MAAF, AKU BUKAN FANATIK FANDOM!
Hai hai sabahat Kpopers dimanapun kalian berada, salam hangat dari aku. Oke, topik yang mungkin bakal jadi santapan hangat ditelinga kalian. Ya bukan hanya kalangan pecandu boyband atau girlband Korea, tapi kalian yang non-Kpopers juga wajib banget tahu ini.
Kita, khususnya remaja milenial pasti tahu banget dengan dunia Kpop. Meskipun kita jadi salah satu bagian dari fansbase atau bukan. Terkadang obsesi kita tentang dunia mereka juga bisa berdampak banget buat diri kita. Contohnya, ketika kita jadi fansbase salah satu grub band Korea. Pasti ada daya tarik tersendiri yang membuat diri kita terkesima dan kagum. Entah dari sisi subjektif (karya-karyanya) atau mungkin objektif (visualnya). Terlepas dari itu, kita bebas untuk mengidolakan siapapun dan dengan alasan apapun di dunia ini. Dengan obsesi tersebut, membuat diri kita tidak bisa lepas dari layar hp atau alat elektronik lainnya. 24/7 adalah kegiatan wajib menonton drakor, grub band Korea, ataupun vlog-vlog kegitan mereka. Apakah itu positif?
Obsesi bukan berarti memuja atau menyembah. Meskipun pengertiannya adalah sesuatu hal yang tidak bisa dikendalikan, tapi alangkah baiknya kita lebih bijak dalam mengendalikan diri. Obsesi yang berlebihan juga bisa berujung pada fanatisme. Nah, jika sudah masuk dalam jurang fanatisme, jiwa kita hanya akan dikendalikan oleh emosi. Pikiran-pikiran kita hanya akan membayangkan bagaimana bisa menjadi seperti idola kita. Mulai dari cara bicara, pakaian, hingga makanan yang mereka makan.
Seperti yang kita tahu, pada tanggal 11 dan 12 maret 2023 kemarin, salah satu girlband asal Korea Selatan mengadakan konser spektakuler di GBK (Gelora Bung Karno) Jakarta. Blackpink kembali hadir ke Indonesia untuk menyapa para Blink (nama fandom blackpink). Konser tersebut merupakan rangkaian acara dari tur dunia mereka dengan tema “BORN PINK:World Tour”. Namun siapa sangka, dibalik konser memukau Blackpink terdapat banyak polemik, baik bagi penonton maupun member Blackpink sendiri. Kurangnya pemantauan dari pihak keamanan panitia penyelenggara membuat kenyamanan Blackpink terusik. Pasalnya, ada aksi lempar tisu oleh penonton yang ditujukan kepada Jenny dan Rose. Juga terlihat member Blackpink asal Thailand yang menutup matanya akibat terkena percikan api. Aksi saling rebut kursi antar penonton juga terjadi. Padahal nomor kursi sudah dipasang sesuai dengan nomor tiket. Tak hanya itu, banyaknya tiket dobel dan aksi bar-bar dari penonton bagian depan. Mereka banyak yang berdiri sehingga penonton bagian belakang tidak bisa melihat konser dengan nyaman. Akhirnya banyak penonton yang kecewa dan memilih untuk meninggalkan tempat sebelum konser berakhir.
Kefanatikan lainnya juga terjadi antar fandom dan non-fandom. Dibalik membludaknya fans Kpop yang mendunia, ternyata tidak sedikit juga kalangan yang memusuhinya. Banyak kalangan yang sampai membenci fandom-fandom Kpop karena dianggap idola yang tidak penting. Tak jarang konflik-konflik antar fandom dan non-fandom bermunculan. Umpatan-umpatan kasar yang tentunya membuat fans Kpop merasa kesal. Contohnya, “ih apasih suka kok sama plastik” atau mungkin “itu laki-laki kok banci ya joget-joget”. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat fanatik fandom Kpop merasa kesal bahkan sampai mengancam melapor ke pihak berwajib. Seperti tak ada jalan perdamaian diantara keduanya. Jika ada salah satu idol yang terkena skandal buruk, fanatik fandom akan merasa sangat terpuruk dan bahkan ada yang sampai bunuh diri, parah. Dia juga tidak rela jika suatu hari nanti idol idamannya bersanding dengan pasangan hidupnya. Padahal jelas-jelas mereka pada akhirnya juga akan bahagia bersama pilihan mereka masing-masing. Seharusnya kita lebih dewasa. Jika kita mengagumi seharusnya kita mendukung bukan malah menekan. Para idol pun juga pasti berusaha semaksimal mungkin untuk selalu memberikan yang terbaik untuk pendukung-pendukungnya.
Nah, cara terbaik untuk mengatasi kefanatikan dalam diri kita adalah dimulai dari diri kita sendiri. Mengubah pola pikir menjadi lebih positif dan mengagumi idola sesuai dengan porsinya. Mencari kesibukan lain yang lebih bermanfaat. Tetap menjadi penggemar yang baik dan stop, buang sisi fanatik fandom dalam diri kalian.