Munculnya Sikap Westernisasi dan Konsumerisme para Fandom K-POP dengan adanya K-POP di zaman millenial
Fandom atau penggemar adalah istilah yang merujuk pada kelompok orang yang memiliki minat dan kecintaan yang sangat besar terhadap suatu tokoh, artis, atau karya tertentu. Fandom bisa menjadi fenomena yang sangat menarik karena memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi popularitas dan kesuksesan sebuah karya atau tokoh. Di satu sisi, penggemar dapat memberikan dukungan dan apresiasi yang besar terhadap tokoh atau karya yang mereka sukai. Mereka dapat membuat pengaruh yang kuat dalam mempromosikan dan mempopulerkan karya atau tokoh tersebut melalui berbagai media seperti sosial media, forum online, atau acara-acara fan meeting. Namun didalam artikel ini lebih spesifik membahas Popularitas K-Pop yang sudah tersebar luas selama beberapa tahun terakhir ini yang dimana telah menjadikannya salah satu genre musik terpopuler secara global. Masuknya budaya K-POP dalam beberapa tahun terakhir juga tidak mudah untuk dihindari dan akan terus meningkat seiring perkembangan zaman modern. Musik dan budaya K-POP ini menjadi sangat populer terutama pada kalangan remaja atau generasi Z saat ini. Namun, apakah kalian tau dengan adanya popularitas K-POP ini bisa saja memunculkan sikap westernisasi dan konsumerisme para penggemar ?
Pada artikel ini saya akan menjelaskan bahwa dengan adanya K-POP ini memunculkan sikap Westernisasi dan Konsumerisme para penggemar. Lalu bagaimana penjelasannya ?? mari simak baik- baik
Pengaruh Westernisasi dan Konsumerisme menjadikan fenomena global yang cukup signifikan pada zaman milenial. Hal ini juga terjadi dalam fandom K-POP. Dimana dalam beberapa tahun terakhir ini musik dan budaya Korea Selatan telah menjadi populer di seluruh dunia, dan hal seperti inilah yang telah menyebabkan munculnya fandom K-POP yang cukup besar terutama di kalangan para remaja.
Fandom K-POP ini merupakan sekelompok penggemar musik dan budaya Korea Selatan, terutama di bidang musik pop (K-POP). Fandom ini terdiri dari orang- orang yang mengikuti karir dan kegiatan para idol K-POP. mereka sering kali terlibat dalam aktivitas seperti seperti mengikuti tur konser, membeli merchandise artis, dan selalu berpartisipasi dalam kampanye dukungan.
Fandom K-POP sering kali terlihat sebagai konsumerisme yang paling ekstrem, yaitu para penggemar rela membeli merchandise yang sangat mahal demi mendukung idol mereka. Sebagai contoh saat tur konser yang baru- baru ini terjadi yaitu “BORN PINK : World Tour” pada tanggal 11-12 Maret di Gelora Bung Karno dan “TREASURE Hello in Jakarta” pada tanggal 18-19 Maret, dimana para penggemar rela memberi tiket sekitar 1,35 juta- 3,8 juta. Hal ini menunjukkan pengaruh dari budaya konsumerisme yang semakin mendominasi masyarakat modern. Konsumerisme menjadi lebih penting dalam kehidupan sehari- hari orang, dan fenomena fandom K-POP ini mencerminkan pengaruhnya yang signifikan para orang- orang muda. Tidak hanya sikap konsumerisme yang menjadi faktor utama dalam munculnya K-POP tetapi ada juga sikap westernisasi, dimana musik dan budaya Korea Selatan terkenal dengan pengaruhnya yang beragam, termasuk unsur- unsur dari musik Barat. Hal ini menarik minat dari orang- orang muda yang mencari sesuatu yang baru dan segar. Seiring dengan popularitas global K-POP kebudayaan Barat juga semakin masuk ke dalam kehidupan sehari- hari orang- orang di seluruh dunia, dan ini juga terlihat dalam pengaruhnya pada budaya dan musik K-POP. Namun, meskipun fandom K-Pop dan pengaruh Westernisasi dan konsumerisme telah memainkan peran penting dalam masyarakat milenial, hal ini juga menimbulkan beberapa kritik dan masalah. Kritik utama adalah bahwa banyak penggemar yang menghabiskan banyak uang pada merchandise artis, dan hal ini dapat menjadi penyebab utama masalah keuangan. Selain itu, terlalu banyak fokus pada konsumerisme dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan.
Dalam kesimpulannya, munculnya fandom K-Pop pada zaman milenial menunjukkan pengaruh Westernisasi dan konsumerisme yang semakin mendominasi masyarakat modern. Fenomena ini mencerminkan pengaruh kuat budaya dan musik Korea Selatan di seluruh dunia, serta keinginan orang-orang muda untuk mencari sesuatu yang baru dan segar. Meskipun hal ini menimbulkan beberapa kritik dan masalah, fandom K-Pop tetap menjadi fenomena yang menarik dan penting bagi banyak orang di seluruh dunia.