MENGENAL BERBAGAI PERILAKU BERISIKO

profile picture cherryontop
Humaniora - Other

Perubahan pada remaja menuntut mereka melakukan perubahan perilaku untuk menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini. Karena proses perubahan perilaku dan penyesuaian tersebut, terkadang memiliki potensi resiko (beresiko) yang dapat membahayakan dalam kehidupan mereka. Remaja seringkali mengadopsi perilaku berisiko itu melalui pergaulan yang tidak sehat dan informasi yang tidak terarah. Kemajuan atau modernisasi ternyata mempunyai dua sisi yang dapat menguntungkan dan atau juga merugikan, khususnya masalah kemajuan dalam bidang teknologi informasi. Perilaku beresiko atau yang memilki potensi resiko pada remaja adalah perilaku yang mengacu pada segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan adaptasi sosial pada remaja.

RACING

Racing, baik itu balap mobil, motor, atau jenis olahraga balap lainnya, merupakan kegiatan yang melibatkan kompetisi untuk mencapai garis finish dengan waktu tercepat. Faktor keamanan seperti penggunaan helm, dan juga pentingnya mematuhi regulasi yang berlaku seperti Batasan kecepatan, jalur balap, dan pengecekan kondisi kendaraan agar tidak membahayakan pengendara maupun orang lainnya. Racing merupakan perilaku berisiko karena memiliki risiko cedera fisik tinggi, mulai dari luka ringan hingga cedera serius seperti patah tulang, trauma kepala, atau cedera internal. Meskipun perlindungan seperti helm dan pakaian pelindung dapat mengurangi risiko, tidak ada jaminan keselamatan absolut. Selain itu, balapan memerlukan investasi yang besar dalam hal kendaraan, peralatan, perawatan, dan biaya partisipasi. Biaya ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan, terutama bagi mereka yang terlibat dalam balapan profesional.

ANCAMAN

Ancaman merujuk pada potensi bahaya atau risiko yang dapat menyebabkan kerugian atau dampak negatif. Ancaman bisa datang dalam berbagai bentuk, baik dalam konteks pribadi, sosial, lingkungan, atau organisasi. Berikut beberapa jenis ancaman yang umum, diantaranya:

  • Ancaman Kesehatan, penyebaran penyakit menular, pandemi, atau wabah seperti COVID-19 dapat mengancam kesehatan masyarakat. 
  • Ancaman Keamanan seperti pencurian, perampokan,  dan terorisme
  • Ancaman Lingkungan seperti kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan laut dapat mengancam ekosistem dan kehidupan manusia.
  • Ancaman Ekonomi seperti Resesi, inflasi, atau ketidakstabilan pasar dapat menimbulkan ancaman bagi stabilitas ekonomi individu dan negara.
  • Ancaman Teknologi seperti Ancaman dari peretasan, malware, atau serangan siber lainnya yang dapat mengakses data pribadi atau merusak sistem teknologi.

RECKLESS NIGHT RIDE

Istilah ini merujuk pada perilaku mengemudi atau berkendara yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab pada malam hari, yang dapat melibatkan kecepatan tinggi, manuver berisiko, atau pengemudian dalam kondisi tidak optimal seperti saat terpengaruh alkohol atau kelelahan. Kemungkinan terjadinya kecelakaan atau tabrakan lebih tinggi karena visibilitas yang rendah dan waktu reaksi yang terhambat. Adanya potensi menghadapi tuntutan pidana atau tanggung jawab hukum jika kecelakaan terjadi, terutama jika disebabkan oleh kelalaian. Cedera dari kecelakaan bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang atau disabilitas dan juga dapat membahayakan orang lain. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan seperti hindari berkendara di malam hari, terutama jika  kamumerasa lelah atau terpengaruh, mematuhi peraturan lalu lintas, berkendara dalam batas kecepatan yang aman, dan hindari perilaku berisiko dan kenakan perlengkapan keselamatan yang sesuai, seperti helm dan pakaian pelindung.

BALAPAN LIAR

Balapan liar atau balapan jalanan adalah istilah untuk balapan kendaraan yang dilakukan di jalan umum tanpa izin resmi dan sering kali melibatkan perilaku berkendara yang berbahaya dan tidak sah. Balapan ini bisa melibatkan mobil, motor, atau jenis kendaraan lainnya dan biasanya dilakukan dengan kecepatan tinggi dan manuver berisiko. Balapan ini memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan serius karena jalan umum tidak dirancang untuk balapan dan bisa banyak penghalang serta kendaraan lain. Balapan liar sering menyebabkan gangguan di lingkungan sekitar, mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan warga, bahkan tidak jarang menelan korban nyawa dari orang-orang di sekitar balapan liar tersebut.

MABUK

Mabuk, terutama dalam konteks berkendara atau aktivitas lainnya, mengacu pada kondisi di mana seseorang mengalami gangguan kognitif dan motorik akibat konsumsi alkohol atau zat terlarang lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk membuat keputusan yang baik dan berisiko tinggi, serta menambah potensi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Ada beberapa dampak negative terkait mabuk seperti Penurunan koordinasi motorik dan kontrol tubuh, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam bergerak atau melakukan tugas-tugas sehari-hari. Selain itu, kemampuan untuk mengemudikan kendaraan dengan aman akan menjadi sangat terganggu. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan karena penurunan reaksi, koordinasi, dan kemampuan penilaian. Mabuk juga akan memberikan dampak Sosial seperti perilaku yang tidak pantas atau tindakan tidak bertanggung jawab saat mabuk, yang dapat merusak reputasi pribadi atau profesional seseorang. Dampak Ekonomi seperti Perawatan medis akibat cedera terkait alkohol atau gangguan kesehatan terkait konsumsi alkohol juga dapat menimbulkan biaya yang signifikan. 

