jangan Beritahu Secara Real Gaji Kalian: Menghindari situasi di mana orang tua atau anggota keluarga lain menganggap kalian punya lebih dari yang sebenarnya. Ini bisa membantu mengurangi ekspektasi yang terlalu tinggi.

4. Persiapkan Finansial Sendiri: Pastikan kalian memiliki dana darurat, tabungan, dan asuransi kesehatan. Ini penting untuk menghindari situasi di mana kalian harus bergantung pada anak-anak di masa tua.

5. Buat Asuransi Kesehatan untuk Diri Sendiri: Jangan menunggu sampai sakit untuk menyadari pentingnya asuransi kesehatan. Ini bisa mengurangi beban finansial di masa depan.

6. Belajar Investasi: Mengelola keuangan dengan bijak dan melakukan investasi sejak dini bisa membantu mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.

7. Buang Pikiran bahwa Anak Wajib Menafkahi Orang Tua Secara Berlebihan: Anak memang sebaiknya membantu orang tua, tapi itu bukan berarti mereka harus mengorbankan segalanya. Cukup dan secukupnya saja, sesuai kemampuan.

Apakah Anak Wajib Memberikan Uang Kepada Orang Tua ?
Ini mungkin pertanyaan yang sensitif. Pada dasarnya, tidak ada kewajiban mutlak bagi anak untuk memberikan uang kepada orang tua. Namun, jika orang tua kekurangan, tentu saja ada baiknya membantu sebisa mungkin dan seikhlasnya sebagai bentuk kasih sayang. Tapi ingat, ini bukanlah kewajiban yang harus dipenuhi di luar kemampuan. Anak tetap perlu memprioritaskan tabungan dan keuangan untuk diri sendiri, agar bisa hidup mandiri dan tidak meneruskan generasi sandwich ini.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Reggie

This statement referred from