Operasi plastik bikin candu? tanda psikologis bermasalah

profile picture chimu
Lifestyle - Kecantikan

Dalam beberapa tahun terakhir, tren operasi plastik semakin meningkat. Banyak orang yang rela menjalani prosedur bedah untuk mendapatkan penampilan yang dianggap sempurna. Namun, di balik fenomena ini, ada pertanyaan mendasar: apakah keinginan untuk melakukan operasi plastik merupakan tanda adanya masalah psikologis?

Operasi plastik dapat memberikan dampak positif bagi kepercayaan diri seseorang, tetapi penting untuk mengenali tanda-tanda ketika keinginan untuk melakukan prosedur tersebut menjadi berlebihan. Penting bagi individu untuk mengevaluasi motivasi mereka dan mencari dukungan psikologis jika diperlukan. Kesempurnaan fisik bukanlah jaminan kebahagiaan, dan mengatasi masalah psikologis yang mendasari adalah langkah yang jauh lebih penting. Kita akan membahas alasan di balik keputusan tersebut dan bagaimana operasi plastik dapat menjadi candu bagi sebagian orang.

Alasan Orang Melakukan Bedah Plastik

1. Menginginkan Kesempurnaan

Salah satu motivasi utama seseorang untuk menjalani operasi plastik adalah keinginan untuk mencapai penampilan ideal. Dalam era media sosial dan budaya visual yang kuat, tekanan untuk tampil sempurna semakin besar. Banyak orang merasa bahwa dengan penampilan yang lebih menarik, mereka akan lebih diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial mereka.

2. Proses Anestesi yang Canggih

Perkembangan teknologi medis, khususnya dalam bidang anestesi, membuat prosedur bedah plastik menjadi lebih aman dan nyaman. Ini menurunkan ketakutan yang sering kali menyertai operasi, sehingga lebih banyak orang yang bersedia mengambil langkah untuk mengubah penampilan mereka.

3. Berkembangnya Fasilitas dan Klinik Bedah Plastik

Fasilitas bedah plastik kini semakin banyak dan mudah diakses. Klinik-klinik menawarkan berbagai prosedur dengan janji hasil yang memuaskan. Pemasaran yang agresif dan testimonial positif dari orang-orang yang telah menjalani prosedur membuat banyak orang merasa tertarik untuk mencoba.

4. Tuntutan Pekerjaan atau Ingin Segera Mendapatkan Jodoh

Di dunia kerja yang kompetitif, penampilan sering kali dianggap sebagai faktor penentu dalam kesuksesan karier. Banyak orang percaya bahwa penampilan yang menarik dapat membuka lebih banyak peluang. Selain itu, ada juga keinginan untuk meningkatkan daya tarik di mata pasangan, yang membuat banyak orang merasa tertekan untuk melakukan operasi plastik.

Kapan Seseorang Dinyatakan Kecanduan Operasi Plastik?

Kecanduan operasi plastik terjadi ketika seseorang tidak puas dengan penampilannya dan terus menerus menjalani prosedur bedah. Tanda-tanda kecanduan ini mencakup keinginan berulang untuk melakukan operasi meski telah mencapai hasil yang diinginkan. Individu sering kali merasa bahwa satu prosedur tidak cukup dan mencari cara untuk "menyempurnakan" penampilan mereka. Selain itu, mereka mungkin mengabaikan efek samping dan risiko kesehatan yang terkait dengan operasi berulang. Kecanduan ini dapat berakar pada gangguan dismorfik tubuh, di mana individu memiliki citra diri yang distorted. 

Body Dysmorphic Disorder (BDD)

Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah gangguan psikologis di mana individu memiliki pandangan distorsi tentang penampilan fisik mereka. Mereka sering kali terobsesi dengan cacat yang sebenarnya tidak ada atau sangat kecil, yang dapat menyebabkan rasa cemas dan depresi. Dalam konteks ini, operasi plastik sering dipilih sebagai solusi untuk mengatasi ketidakpuasan. Namun, hubungan antara BDD dan prosedur bedah ini bersifat mutualisme. Sementara operasi plastik dapat memberikan perubahan fisik, bagi penderita BDD, hasilnya sering kali tidak memuaskan, yang mendorong mereka untuk menjalani prosedur lebih lanjut. Kecenderungan ini dapat menciptakan siklus yang merugikan, di mana pengobatan tidak menyelesaikan masalah psikologis yang mendasarinya. Penting untuk mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi BDD sebelum mempertimbangkan operasi plastik.

Ciri-Ciri Body Dysmorphic Disorder (BDD) pada Pasien Operasi Plastik

Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah gangguan yang dapat sangat memengaruhi kehidupan seseorang, terutama bagi mereka yang memilih untuk menjalani operasi plastik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri BDD yang umum ditemukan pada pasien operasi plastik:

1. Merasa Perlu Menutupi atau Menyembunyikan Bagian Tertentu dari Tubuh

Pasien sering merasa bahwa ada bagian dari tubuh mereka yang harus disembunyikan dari pandangan orang lain, menyebabkan mereka merasa tidak nyaman dalam situasi sosial.

2. Menolak Peluang Penting Karena Penampilan

Ketidakpuasan terhadap penampilan sering kali menghambat individu untuk mengambil peluang dalam kehidupan, seperti pekerjaan atau hubungan sosial.

3. Mencari Pengakuan dari Orang Lain

Mereka mungkin terus-menerus mencari validasi dari orang lain mengenai penampilan mereka, berharap mendapatkan pengakuan yang dapat mengurangi kecemasan.

4. Secara Kompulsif Melihat Cermin atau Foto untuk Memperbaiki Diri

Pasien sering merasa terdorong untuk melihat diri mereka di cermin atau mengamati foto, berusaha menemukan cacat yang mereka yakini ada.

5. Ekspektasi Tinggi terhadap Perubahan Eksternal

Ada keyakinan bahwa jika mereka mengubah penampilan fisik, maka perasaan internal dan kepuasan diri juga akan berubah.

6. Ekspektasi yang Tidak Realistis pada Operasi

Pasien sering memiliki harapan yang tidak realistis tentang hasil operasi, berpikir bahwa prosedur tersebut akan mengatasi semua masalah emosional mereka.

7. Terus-Menerus Merasa Ada yang 'Salah' pada Wajah atau Tubuh

Meskipun telah menjalani berbagai prosedur, mereka tetap merasa ada yang salah dengan penampilan fisik mereka, yang menunjukkan adanya ketidakpuasan yang mendalam.

Cara Menangani Pasien Operasi Plastik dengan Gangguan BDD

Menangani pasien operasi plastik yang mengalami Body Dysmorphic Disorder (BDD) tidak dapat dilakukan hanya dengan menambah jumlah operasi. Pendekatan yang lebih efektif adalah melibatkan psikolog. Terapi kognitif perilaku (CBT) dapat membantu pasien mengatasi pandangan distorsi tentang tubuh mereka dan mengurangi kecemasan. Psikolog juga dapat membantu pasien memahami akar masalah emosional yang mendasari keinginan untuk operasi. Edukasi tentang BDD penting agar pasien menyadari bahwa solusi tidak hanya terletak pada perubahan fisik. Dengan dukungan psikologis, pasien dapat membangun citra diri yang lebih positif dan mengurangi keinginan untuk menjalani prosedur bedah berulang.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By chimu

This statement referred from