Yakin Kamu Bagian dari Fandom? : Oppa, Eonni, Aku tuh Ngefans, Nggak Fanatik Kok

profile picture sabill
Humaniora - Sosial

Zaman sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan dunia hiburan. Baik itu hiburan olahraga, menonton anime, bahkan menikmati industri musik dan drama korea termasuk k-pop, para oppa serta eonni yang kita idolakan. Seiring berkembangnya dunia hiburan maka berkembang juga para penggemarnya. Para penggemar ini berkembang lagi membentuk fandom. Secara garis besar fandom adalah fan kingdom atau perkumpulan fans. 

Fandom yang banyak kita ketahui adalah ARMY atau perkumpulan penggemar dari BTS. Ada juga ELF yaitu perkumpulan penggemar yang menyukai Super Junior, selain itu ada juga ONCE perkumpulan penggemar yang mengidolakan girlband Twice dan masih banyak fandom lainnya. Kalau kamu, bagian dari fandom yang mana nih?  

Kegiatan menjadi penggemar, atau fans memberikan dampak positif bagi diri sendiri maupun bagi idol. Dampak positif bagi idol, idol mendapatkan banyak support yang membuat idol lebih semangat untuk menciptakan karya-karya yang baru lainnya. Idol juga merasa sangat dihargai dengan adanya fandom. Fandom merupakan support secara psikologis maupun financial bagi para idol itu sendiri, sehingga adanya fandom juga berdampak bagi kehidupan idol. Sama seperti idol, ngefans atau menjadi fans juga memberikan dampak yang positif bagi diri sendiri, menjadi fans dapat memberikan kebahagiaan kepada diri sendiri, menjadi fans juga membuat kita lebih giat. Termasuk juga giat dalam mencari cuan untuk membeli merchandise dan menonton konser idol kita. Menjadi fans juga membuat kita lebih semangat, kita jadi memiliki positive role model yang pasti membawa dampak positif yang baik bagi diri kita. 

Tapi apa benar, kita itu ngefans? Atau justru kita sudah bersifat fanatik? Memangnya fanatik tanda cinta pada idol kita? 

Sadar atau tidak sadar, terkadang ngefans atau menjadi fans membuat kita lupa bersikap sewajarnya, dan justru malah berubah menjadi fanatik. Fanatisme merupakan keyakinan terhadap suatu objek secara berlebihan, cirinya adalah ditunjukan dengan rasa antusias yang berlebihan, keterikatan emosi dan rasa cinta yang berlebihan, membela dan mempertahankan kebenaran yang diyakini (Eliani, dkk. 2018). Perilaku fanatik ini dapat terjadi di dunia maya maupun dunia nyata. Pada dunia maya, fanatik banyak dilakukan dalam bentuk verbal. Diantaranya adalah pertarungan antar fans, fanwar dengan fandom lain di dunia maya, hate komen di dunia maya, dan lain-lain. Hal ini dilakukan karena para fans membela dan mengagungkan idol mereka, merasa idol nya lebih baik daripada idol lainnya. Padahal, tiap idol dan grup itu memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Perilaku fanatik juga berdampak pada idol yang berujung pada pelecehan seksual di dunia maya, seperti membuat konten AU 18+ yang melibatkan idol di dalam ceritanya. 

Pada dunia nyata, perilaku fanatik fans banyak dilakukan untuk melihat kehidupan idol secara langsung. Tak jarang juga perilaku fanatik fans pada idol menimbulkan ketidaknyamanan bagi idol. Perilaku fanatik semakin lama semakin meresahkan karena fans fanatik sangat ikut campur pada kehidupan idol. Mulai dari ikut campur masalah percintaan, bahkan sampai meributkan permasalahan privasi idol. Banyak juga fans yang sangat fanatik malah berujung menjadi sasaeng. Menguntit kehidupan idol, bahkan sampai melakukan tindakan pelecehan seksual pada idol seperti yang terjadi pada Jaejoong member JYJ pada tahun 2019 lalu, fans bertindak fanatik sampai melakukan pembobolan pada pintu kamar Jaejoong dan melakukan hal yang tidak pantas pada malam hari. 

Fanatik bukan merupakan tanda cinta pada idol. Karena kalau cinta tidak akan membahayakan orang yang kita cintai, bukan? Mari kita coba menilik dari sudut pandang idol, idol juga seorang manusia. Idol juga memiliki kehidupan pribadi yang tidak ingin ia sebar luaskan. Tapi, bagaimana jika kehidupannya diganggu oleh fans yang fanatik? Apa yang akan dirasakan para idol? Dalam sudut pandang menjadi idol, coba deh, kita sesekali merasakan menjadi idol yang diganggu oleh fans yang fanatik. Pasti kalian merasa terganggu dengan ulah fans yang fanatik bukan? Sama seperti yang kita rasakan, idol juga akan merasa terganggu. Idol juga menginginkan kehidupan privasi yang terjaga dan aman. 

Berdasarkan hal tersebut, ternyata fanatik memiliki dampak negatif bagi diri sendiri, dan dampak ke idol. Bersifat fanatik membuat kita sendiri tidak tenang, berkeinginan untuk mengetahui kehidupan idol secara terus menerus, merasa ingin dekat dengan idol. Padahal kita juga punya kehidupan kita sendiri yang harus tetap dijalankan. Dampak lainnya dari fanatik, fanatik dapat memecah belah persatuan, membuat citra diri kita menjadi tidak baik, dan lainnya. Dampak fans yang fanatik bagi idol juga sangat besar, fans yang bersifat fanatik dapat mempengaruhi kondisi psikologi idol juga loh. Idol merasa tidak nyaman dengan kondisi ini, idol menjadi sedih, sampai depresi. 

Sudah tau kan perbedaan fans dan fans yang fanatik? Jadilah fans yang sewajarnya. Menyukai karyanya namun juga tidak mengganggu privasinya. Menjadi penggemar itu boleh, yang tidak boleh adalah menjadi fanatik yang berujung pada mengganggu kehidupan idol. Jangan lupa ya, idol juga seorang manusia. Idol juga ingin punya kehidupannya sendiri. Ayo, kita sebagai fans untuk mencintai idol sewajarnya saja. Idol bahagia, fans pun juga bahagia. 

Sumber : 

Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan perilaku agresi verbal di media sosial pada penggemar K-pop. PsikohumanioraJurnal Penelitian Psikologi, 3(1)

kumparan.com. Cerita Jaejoong JYJ yang Mengalami Pelecehan Seksual oleh Fans Fanatik. (diakses pada 19 Maret 2023). Diakses dari https://kumparan.com/kumparank-pop/cerita-jaejoong-jyj-yang-mengalami-pelecehan-seksual-oleh-fans-fanatik-1547520926973504254/full 

4 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
4
0
profile picture

Written By sabill

This statement referred from