Sering Menyimpan Sisa Sushi untuk dimakan lagi? Awas bahayanya!
Sushi adalah salah satu makanan Jepang yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Rasanya yang segar dan lezat membuatnya menjadi pilihan makanan yang digemari banyak orang. Namun, tahukah kamu bahwa menyimpan sisa sushi untuk dimakan di lain waktu bisa berisiko terhadap kesehatan?
Apa Itu Sushi dan Kenapa Bahannya Harus Segar?
Sushi terdiri dari kombinasi nasi yang dibumbui dengan cuka, serta berbagai macam topping atau isian, seperti ikan mentah, sayuran, dan rumput laut. Biasanya, jenis sushi yang paling dikenal mengandung ikan mentah, seperti tuna, salmon, atau makarel. Karena bahan-bahannya sebagian besar berupa ikan mentah, kesegaran adalah kunci utama untuk menjaga kualitas sushi.
Berbeda dengan makanan yang dimasak, ikan mentah dalam sushi sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika disimpan dengan tidak benar. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami berapa lama sushi dapat bertahan di suhu ruang dan apa bahaya jika kita mengonsumsi sushi yang sudah tidak segar.

Berapa Lama Sushi Dapat Bertahan di Suhu Ruang?
Salah satu pertanyaan paling umum yang sering kita hadapi adalah: "Berapa lama sushi bisa bertahan di luar kulkas?" Jawabannya mungkin mengejutkan bagi sebagian dari kita. Sushi, terutama yang mengandung ikan mentah, sebaiknya tidak dibiarkan di suhu ruang lebih dari 2 jam.
Jika sushi dibiarkan di luar kulkas lebih lama dari itu, risiko kontaminasi bakteri seperti Salmonella dan Listeria meningkat. Bakteri-bakteri ini bisa berkembang dengan cepat pada suhu ruang, terutama pada ikan mentah. Makanan yang terkontaminasi bakteri berisiko menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, hingga demam tinggi.
Sushi yang dibuat dengan bahan matang, seperti ebi (udang yang dimasak), tamago (telur manis), atau sayuran, bisa bertahan sedikit lebih lama di suhu ruang, tetapi tetap disarankan untuk tidak menyimpannya lebih dari 2 jam.
Apakah Sushi Aman Jika Disimpan di Kulkas?
Jika kamu punya sisa sushi yang ingin disimpan, penting untuk langsung menyimpannya di kulkas. Menyimpan sushi di kulkas dapat memperpanjang masa simpan, tetapi tetap ada batasannya. Ikan mentah dalam sushi biasanya hanya dapat bertahan sekitar 24 jam di dalam kulkas sebelum mulai kehilangan kesegarannya.
Sushi yang telah disimpan di kulkas lebih dari 24 jam kemungkinan besar sudah tidak layak dimakan, terutama jika bahan yang digunakan adalah ikan mentah. Walaupun mungkin tampak baik-baik saja, rasa, tekstur, dan kesegaran dari ikan tersebut sudah menurun, dan potensi bahaya bakteri semakin besar.
Bagi sushi yang menggunakan bahan matang, penyimpanan di kulkas bisa sedikit lebih lama, yaitu hingga 48 jam. Namun, perlu diingat bahwa nasi pada sushi akan menjadi keras dan teksturnya berubah saat disimpan terlalu lama di kulkas.
Tanda-tanda Sushi Sudah Tidak Layak Makan
Bagaimana kita bisa tahu bahwa sushi yang kita simpan sudah tidak layak dimakan? Ada beberapa tanda yang bisa kita amati untuk mengetahui apakah sushi tersebut aman atau tidak. Berikut ini beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
Aroma Ikan yang Menyengat
Sushi yang mengandung ikan segar seharusnya tidak memiliki bau amis yang kuat. Jika kamu mencium bau ikan yang tajam atau menyengat, itu tanda bahwa ikan tersebut sudah mulai rusak dan sebaiknya tidak dimakan lagi.
Perubahan Warna pada Ikan
Ikan segar biasanya memiliki warna yang cerah dan menarik. Jika kamu melihat perubahan warna, misalnya dari merah muda cerah menjadi keabu-abuan atau dari oranye segar menjadi kusam, itu berarti ikan sudah mulai tidak segar.
Tekstur Ikan yang Berlendir
Salah satu tanda ikan yang sudah tidak layak konsumsi adalah teksturnya yang berlendir. Jika saat menyentuh ikan sushi terasa licin atau lengket, itu berarti bakteri sudah mulai berkembang di sana.
Rasa yang Aneh atau Tidak Segar
Saat kamu mencoba sushi dan rasanya tidak segar atau ada rasa yang aneh, jangan ragu untuk langsung membuangnya. Kadang, tanda-tanda awal makanan yang tidak aman bisa kita rasakan dari rasa yang tidak biasa.
Nasi yang Keras atau Kering
Selain ikan, nasi pada sushi juga bisa menjadi indikator apakah sushi masih layak dimakan. Jika nasi sudah keras atau kering, kemungkinan besar sushi tersebut sudah terlalu lama disimpan.
Bahaya Mengonsumsi Sushi yang Tidak Segar
Mengonsumsi sushi yang sudah tidak segar dapat membawa berbagai risiko kesehatan, terutama risiko keracunan makanan. Bakteri seperti Salmonella, Vibrio, dan Listeria dapat berkembang pada ikan mentah dan bahan-bahan lain yang tidak disimpan dengan benar. Gejala keracunan makanan biasanya meliputi:
- Mual dan muntah
- Diare
- Kram perut
- Demam
Dalam kasus yang lebih parah, keracunan makanan bisa menyebabkan dehidrasi dan memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kesegaran sushi sebelum memutuskan untuk memakannya, terutama jika sudah disimpan dalam waktu yang lama.

Tips Aman Menyimpan dan Mengonsumsi Sushi
Untuk menjaga keamanan saat menyimpan dan mengonsumsi sushi, ada beberapa tips yang bisa kita ikuti:
Selalu Simpan Sushi di Kulkas
Jika kamu tidak langsung menghabiskan sushi, pastikan untuk menyimpannya di dalam kulkas maksimal 24 jam.
Perhatikan Kesegaran Ikan
Jika kamu membuat sushi sendiri di rumah, pastikan menggunakan ikan yang sangat segar dan berkualitas tinggi. Cobalah untuk membeli ikan dari sumber yang terpercaya.
Jangan Biarkan Sushi di Suhu Ruang Lebih dari 2 Jam
Sushi yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang memiliki risiko tinggi terkontaminasi bakteri, jadi jangan tinggalkan sushi di luar terlalu lama.
Menyimpan sisa sushi memang terkadang bisa menggoda, terutama jika kita tidak menghabiskannya. Namun, penting untuk selalu mengutamakan kesehatan dengan memperhatikan kesegaran bahan, cara penyimpanan, dan tanda-tanda sushi yang sudah tidak layak makan. Sebagai penggemar sushi, mari kita jaga diri dan keluarga dari risiko keracunan makanan dengan selalu bijak dalam menyimpan dan mengonsumsi sushi!