Fanatik : Apakah fenomena fandom K-Pop memunculkan fenomena baru "fan culture" yang menyebabkan meningkatnya sikap hedonisme?

profile picture zulvita_febriantii
Humaniora - Sosial

K-pop merupakan sebuah alunan musik populer dengan genre pop yang berasal dari Korea bagian Selatan, yang mana saat ini telah memasuki kancah dunia Internasional termasuk Indonesia. K-Pop sendiri mulai masuk dan mewabah di Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan sekarang, dulu ditandai dengan masuknya SHINee pada sekitar tahun 2010 dan kemudian disusul oleh Super Junior dan banyak lagi sampai dengan sekarang. Di Indonesia sendiri K-Pop bukan hal yang terdengar asing lagi karena dunia K-Pop sudah cukup lama masuk ke negara kita, bahkan banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah tergabung dalam suatu fandom atau fans kingdom boygroup atau girlgroup yang relasinya sendiri ialah masyarakat dari negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan sebagainya. Fandom sendiri berarti penggemar atau merupakan suaru kelompok yang mempunyai ketertarikan yang sama terhadap sesuatu baik itu artis, girlgroup,atau bahkan tokoh masyarakat tertentu.

Generasi masa kini utamanya mereka yang lahir pada kisaran tahun 2000-an atau yang biasa kita kenal dengan istilah Generasi Z memang menjadi sasaran utama boygroup dan girlgroup asal Korea Selatan ini. Berdasarkan data dari blog.twitter.com, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan tweet terbanyak yang membicarakan tentang K-POP. Dapat kita lihat bahwa mayoritas fandom K-Pop dalam negara Indonesia ini di dominasi oleh kalangan perempuan dengan hasil survei sebanyak 92,1%. Para penggemar atau fandom K-Pop biasanya menggunakan media sosial Twitter untuk bisa terhubung dengan idol favorit mereka yang utamanya memang lebih sering update tentang kehidupan dan aktivitasnya di media sosial Twitter. Hal tersebut dpilih karena Twitter menyediakan fitur yang mudah dipahami dan tidak adanya batasan dalam berkomentar pada media sosial ini, sehingga kebanyakan fandom K-Pop menjadi nyaman menggunakannya. 

Rasa cinta para fandom K-Pop kepada idol group kesukaan mereka ternyata dapat memunculkan fenomena sosial baru yakni ialah “fan culture”.  Menurut geotimes.id, Fan Culture diartikan sebagai budaya fan atau segala hal yang meliputi aktivitas penggemar dalam mengidolakan idola mereka. Pada fenomena ini, para fandom menunjukkan rasa cintanya secara royal bahkan terkesan sangat royal  terhadap idol-idol group tersebut. Keroyalan inilah yang terkadang sering dikaitkan dengan perilaku konsumtif yang mana mereka para fandom rela membeli barang-barang yang berhubungan dengan idol kesukaan mereka seperti album, lightstick, fotocard dan merchandise lainnya yang tentunya berhubungan dengan dunia K-Pop. Keterkaitan hal ini memang sangat kontroversial dan seringkali menimbulkan perdebatan antara fandom K-Pop dengan masyarakat awam. Masyarakat yang tidak mengerti dengan dunia perK-Pop an sering kali menganggap fandom K-Pop sebagai pelaku konsumtif yang dapat menjadi penyebab meningkatnya sikap hedonisme. 

Hal ini terbukti karena sikap para fandom yang terlalu royal terhadap idol kesukaan mereka, mereka rela meghabiskan uang mereka dalam jumlah yang tidak sedikit bahkan terkesan sangat besar hanya untuk memenuhi keinginan mereka agar dapat terlihat sebagai fans sejati yang memiliki barang yang sama dengan idol tercintanya. Namun, hal ini justru dibantah oleh kebanyakan fandom K-Pop karena sebagian dari mereka menganggap hal ini sebagai sebuah hal biasa, dan justru dapat menjadi sebuah investasi untuk kedepannya. 

Adapun juga sikap yang juga menonjol di kalangan fandom K-Pop yakni menjadi pribadi yang cenderung tertutup seperti halnya lebih menyibukkan diri dengan gadgetnya di media sosial, dan juga sikap yang cenderung individualis dan juga selalu ingin berkumpul sesama fandom untuk membahas mengenai idolanya yang dimana hal ini menunjukan sisi ke negatifan pada kalangan generasi Z di masa kini. 

Hal ini juga bisa disebut dengan perilaku entertainment-social dalam interaksi sosial, yang dimana fandom K-Pop ini menganggap bahwa hidup mereka akan jauh lebih berwarna dan bahagia ketika mereka mengidolakan anggota K-pop tersebut. Tetapi sikap hedonisme yang dilakukan oleh fandom K-pop ini sering sekali mendapatkan tindakan negatif dari kalangan masyarakat tertentu. Di kalangan masyarakat tertentu menganggap bahwa jadilah fandom yang sewajarnya dan jangan terlalu fanatik dengan tidak menghilangkan sifat jati diri

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By zulvita_febriantii

This statement referred from