JIKA MEMANG TUHAN ITU ADA MENGAPA ADA KEJAHATAN DI DUNIA INI DAN APA DASAR UNTUK MENJAWAB KEBERADAAN TUHAN?

profile picture yulend_l
Humaniora - Sosial

Setiap manusia umumnya tidak memungkiri bahwa setiap hal yang dicapai atau didapatkan dari dunia ini selain berkat kerja kerasnya tak lepas juga dari campur tangan Tuhan. Begitupun sebaliknya ketika manusia berada pada puncak kehacuran, tidak berdaya, merasa tersiksa dan menderita seringkali menyalahkan Tuhan atas kehidupannya itu, sehingga manusia tidak selamanya mampu merasakan hadirat atau eksistensi Tuhan, dimana terdapat keraguan mengenai keberadaan Tuhan yang memunculkan banyak pertanyaan sebenarnya Tuhan itu ada atau tidak?

Pertanyaan demikian sering kali ditanyakan oleh beberapa orang yang merasa ragu dan bimbang mengenai keberadaan dunia yang semakin rusak dan jahat. Namun sebelum membahas dan memberikan jawaban,  terlebih dahulu mari menyimak suatu ilustrasi yang serupa. 

Pada suatu ketika ada seorang remaja bertemu dengan dokter dan berkata "Mengapa masih banyak orang sakit di dunia ini padahal ada banyak dokter". Dokter kemudian menjawab " Benar ada dokter tetapi merekalah yang perlu datang dan mencari dokter untuk disembuhkan, dokter selalu ada dan siap sediah. Sekarang tergantung apakah orang-orang mau datang kepada dokter atau tidak". 

Dari ilustrasi singkat diatas dapat juga memberikan gambaran serupa mengenai jika Tuhan memang ada mengapa masih banyak kejahatan yang terjadi di dunia. Jawabannya ialah Tuhan tidak pernah menghendaki manusia untuk berbuat jahat, tetapi kejahatan yang dilakukan manusia adalah mutlak berdasarkan potensi yang terkandung di dalam dirinya (manusia) sebab natur manusia yang sudah rusak sejak kejatuhan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Oleh karena melalui dosa Adam dan Hawa yang pertama semua manusia memperoleh kematian oleh karena menerima tabiat dosa yang sama dari mereka. Sehingga status  sebagai manusia berdosa sudah ada sejak kejatuhan nenek moyang kita Adam dan Hawa, bahkan masih terus berlanjut sampai sekarang bahwa selama-lamanya selama masih hidup di dalam Adam dan di luar Tuhan. 

Selama manusia tidak datang mencari Allah untuk meminta ampun dan menerima anugerah pertobatan maka kejahatan akan terus berkecimpung dan perlahanan menenggelamkan hidup damai sejahtera di bumi ini. Bagi mereka yang percaya akan adanya Tuhan, kejahatan yang terjadi pada diri manusia dan dunia ini mempunyai arah dan tujuan tertentu yang merupakan suatu pertanda adanya penyelamatan dari Tuhan, dimana kejahatan yang terjadi merupakan bagian dari rencana dan penyertaan Tuhan untuk menghadirkan kebaikan dan mengobati manusia serta dunia ini. Satu hal yang harus diketahui oleh orang-orang awam yang meragukan keberadaan Tuhan yaitu ketika berada dalam Tuhan dan  percaya bahwa Tuhan itu dapat melenyapkan atau menghilangkan kejahatan, bukan berarti  akan selalu diberi hidup senang, kedamaian dan ketentraman, ketika berada dalam lingkaran Tuhan bukan berarti hidup akan dijamin dalam kemewahan, kesenangan, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Karena semua kebahagiaan yang didapat di dalam dunia ini itu hanya bersifat sementara, dan hanya fana.

Jika dilihat dari sudut pandang agama kristen ketika percaya kepada Tuhan justru  akan lebih banyak penderitaan, akan lebih banyak mendapatkan ujian. Kenapa? Karena ketika Tuhan datang kedalam dunia, dia sendiri (Tuhan Yesus) 100% menjadi manusia. Dia lapar, Dia haus, Dia menderita dan lain sebagainya. Dimana apa yang Tuhan alami semua itu, sebagai pengikutnya harus meneladani cara hidup-Nya juga dan itu adalah ciri khas hidup orang kristen. Lalu apa jaminan orang yang percaya pada Yesus? Jaminan orang yang percaya pada Yesus itu adalah Jaminan keselamatan kekal ketika nanti mengalami kematian. Dimana jaminan keselamatan yang di dapat itu bukan lagi bersifat sementara yang berasal dari dunia, tetapi ketika berada dalam kekekalan, akan dibangkitkan dan menjadi ahli waris kerajaan surga.

