TUHAN ADA SECARA RATIONAL (Sebuah Pembuktian Melalui Lima Jalan dari Thomas Aquinas)
PENDAHULUAN
Persoalan dan perdebatan tentang Tuhan merupakan sebuah fenomena sosial yang tidak pernah berhenti untuk diperbincangkan oleh siapa pun dan di mana pun. Problemnya bukan pada Tuhan siapa atau agama siapa yang paling benar tetapi persoalannya ada pada keberadaan Tuhan itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat dengan pola pikir yang semakin berkembang membuat banyak orang mulai meragukan eksistensi Tuhan. Berbagai pertanyaan mulai bermunculan tentang adanya Tuhan seperti, apakah Tuhan itu benar-benar ada? Jika Tuhan itu ada mengapa Ia membiarkan kejahatan terus terjadi di dunia? Mengapa harus ada banyak agama dengan ajaran yang berbeda? Dan berbagai pertanyaan lainnya yang meragukan eksistensi Tuhan secara rational.
Tuhan yang sudah lama diimani dan tidak diragukan eksistensinya kini mulai dipersoalkan dengan menghadirkan pembuktian-pembuktian yang rational yang memberi keyakinan kepada manusia bahwa Tuhan itu tidak ada di dunia, Tuhan itu hanyalah sebuah ilusi yang diciptakan oleh orang-orang tertentu yang ingin memperoleh keuntungan bagi dirinya atau diri mereka sendiri. Ilmu filsafat hadir dengan beberapa filsuf yang dengan kritis memberikan dan melahirkan teori-teori yang membuktikan eksistensi Tuhan secara rational. Salah satunya adalah Thomas Aquinas.
ISI
Menghadapi situasi yang mempertanyakan eksistensi Tuhan di dunia ini Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog Katolik pada abad pertengahan memberikan lima jalan pembuktian eksistensi Tuhan (quinque viae) agar kita dapat membuktikan secara rational bahwa Tuhan benar-benar ada.
Jalan yang pertama adalah jalan gerak. Bahwasanya segala sesuatu yang ada di dunia ini bergerak, digerakan atau saling menggerakkan. Sesuatu hanya bisa bergerak kalau sesuatu itu digerakan oleh sesuatu yang lain dan sesuatu yang lain itu juga digerakan oleh gerak lain juga. Akan selalu ada rentetan yang digerakan dan yang menggerakan. Tetapi kita tidak bisa katakan bahwa gerakan itu tidak mempunyai akhir sebab jika demikian maka tidak ada penggerak pertama yang menyebabkan adanya gerakan kedua karena gerakan kedua hanya bisa ada jika ada penggerak pertama dan penggerak pertama itu adalah Tuhan. Sebagai contoh, daun bergoyang karena digerakan oleh angin kemudian angin bergerak misalnya karena udara dan seterusnya hingga kita sampai pada penggerak pertama yang menggerakan tetapi tidak digerakan itulah Tuhan.
Jalan yang kedua adalah jalan sebab-akibat. Segala sesuatu yang ada mempunyai hubungan sebab-akibat. Karena ada sebab maka ada akibat. Tetapi ada penyebab yang tidak diakibatkan oleh sebab apa pun karena dialah sebab pertama dan itu adalah Tuhan. Sebagai contoh, Antonia ada di dunia ini disebabkan oleh orang tuanya, begitu juga orang tua Antonia ada di dunia disebabkan oleh kakek dan nenek Antonia. Begitu terus menerus ada sebab dan akibatnya sampai pada satu penyebab yang tidak diakibatkan oleh sesuatu yang lain dan itu adalah Tuhan.
Jalan yang ketiga adalah jalan keniscayaan. Di dunia ini ada hal atau sesuatu yang bisa ada tetapi ada juga yang tidak bisa ada. Sebagai contoh bahwa ada benda-benda yang dahulu ada tetapi sekarang tidak ada dan ada benda-benda yang dahulu tidak ada tetapi sekarang ada. Misalnya dahulu tidak ada heandphone tetapi sekarang ada. Tetapi ada yang selalu ada dari dahulu kala sampai sekarang ini dan seterusnya dan itu adalah Tuhan.
Jalan yang keempat adalah jalan gradasi kesempurnaan. Sifat-sifat yang dikenakan di dunia ini seperti baik, penyayang, pengasih, mulia dan sifat-sifat lainnya ternyata ada yang melampuinya, yang paling baik dan tidak ada yang dapat menandinginya dengan segala sifat ke-mahaannya (maha baik, maha penyanyang, maha mulia, dst), itulah Tuhan.
Jalan yang kelima adalah jalan keterarahan. Segala sesuatu terarah kepada satu tujuan tertentu yang terbaik baginya. Mengapa orang ingin berbuat baik, bermurah hati dan sebagainya? Tentu karena ia mempunyai satu tujuan yang ingin dicapainya yang terarah pada kebaikan. Semuanya itu pasti ada yang mengaturnya dan itu adalah Tuhan.
KESIMPULAN
Lima jalan dari Thomas Aquinas telah memberikan sebuah pencerahan besar bagi kita bahwa segala sesuatu bersumber dari Tuhan yang tidak perlu untuk diragukan keberadaannya. Bumi dengan segala isinya yang bergerak dengan teratur tentu bukanlah sebuah kebetulan tetapi ada yang mengaturnya sehingga semuanya berjalan pada tempat dan waktunya. Kita hanya akan lebih mengenal eksistensi Tuhan secara nyata jika kita memahami wahyu Tuhan dengan akal budi kita dan dengan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. Semuanya harus berjalan seimbang dan seirama.