Pola Asuh: Kunci Penting dalam Membentuk Kepribadian Anak yang Berkualitas

profile picture SartikaBarutu
Lifestyle - Parenting

Pola asuh merupakan faktor penting dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas. Sebagai orang tua, kita harus memperhatikan pola asuh yang diberikan pada anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pola asuh yang diterapkan pada anak akan mempengaruhi perkembangan kepribadian dan karakter anak di masa depan. Hal ini sangat penting, karena kepribadian dan karakter yang berkualitas akan membantu anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Beberapa jenis pola asuh yang umum digunakan adalah pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif (Baumrind, 2002). Pola asuh otoriter cenderung memberikan aturan yang ketat dan keras, sementara pola asuh demokratis memberikan kebebasan pada anak untuk berbicara dan mengemukakan pendapat mereka (Shapiro, 1992). Pola asuh permisif cenderung membiarkan anak melakukan apa yang mereka inginkan tanpa peraturan yang jelas. Namun, pola asuh yang baik adalah pola asuh yang seimbang antara ketiganya. Orang tua harus memberikan aturan dan batasan yang jelas, sambil memberikan kebebasan pada anak untuk bertanya dan berbicara. Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik dalam perilaku mereka sendiri.

Kepribadian yang berkualitas tidak hanya berpengaruh pada masa kanak-kanak, tetapi juga akan membawa dampak jangka panjang pada kehidupan anak di masa dewasa. Kepribadian yang baik membantu anak dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan di masa depan, seperti mengejar karir, menjalin hubungan interpersonal yang sehat, dan menghadapi masalah kehidupan. Namun, tidak semua orang tua menyadari pentingnya pola asuh dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas. Banyak diantara mereka yang meremehkan faktor ini atau bahkan tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana membentuk pola asuh yang tepat untuk anak. Sebagai akibatnya, banyak anak yang tumbuh menjadi individu yang tidak stabil, kurang percaya diri, dan tidak mampu menghadapi masalah kehidupan. 

Dewasa ini, pembentukan kepribadian anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Faktor genetik mempengaruhi temperamen anak sehingga anak yang lahir dari orang tua dengan temperamen yang sama cenderung memiliki temperamen yang sama pula. Beberapa contoh temperamen anak adalah mudah bergaul, sensitif, dan mudah marah. Faktor lingkungan meliputi lingkungan tempat anak tumbuh besar, seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Lingkungan keluarga, khususnya peran orang tua dalam membentuk pola asuh anak, memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang memberikan pola asuh yang positif, konsisten, dan tepat dapat membantu anak untuk mengembangkan karakter positif yang akan membawa dampak positif pada kehidupannya di masa depan. Faktor pengalaman hidup juga mempengaruhi pembentukan kepribadian anak dengan adanya pengalaman yang dialami anak, seperti pengalaman bersekolah, berorganisasi, dan berinteraksi dengan orang lain. 

Berkaca dari film taare zameen, ditampilkan variasi pola pengasuhan yang berbeda  oleh orang tua dan guru di sekolah dan asrama. Pada awalnya, pola pengasuhan yang diberikan tidak cocok dengan Ishaan yang menyandang penyakit disleksia. Hal ini terjadi karena orang tua dan guru tidak memahami penyakit yang dimiliki ishaan. Akibatnya, Ishaan mengalami depresi karena ia merasa terpaksa untuk mematuhi aturan yang diberlakukan. Film ini mencoba mengajak kita mengingat bagaimana pola pengasuhan yang kerap diterapkan oleh keluarga. Peraturan dan hukuman menjadi hal yang sudah biasa ditemukan baik di rumah, di sekolah bahkan di lingkungan lain. Sayangnya, peraturan dan hukuman yang diterapkan pada ishaan tidak mampu mengubah anak disleksia menjadi lebih baik. Bahkan tindakan semacam itu dapat merusak karakter anak. Dari film tersebut, kita belajar memahami anak untuk dapat menyesuaikan pola asuh yang diberikan. Pola asuh yang diberikan membuat ishaan yang awalnya menyukai kegiatan menggambar harus menghentikan aktivitas tersebut.

Selanjutnya, film yang mengulas tentang pola asuh dapat ditemui pada film I Not Stupid untuk memperluas wawasan tentang bagaimana pola asuh yang baik. Pola asuh yang diberikan membunuh karakter anak dalam pengembangan bakat. Keluarga Jerry dan Tom (ayah dan ibunya) cenderung membatasi serta menerapkan pola asuh otoriter dalam memberlakukan disiplin. Ibunya ingin anak-anaknya mencapai nilai yang tinggi di sekolah, masalah bakat dan prestasi lainnya itu nomor sekian, apalagi dalam mata pelajaran bahasa china. Tom adalah blogger yang hebat dan berbakat, namun ibunya tidak mengakui dan menghargai bakat tersebut. Disisi lain, ada chengcai yang mengalami hal yang sama dengan Tom. Ayahnya tidak menghargai bakatnya dalam bidang beladiri. Dari kejadian ini, pola asuh otoriter membuat anak merasa bahwa ia kurang dihargai dan tidak bisa mengekspresikan apa yang diinginkan. Sebagai orangtua yang baik, kita perlu memahami karakter anak dan juga bakat yang dimiliki. Setiap anak punya keahliannya masing-masing sehingga kita tidak perlu menuntut mereka untuk menguasai sesuatu yang kita inginkan. 

Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Gina dan Nurliana (2020) dengan judul "Pola Asuh yang Berbeda-beda dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Kepribadian Anak", disimpulkan bahwa pola asuh orang tua berperan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Pengasuhan memiliki potensi untuk terjadinya copying behaviour yang dilakukan anak melalui pengamatan terhadap perilaku orang-orang di sekitarnya. Temuan ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Fienny & Feronica (2021), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan pembentukan kepribadian anak. Melalui penerapan pola asuh yang baik, anak dapat memiliki kepribadian yang positif dan diterima oleh lingkungan sekitar.

Dalam kesimpulannya, pola asuh merupakan kunci penting dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas. Dengan memberikan pola asuh yang tepat dan konsisten, orang tua dapat membantu anak untuk mengembangkan karakter positif yang akan membawa dampak positif pada kehidupannya di masa depan. Kepribadian anak tergambar lewat didikan dan asuhan yang diajarkan oleh orang tua dan juga bagaimana kondisi lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, mari kita berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi anak kita dalam membentuk kepribadian yang berkualitas dan mandiri.

6 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
6
0
profile picture

Written By SartikaBarutu

This statement referred from