Fenomena Fandom “ Lovers “ Dalam Budaya Digital
Fenomena Fandom “ Lovers “ Dalam Budaya Digital
Di jaman era digitalisasi yang sangat berkembang dengan pesatnya, membuat informasi apapun dengan sangat mudah bisa diakses, diantara puluhan platform media social canggih dan moderen yang sedang trendy tersebut, facebook dengan 2,9 milyar folower maupun youtube ( 2,4 milyar penggemar ) menjadi salah satu platform media social dengan pengguna terbanyak di dunia (Annur, oktober 2022).
No
Nama
Nilai / Pengguna Aktif
1
Facebook
2.934.000.000
2
YouTube
2.515.000.000
3
WhatsApp
2.000.000.000
4
Instagram
1.386.000.000
Sumber data : Katadata.co.id
Diantara beberapa genre musik yang paling fenomena yang sedang trending di youtube adalah musik dan lagu daerah, khususnya lagu yang berbahasa jawa seperti Didi Kempot, Via Vallen, Denny Caknan, Wandra ( One Nada ). Eksistensinya membuatnya dijuluki "God Father of Broken heart" 9 Didi Kempot ), “ Ratu Pop Koplo “ ( untuk Via Vallen ), Denny Caknan berjuluk “ The Next Didi Kempot “ maupun Wandra dengan julukan “ Boy Of Oseng “. Mereka memiliki penggemar besar dengan sebutan Sobat Ambyar, Vyanisty, Sobat Tenannan ataupun One Lovers menembus lintas generasi, pada passionnya masing-masing yang mendorong fenomena baru dalam masyarakat.
Dan apabila penggemar musik tidak mendengarkan, menonton musik, maka dapat menyebabkan tingkat depresi yang mengaibatkn sakit serta gangguan Kesehatan dalam psikisnya. Dengan mendengarkan, menonton musik baik via youtube taupun dalam media social facebook dapat meningkatkan semangat, gairah kembali setelah seharian setelah bekerja seharian.
Mereka menjadi inspirasi penggemar sebagai sosok yang memotifasi dikarenakan melihat proses kegigihannya, perjuangannya saat merintis, berjuang dan bahkan sampai menjadi trending topik dalam media social atau dunia digital. Karena kecintaaan mereka terhadap idolanya, aktivitas yang idolanya lakukan juga mereka ikuti, salah satunya kegiatan gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh komunitas atau lovers itu sendiri.
Tentu saja semua kegiatan “ The Lovers “memiliki dampak yang cenderung mempengaruhi yang tidak baik, diantaranya dapat mengakibatkan “ The Lovers berperilaku imitasi atau meniru, seperti : style fashion, model rambut, warnanya, , make up dan lainnya yang ianggap trendi buat mereka . ada lagi “ The Lovers “ juga membeli produk brand idolanya yang bertujuan hanya ingin terkesan sama dengan idolnya. Hal ini mampu mengakibatkan penggemar untuk memiliki gaya hidup yang konsumtif karena mereka rela membeli apapun yang berkaitan idolanya. (Putri, 2019)