Fandom Sebagai Media Jalinan Sosial
Kehadiran fandom K-pop di tengah-tengah suatu masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan adalah hal yang sering kita lihat di sosial media beberapa waktu terakhir. Tidak jarang kita melihat keterlibatan berbagai fandom dalam kegiatan sosial, baik dari segi donasi sampai turun lapangan sekalipun. Kegiatan seperti ini pun selalu dilakukan atas nama fandom dan idola mereka.
Lantas, apa motivasi mereka untuk melakukan hal tersebut? Apakah hanya agar dipandang baik oleh masyarakat? Apakah untuk meraup lebih banyak massa ke dalam fandom mereka?
Berdasarkan pandangan saya terhadap salah satu fandom yang juga kerap melakukan kegiatan sosial, jawabannya adalah murni karena mereka ingin membantu. Hal ini juga dilakukan untuk mempererat tali sosial dalam fandom. Hal ini dilakukan bukan atas dasar atensi, melainkan kesadaran diri. Tidak jarang mengikuti idola yang juga kerap berdonasi.
Sebagian besar idola yang digemari suatu fandom rutin melakukan donasi. Hal ini mendorong penggemar mereka untuk melakukan hal serupa. Mereka lantas saling berkordinasi di tiap wilayah untuk mengumpulkan donasi dan menyalurkannya atas nama idola mereka. Hal ini lebih seperti bagaimana mereka menjadikan idola mereka sebagai panutan, yang baik tentunya, sehingga bisa dikatakan mereka melakukan hal tersebut atas dasar kekaguman. Rasa kagum dan bangga yang pada akhirnya mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
Terkadang pula, sebagian dari mereka ingin membantu suatu masyarakat yang membutuhkan bantuan, misal karena bencana dan sebagainya. Mereka akan mengajak orang-orang lain di dalam fandom untuk melakukan hal yang sama. Untuk memperlihatkan kepada yang lain bahwa saudara kita ada yang sedang membutuhkan bantuan. Lalu, terjadilah kordinasi di dalam fandom tersebut untuk mengumpulkan suatu donasi dan turun lapangan untuk menyalurkan bahkan memberikan bantuan tenaga.
Dengan melakukan hal seperti itu, mereka akan saling kenal dengan teman satu fandom mereka yang tadinya hanya berteman di sosial media. Hal seperti ini akan menjalin tali persatuan atas nama fandom. Saling berpegangan tangan membantu yang membutuhkan atas nama fandom dan idola mereka. Sehingga, fandom dan idola mereka kemudian menjadi media untuk menjalin relasi sosial. Tidak hanya antar mereka yang satu fandom, tetapi juga relasi sosial dengan masyarakat.
Meskipun pada akhirnya yang mereka dapat adalah atensi, tetapi tujuan awal mereka bukan demikian. Semua berawal dari rasa peduli dan loyalitas mereka. Apabila suatu fandom melakukan kegiatan sosial demi mendapat atensi, mereka hanya akan fokus kepada masalah-masalah yang sedang banyak diperhatikan, baik oleh masyarakat umum dan warganet. Namun, yang terjadi tidaklah demikian.
Tidak hanya unjuk diri pada masalah-masalah besar, fandom yang saya ketahui juga turut memberikan atensi mereka kepada hal-hal kecil. Kepada masyarakat ataupun komunitas kecil yang membutuhkan, tetapi tidak mendapat perhatian banyak. Hal ini biasanya dilakukan ketika memperingati hari ulang tahun idola mereka. Contoh kecilnya saja seperti menanam pohon di tempat yang sangat jarang terekspos dan menyalurkan donasi serta melakukan kegiatan sosial ke panti atau yayasan yang tidak pernah disebut masyarakat luas. Justru, karena mereka suatu hal kecil bisa mendapatkan atensi lebih banyak dan mengundang lebih banyak massa untuk membantu.
Kebanyakan penggemar di dalam suatu fandom memiliki loyalitas yang tinggi kepada idola mereka. Apabila melakukan suatu hal seperti kegiatan sosial atas nama fandom dan idola, tentu mereka akan senang hati mengikutinya. Loyalitas tersebut turut menciptakan empati di dalam diri mereka. Karena pada dasarnya, mereka adalah orang-orang baik yang hanya mengagumi seseorang. Terlepas dari keributan yang terkadang melibatkan beberapa oknum, saya percaya sebagaian penggemar dalam suatu fandom adalah orang-orang baik yang peduli dengan orang lain terutama mereka yang membutuhkan.
Fandom K-pop adalah suatu komunitas dengan jangkauan yang luas. Tidak menutup kemungkinan di dalamnya mencakup aktivis sosial sampai aktivis lingkungan. Mereka tentu tidak akan diam saja melihat suatu masalah, dan memanfaatkan fandom untuk turut serta karena yang mereka lakukan adalah hal yang benar.
Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa sebuah fandom memiliki manajemen yang bagus. Tidak hanya dalam mendukung sang idola, tetapi juga dalam membantu orang lain. Terlepas dari niat apa yang mereka bawa sebenarnya, hal-hal seperti ini patut didukung dan tidak dilabeli macam-macam. Sebab, tidak semua orang bisa peduli terhadap orang lain. Kehadiran suatu fandom dalam kegiatan sosial, membantu mereka yang membutuhkan, sampai menjadi relawan, adalah salah satu bukti bahwa menjadi penggemar K-pop juga membawa kepada hal yang positif.