Dibalik Perjuangan Idol ada juga Perjuangan Penggemarnya
Pada umumnya remaja generasi sekarang banyak yang mengalami mental health pada masing-masing diri mereka. Bagaimana mereka memerjuangkan kehidupannya di kondisi seperti itu? Sebagian mereka yang mengalami itu menjadikan Idol mereka sebagai motivasi, Bahkan menganggap kehidupan nya hanya dengan sang Idol. Padahal, Idol juga sedang memerjuangkan karirnya di Industri musik. Meskipun dijadikan sebagai motivasi, kehidupan Idol sebagian pasti sama dengan mereka dan juga pasti memiliki mental health semasa trainee untuk debut menjadi Idol K-Pop.
Melihat perjuangan Idol, tidak mudah dan harus konsisten. Setelah lolos audisi, mereka melewati masa kesulitan seperti memutus sekolahnya dan jarang berkumpul bersama keluarga. Masa trainee mereka lewati berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tetapi ada juga yang beberapa hari saja karena sudah matang untuk debut. Di sisi lain mereka beretemu dengan teman-teman lainnya yang berjuang bersama, tetapi kesulitan menjadi trainee juga paling berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan mental hingga ada yang memutuskan untuk keluar agensi dan bahkan melakukan self harm terhadap diri sendiri.
Mengenai para penggemarnya, di era sekarang banyak yang menyukai hal-hal berbau korea, seperti kdrama ataupun k-pop. Dibalik mereka yg sering berkata ”Oppa nya adalah separuh jiwanya” dan orang sekitar nya pasti akan berkata jika kita terlalu banyak bermimpi, padahal mereka juga tidak tau mengapa mereka menganggap sebagai orang berharga dihidup para penggemarnya. Kenapa begitu? Mempunyai trauma atau gangguan mental akibat sesuatu yg menyakiti mereka ialah dibalik mereka menganggap sang Idol berharga di hidupnya karena telah berhasil membuat mereka melawan trauma dan gangguan mental itu, biasanya menjadi semangat hidup hanya karena melihat nya dari layar handphone. Tetapi tidak semua orang yang menjadikan Idol sebagai penyemangat hidupnya.
Nah, menurut saya yang juga sama halnya menyukai Kpop dan Kdrama juga pernah merasakan hal yang sama, tergila-gila dengan Oppa Korea yg berasal dari sebuah boyband dan menjadi fandom boyband tersebut. Mereka memiliki daya tarik tersendiri dari bakat ataupun visualnya yang memukau banyak gadis remaja. Sebelum nya saya juga memiliki sebuah trauma, bahkan jika sedang ada masalah lebih memilih untuk memendam nya dan menangis. Saya menganggap Idol saya adalah support system dan mood booster, mereka membawa perubahan di hidup saya. Hal seperti ini biasanya disebut sebagai Intense personal feeling.
Tindakan yang dilakukan untuk menjadi fans juga banyak, seperti membeli merchandise album, photocard, lightstick, dll. Termasuk tindakan mendukung sang Idol dalam berkarir didunia entertaiment. Ada juga fans tetapi seperti haters, selalu mengejek grup lain dan mereka bersifat fanatik. Ada juga yang obsesi terhadap Idol nya hingga mengetahui kehidupan pribadi ataupun meneror kehidupan sang Idol ini.
Jika terjadi seperti munculnya skandal atau rumor dari Idol ini, dipastikan banyak komentar dari mana saja. Terutama para penggemarnya yang akan heboh akibat berita seperti itu, ada yang membela dan ada juga yang langsung berpikir negatif mengenai berita tersebut.
Jadi, Setelah banyak mengetahui latar belakang Idol dan juga Penggemar nya, Apa yang berbeda antara fans dengan haters? Sudah tau kan sisi yang berbeda antara keduanya. Apalagi ada yang namanya BIM (Bias is Mine) seolah-olah hanya dia yang bisa memiliki Idolnya, dan juga menjelek-jelekkan terhadap berbau budaya korea yang bahkan awalnya tidak mengganggu hidupnya.
Oleh karena itu, tidak masalah jika mengidolakan nya tetapi memiliki batasan juga. Bagi kalian yang mengalami seperti ini tetap semangat ya!