MUNGKINKAH SETIAP MANUSIA ADALAH TUHAN? ATAU HANYA AMANAH?

profile picture jackyees_
Humaniora - Sosial

Setiap manusia yang terlahir pasti dalam keadaan suci atau fitrah. Fitrah manusia salah satunya adalah membutuhkan tempat berserah dan bersandar. Namun ada pula manusia yang melangkahi fitrahnya. Fir’aun yang merasa bahwa dirinya yang paling berkuasa ,kaya dan kuat. Sekaligus memiliki pasukan yang kuat dan kerajaan yang besar. Atas segala apapun yang dimilikinya ia merasa bisa mengatur segala sesuatu di dunia ini.

Lantas setan membumbuinya rasa sombong.

Hati fir’aun yang kerap membatu pun menyeru dan mendakwa dirinya kepada kaumnya.

“Akulah tuhanmu yang paling tinggi”

Sungguh, setan hanya membisikinya untuk menolak ajaran yang dibawa Musa dan Harun. Menghempaskan Tuhan yang disembah Musa dan Harun. Seolah olah dia lah yang Maha segalanya.Dengan sombongnya pun Fir’aun menantang Allah dalam kekayaan dan ke Maha Besaran Nya.

Bukan Main!

Setan terkejut dibuatnya.

Di luar dugaan, Fir’aun melontarkan kalimat ekstrem yang di luar pikiran setan.

Fir’aun telah mengaku dirinya sebagai Tuhan!

Mungkin kita tak akan sampai memahami analogi dalam kepala Fir’aun. Allah telah membutakan matanya dari hidayah dan Rahmat. Fir’aun yang mersa tak berdosa berdiri jumawa diatas singgasananya.

Fir’aun adalah julukan raja mesir atau gelar yang diberikan untuk raja-raja Mesir kuno. Fir’aun yang menolak ajaran Musa adalah Fir’aun Ramses II Dinasti ke-19 Mesir. Karunia atas kekayaan, kekuatan, dan kebesarannya membuat dia menyimpulkan bahwa manusia di muka bumi ini harus tunduk dibawah kakinya, dengan kata lain menuhankan dirinya.

Terlebih, Fir’aun adalah sosok Raja yang memiliki banyak Rakyat. Hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa dia layak disembah.

Fir’aun memiliki semuanya.Tak heran jika ada manusia yang menghamba padanya.

Jangan-jangan, Pengakuan Fir’aun itu bisa juga dikata tak salah?

Bukankah Fir’aun memiliki segalanya? Pasukan yang kuat? Harta yang banyak? Rakyat yang patuh? dan kerajaan yang besar?

Jangan-jangan setiap manusia di bumi ini adalah Tuhan?

Raja adalah Tuhan bagi rakyatnya

Guru adalah Tuhan bagi muridnya

Dokter adalah Tuhan bagi pasiennya

Orang tua adalah Tuhan bagi anak anaknya

Mungkin kah sebenarnya Tuhan adalah buatan manusia? Khayalan atas kebutuhannya bersandar? Bukankah sebenarnya dunia adalah konsep yang sederhana? Dengan semua adalah Tuhan bagi sesamanya? Mari kita bahas ini dalam prespektif Al - Qur’an.

Dalam kitab manapun hanyalah Allah yang mengakui bahwa dirinya Tuhan.Dia memerintahkan semua umat manusia untuk menyembah dan meminta apapun kepadaNya. Bahkan dalam Surat Al Ikhlas Allah sendiri menyebutkan ciri ciri Nya.

1.Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2.Allah tempat meminta segala sesuatu. 3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.4.  dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.



 

Manusia adalah ciptaan yang alami dan bersifat sunnatullah. Ada tiga hakekat manusia yang pertama adalah basyar, bahwa manusia adalah makhluk biologis . Kedua ada Al Insan, bahwa manusia adalah khalifah yang amanah dan terakhir adalah An Nas bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Allah berfirman dalam Qur’an Surat Adz-Dzariyat ayat 56 : 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Manusia tak lain diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Ibadah yang ditulis oleh syariat dan pengajaran Rasulullah sudah menyeluruh dan terperinci. Perbuatan yang dilakukan semata mata untuk Allah akan menjadi ibadah. Ada ibadah yang menyangkut hamba dan Tuhannya. Ada pula ibadah yang menyangkut manusia antar manusia (Muamalah). Di surat lain Allah juga berfirman : 

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"." (QS. Al Baqarah: 30).

Khalifah yang dimaksud adalah pemimpin. manusia diperintahkan untuk menjaga bumi ini. Maknanya Allah sudah menjelaskan bahwa manusia adalah pemimpin bagi manusia yang lain dan juga dirinya sendiri. Allah mengamanahkan bumi ini untuk dijaga oleh manusia dan tidak membuat kerusakan ataupun melampaui batas.

Semua manusia mendapat jatah kekuasan, kekayaan, dan kekuatannya masing masing sesuai kemampuan kita. Segala yang Allah berikan merupakan amanah yang harus kita jaga

Raja-raja yang memiliki kerajaan besar memiliki amanah untuk menjaga rakyatnya. Guru yang memiliki ilmu tinggi memiliki amanah untuk mengajarkannya kepada muridnya. Dokter yang memiliki keahlian khusus memiliki amanah untuk membantu pasien yang sakit.

dan orang tua yang mendapat amanah berupa anak bertanggung jawab untuk mengurus dan merawatnya dengan baik. Jika hal tersebut diniatkan karena Allah maka itu bernilai ibadah.

Adalah Allah yang menjelaskan keibadahannya secara rinci dengan mengutus nabi dan Rasul dan diwahyukannya dengan kitab. Itu adalah bukti bahwa kecintaannya terhadap hamba Nya agar tidak pergi ke jalan yang sesat. Sungguh bodohnya manusia yang tidak menyadari tanda tanda Nya di sepanjang bumi ini. Bodohnya manusia yang tidak menyadari Keberadaan Nya yang padahal selalu dekat. Bahkan Tuhan itu lebih dekat dari pada nadi kita.

3 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
3
0
profile picture

Written By jackyees_

This statement referred from