Sekedar Fans atau Fanatik? Benarkah Penggemar KPOP Sekarang Terlalu Terobsesi dengan Idol Mereka?
Tak pernah ada habisnya ketika berargumen dengan penggemar yang sangat terobsesi dengan idolanya.
Kita semua tahu bahwa KPOP saat ini sangat digadrungi oleh anak-anak muda, tidak hanya remaja, orang dewasa, bahkan anak kecil sekalipun sangat menyukai genre musik satu ini. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat memungkinkan akses ke seluruh penjuru dunia ini, semua orang tanpa terkecuali dapat terpengaruh dengan berbagai hal yang ada di dalam internet terutama sosial media. Teknologi ini berpengaruh besar terhadap perkembangan KPOP itu sendiri. Hal inilah yang membuat KPOP mulai dikenal oleh berbagai kalangan dan menarik penggemar dari berbagai penjuru dunia.
Di Indonesia sendiri fans KPOP terbilang sangat banyak. Mulai dari fans yang mengidolakan sewajarnya hingga fans yang sangat tergila-gila atau dapat disebut fans fanatik.
Dilansir dari tempo.co. Menurut psikolog klinis dewasa yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten, Mega Tala Harimukthi, merujuk pada teori terdahulu, orang yang fanatik bahkan bisa mencelakai orang lain yang tidak sepaham dengannya. Fanatik merupakan sifat yang timbul saat orang menganut fanatisme. Fanatisme sendiri adalah sebuah paham di mana orang biasanya memiliki ketertarikan yang secara berlebihan terhadap sesuatu.
Menjadi penggemar yang fanatik sangatlah berbahaya dan sudah sangat banyak jumlah fans fanatik di dunia ini. Di Korea, China, US, bahkan Indonesia sendiri. Penggemar yang fanatik ini terobsesi dengan lifestyle artis yang disukainya hingga membuatnya akan meniru apa yang mereka kenakan, gaya hidup mereka, bahkan sampai meniru apa yang dilakukan artis tersebut. Hal yang paling gila sangat banyak terjadi di Korea Selatan yang mengancam privasi artis mereka sendiri dan membuat artis / idol tersebut tidak nyaman. Fans “gila” yang fanatik ini biasa di sebut sasaeng dimana sasaeng ini akan mengikuti kemana pun idola mereka pergi dan terus mengawasi idola nya. Bahkan sampai mencari tahu kegiatan idola nya dan mengikuti mereka untuk memonitor idola tersebut. Tentu saja hal ini membuat para idola risih dan merasa tidak diberi kebebasan bahkan untuk hal-hal kecil. Di Indonesia, banyak fans yang membela idola yang mereka sukai bahkan ketika idola tersebut berbuat salah. Tidak hanya itu, fans fanatik atau yang dapat kita sebut toxic fans ini juga suka menyebar ujaran kebencian di sosial media untuk membuat war antar fandom. Mereka biasanya membuat sesuatu yang dapat memicu keributan seperti menyebar rumor yang tidak jelas, mencari kesalahan dari idola yang tidak mereka sukai, membenarkan dan membela mati-matian semua hal yang idola nya lakukan bahkan untuk hal buruk sekalipun.
Bukankah sebagai penggemar kita seharusnya tidak mencemarkan nama baik fandom kita sendiri? Dengan menyebarkan rumor, hate speech tidak membuat fandom kita menjadi lebih baik. Orang-orang juga akan memiliki kesan yang jelek terhadap kita.
Seperti yang tertera di atas bahwa fans fanatik adalah penggemar yang menyukai sesutu secara berlebihan. Fans fanatik ini biasanya akan melupakan dunia nya dan sibuk mengurusi idolanya seperti menonton setiap konten yang ada. Tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan hanya demi menonton idolanya. Hal-hal seperti ini tentunya tidak baik bagi penggemar itu sendiri.
Fans boleh, bodoh jangan.
Kita boleh menyukai sesuatu tapi harus tetap peduli terhadap diri sendiri, jangan melupakan hal lain hanya karena terobsesi dengan hal yang kita sukai.
Ditulis oleh : Livia Naomi / Lynne
find me on socials!
insta : liviaanaomi