Planet Ertha

profile picture Amelia01
Humaniora - Other

Menceritakan sejarah manusia yang ditutup-tutupi. Mencari keberadaan Alien yang jelas-jelas merupakan manusia itu sendiri. Mars atau Planet Physis dahulu dihuni manusia, ekologi Mars hampir identik dengan Bumi sebelum terjadinya Perang Nuklir yang meluluhlantakkan seluruh peradaban, hingga yang tersisa harus mengungsikan diri ke Bumi. Bukti dari teori ini adalah sampel radioaktif yang di temukan di permukaan Mars. 

Ini aku Theodora, aku tinggal di Planet Physis. Planet yang sangat maju akan peradaban yang dimiliki, hasil panen Planet Physis sangat melimpah, semua orang hidup damai di Planet Physis yang dipimpin oleh salah seorang presiden, presiden yang sangat disegani, presiden yang sangat dikagumi dan presiden yang sangat dicintai oleh rakyat. Presiden yang bernama Eminem Sirtez dari Klan Sirtez.  

Planet Physis mempunyai teknologi agrikultur yang sangat maju tidak terkecuali teknologi yang dimiliki Planet Physis. Orang-orang yang tinggal di Planet Physis hampir seluruhnya memiliki umur harapan hidup mencapai 90 sampai 100 tahun lamanya. Orang-orang dengan intelegensi tinggi dan ber IQ tinggi Pasti akan selalu direkrut untuk melakukan penelitian di luar angkasa mengorbit ke planet sekitar Physis. Sampai suatu ketika para peneliti luar angkasa menemukan planet yang identik dengan Planet Physis, kami menamainya dengan nama Planet Ertha yang layak huni seperti halnya Planet Physis yang kami tinggali, ini adalah penemuan terhebat sepanjang sejarah umat manusia selama tinggal di Planet Physis.

Setelah penemuan yang menggemparkan berbagai saluran melalui angin berita dari seluruh penjuru negeri meliput penemuan luar biasa hingga tidak terasa kini Planet Physis akan mengadakan kampanye pencalonan presiden baru generasi ke-1100 yang mana akan dihadiri oleh seluruh rakyat di Negeri Physis. Sebenarnya terdapat dua negara di dalam Planet Physis, yakni Negara Burton dan Negara Physis itu sendiri. Negara Burton sangat terbelakang dan miskin hingga banyak dari warga Burton memutuskan untuk mencari pekerjaan serta bersekolah di Negara Physis. Hingga suatu ketika saat kampanye terjadi serangan mendadak dari Negara Burton. Banyak yang menjadi korban bahkan kedua orang tuaku tewas dalam insiden yang menewaskan ratusan orang yang tidak bersalah. Aku sebagai anak menteri diajak oleh presiden bergegas untuk mengungsi karena akan ada perang nuklir yang terjadi antara Negara Physis dan negara Burton kami mengungsi ke planet yang baru kami temukan, yaitu Planet Ertha. Semuanya terjadi begitu cepat hingga aku tidak mempunyai peluang untuk bersedih sedikitpun, akhir dari berita yang ku dengar planet yang kami tinggali sebelumnya hancur tidak bersisa dikarenakan perang nuklir di antara kedua negara. Niat Negara Burton ingin menguasai negara adidaya, Negara Physis yang kami tinggali, sedangkan peluncuran roket berisi nuklir sebagai serangan balasan yang Negara Physis lakukan semata-mata untuk menghentikan oknum-oknum dari negara Burton yang anarkis untuk tidak mengikuti kami sampai ke Planet Ertha.

Selama perjalanan sejauh 22 menit cahaya, kami menapaki bumi di bagian bumi Selatan. Alam di Planet Ertha sangat mirip dengan Planet Physis milik kami dulu, hanya saja tanpa kehadiran orang tuaku. Disini banyak hewan-hewan unik yang belum pernah aku jumpai, hewan melata bahkan serangga. Hewan yang memiliki moncong seperti bebek tetapi dapat berenang seperti berang-berang, rupanya hewan ini sejenis hewan mamalia dengan kata lain hewan yang menyusui anak-anaknya.

Setelah Planet Physis hancur, awal mulai peradaban manusia di Planet Ertha dimulai. Perlahan-lahan semua orang melupakan Planet Physis bahkan mengganti nama Planet Ertha dengan nama Planet Bumi, agar kami yang selamat dari kehancuran tidak terbayang-bayang akan luka mendalam penyebab kematian sanak-saudara saat penyerangan dari Negara Burton.

Bermula dari Presiden yang menjadi pimpinan, mengarahkan semua orang untuk menggunakan batu sebagai kapak, tombak untuk berburu hewan buruan dan menyalakan api dari gesekan kayu. Seperti kembali ke zaman dimana manusia masih berburu dan meramu.

Aku yakin kelak, peradaban manusia akan sangat maju, sampai-sampai dapat mencapai Planet Physis untuk diteliti. Kelak mereka akan mengetahui sisa-sisa dari pertempuran akibat dari keserakahan manusia, bahkan jejak reaktor nuklir yang ada di atmosfer Planet Physis sebagai bukti nyata.

“Kapan itu akan terjadi? Serahkan pada waktu." Batinku

Hilang lamunku diterjang angin dingin yang membelai halus wajahku, badai akan segera tiba. Aku dan orang-orang yang selamat menjadikan Gua yang ada di bukit untuk bernaung sebelum dapat mendirikan rumah untuk masing-masing orang, aku bergegas mengikuti langkah cepat orang-orang untuk masuk ke dalam gua untuk berlindung dari badai ganas.

Kehidupan aku dan orang-orang yang selamat selalu berpindah-pindah tempat sesuai dengan sumber daya makanan yang dapat kami temukan, seiring berjalannya waktu banyak orang yang lahir menghuni Bumi dan lahan semakin berkurang. Terpaksa kami harus menetapkan di tanah yang ada dan mengelolanya serta menemukan teknik baru, yaitu irigasi untuk pertanian yang kami jalankan. Selama hidup, aku hanya tahu bahwa tumbuhan dapat hidup di air seperti yang orang-orang di Planet Physis tanam. Aku mulai belajar menanam di tanah secara langsung, agak sukar untukku tetapi aku cukup menikmati momen ini, menurutku aku mulai menerima keadaan terhadap apa yang menimpa warga Negara Physis. Aku cukup terharu karena semua orang merangkulku terutama Pak Eminem Sirtez yang menganggap aku sebagai anaknya sendiri.

1 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By Amelia01

This statement referred from