Seringkali banyak orang berpikir ketika mereka percaya pada Tuhan hidupnya akan selalu enak, hidupnya akan gampang-gampang sajah padahal pemikiran seperti itu sangat salah. Mengapa salah? Sebelumnya mari kita lihat 4 jenis iman dalam agama kristen.

  1. Iman sejarah, yaitu iman yang mengikuti iman atau kepercayaan nenek moyang dan orang tua. Misalnya ketika kakek-nenek dan orang tua kita kristen kita juga ikut menjadi orang kristen. Jadi dalam iman ini ada regenerasi secara turun temurun
  2. Iman sementara, yaitu iman ketika seseorang berada pada puncak kebahagiaan dia sangat percaya pada Tuhan, dia sangat memuliakan Tuhan. Namun, pada saat berada pada kondisi kesengsaraan, jatuh dalam kemiskinan, dalam penderitaan iman itu tidak lagi percaya pada Tuhan karena yang diharapkan ketika percaya pada Tuhan hanyalah suatu kebahagiaan yang bersifat sementara.
  3. Iman mukjizat, iman ini hampir sama dengan iman sementara, yaitu iman ketika seseorang percaya pada Tuhan ketika dia melihat suatu mukjizat yang terjadi, iman ini hanya percaya dan kagum pada Tuhan hanya karena ada pembuktian dari suatu mukjizat yang dilihat. Contohnya: ketika seseorang dalam keadaan sakit, lalu orang itu disarankan untuk harus percaya dan berdoa pada Tuhan agar kembali sehat, dan benar dia langsung kembali sehat, tetapi ketika suatu saat orang itu kembali jatuh sakit, mungkin saja dia tidak akan pernah percaya lagi pada Tuhan. Sehingga iman ini hanya bergantung pada suatu mukjizat saja, oleh karena itu perlu berhati-hati antara iman sementara dan iman mukjizat ini seolah-olah membawa kita pada suatu pengertian yang mengharapkan hidup yang selalu baik-baik saja.
  4. Iman yang sejati, yaitu iman yang Tuhan berikan sehingga kita bisa datang pada Tuhan untuk percaya dan bisa mengenal Tuhan. Iman yang sejati ketika ada kepercayaan dengan sungguh-sungguh, ketika dalam keadaan susah, menderita atau disakiti iman ini terus mengarah dan mengharap pada Tuhan. Iman sejati ini merupakan iman yang tidak pernah pudar. Iman yang sejati juga menunjukkan kualiats iman yang sebenarnya, kualitas iman itu dilihat dari seberapa jauh kita berpengharapan kepada Tuhan ketika  menerima banyak ujian. Ujian yang terjadi itu merupakan bentuk ujian untuk melihat sejauh mana ketahanan iman kita dengan Tuhan atau seberapa taatnya kita pada kehendak Tuhan. Dalam iman sejati ini bukan hanya ujian yang diberikan namun juga cobaaan, dimana ujian dan cobaan itu berbeda. Ujian itu datangnya dari Tuhan untuk kebaikan, kebaikan dalam artian untuk membawa kita ke-pengenalan yang lebih benar. Sedangkan cobaan itu datangnya dari setan yang tujuannya untuk membuat kita jauh dari Tuhan. Adapun contoh kecil antara cobaan dan ujian yaitu. Cobaan, contohnya ketika seseorang melakukan hubungan badan (sex) tanpa ikatan suami istri, awalnya itu memang nikmat, namun pada akhirnya berakhir dengan kepahitan. Sedangkan Ujian, ketika seseorang percaya pada Tuhan, awalnya akan menerima banyak penderitaan, namun pada akhirnya akan membahagiakan. 

Intinya, ketika kita percaya pada Tuhan kita juga harus beriman sejati. adanya kejahatan dalam dunia ini bukan karena lemahnya Tuhan atau tidak adanya Tuhan tetapi semua kejahatan yang terjadi punya arah dan tujuan untuk suatu pelajaran agar menjadi lebih baik.

Mengapa saya mencoba menjawab dan mengambil dari perspektif kristen? Karena di dunia ini ada banyak agama yang berbeda-beda pandangan mengenai siapa Tuhan mereka dan bagaimana pengajarannya. Karena setiap perkataan yang di ajukan, setiap argumen yang di berikan itu harus ada dasarnya dimana dasar semua itu dari agama kita masing masing dan dari kitab suci kita masing masing. Karena suatu hal tidak dapat disimpulkan tanpa adanya sebuah dasar yang di pegang serta suatu argumen tidak bisa berdiri tanpa adanya suatu dasar yang pasti. Sehingga dasar untuk menjawab apakah Tuhan itu ada atau tidak hanyalah iman, kepercayaan (agama), dan kitab suci kita masing-masing.

38 Agree 5 opinions
7 Disagree 2 opinions
38
7
profile picture

Written By yulend_l

This statement referred from