KEKERASAN

Kekerasan merujuk pada tindakan yang disengaja untuk menyakiti, mengancam, atau menyebabkan kerusakan fisik atau emosional kepada orang lain. Kekerasan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan konteks, dan dampaknya bisa sangat luas. Berikut adalah beberapa jenis kekerasan dan dampaknya:

1. Kekerasan Fisik

Contoh: Pukulan, tendangan, atau penggunaan senjata untuk melukai seseorang.

Dampak: Cedera fisik, trauma, dan gangguan kesehatan jangka panjang.

2. Kekerasan Verbal

Contoh: Penghinaan, ejekan, atau ancaman verbal yang dirancang untuk merendahkan atau menakut-nakuti seseorang.

Dampak: Dampak psikologis seperti stres, kecemasan, dan penurunan harga diri.

3. Kekerasan Seksual

Contoh: Pemaksaan hubungan seksual, pelecehan seksual, atau eksploitasi seksual.

Dampak: Trauma emosional, masalah kesehatan mental, dan dampak jangka panjang pada kesejahteraan individu.

4. Kekerasan Psikologis

Contoh: Manipulasi, intimidasi, atau kontrol emosional untuk merusak kesehatan mental seseorang.

Dampak: Depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.

5. Kekerasan Ekonomi

Contoh: Kontrol atas sumber daya keuangan atau pemaksaan untuk mengambil keputusan finansial yang merugikan.

Dampak: Ketergantungan finansial, kesulitan ekonomi, dan kehilangan otonomi.

GANGGUAN MAKAN

Gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi pola makan dan perilaku terkait makanan. Gangguan ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional seseorang dan seringkali memerlukan penanganan medis dan psikologis. Jenis-jenis gangguan makan seperti :

  • Anoreksia Nervosa: Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat, ketakutan yang intens terhadap kenaikan berat badan, dan citra tubuh yang terdistorsi.
  • Bulimia Nervosa: Makan dalam jumlah besar (binge eating) diikuti dengan tindakan pembersihan seperti muntah, penggunaan pencahar, atau olahraga berlebihan.
  • Binge Eating Disorder (BED): Konsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa tindakan pembersihan, sering kali disertai perasaan kehilangan kendali dan rasa malu.
  • Orthorexia: Obsesi dengan makan makanan yang dianggap sehat dan menghindari makanan yang dianggap tidak sehat, sering kali menyebabkan pembatasan diet yang ekstrem.
  • Pica: Konsumsi benda-benda yang tidak dapat dimakan, seperti tanah, kapur, atau rambut.

PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan obat-obatan terlarang atau obat resep secara tidak sesuai atau berlebihan, seringkali untuk tujuan non-medis. Ini dapat mengakibatkan efek negatif pada kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jenis Narkoba yang Sering Disalahgunakan:  

  • Narkotika: Seperti heroin, morfin, dan opioid lainnya.
  • Stimulansia: Seperti kokain, amfetamin, dan methamphetamine.
  • Depresan: Seperti benzodiazepin dan barbiturat.
  • Halusinogen: Seperti LSD, psilosibin (jamur ajaib), dan PCP.
  • Zat Lain: Seperti inhalan (seperti lem atau gas) dan produk-produk yang mengandung bahan aditif.

Dampak Penyalahgunaan Narkoba

  • Kesehatan Fisik:

        Efek Jangka Pendek, mual, muntah, peningkatan atau penurunan tekanan darah, dan masalah pernapasan.

        Efek Jangka Panjang, kerusakan organ, gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah jantung, dan risiko infeksi.

  • Kesehatan Mental seperti Kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.
  • Dampak Hukum, tindakan ilegal seperti kepemilikan, distribusi, atau penggunaan narkoba dapat menyebabkan denda atau hukuman penjara.
  • Dampak Ekonomi seperti beban finansial akibat pembelian narkoba dan biaya perawatan medis hingga dampak pada kemampuan bekerja dan kehilangan pendapatan.

SELF INJURE

Self-injury, atau sering disebut sebagai self-harm, adalah perilaku di mana seseorang melukai dirinya sendiri secara sengaja tanpa tujuan untuk bunuh diri. Ini bisa melibatkan tindakan seperti memotong, menggaruk, atau membakar kulit. Biasanya, orang yang melakukan self-injury melakukannya sebagai cara untuk mengatasi atau mengekspresikan perasaan yang sulit dihadapi, seperti stres, kemarahan, atau rasa sakit emosional.

Penting untuk diingat bahwa self-injury sering kali merupakan t kamudari masalah kesehatan mental yang lebih dalam, seperti gangguan suasana hati, kecemasan, atau trauma. Jika seseorang mengalami atau terlibat dalam self-injury, penting untuk mencari dukungan profesional dari seorang psikolog, psikiater, atau konselor yang berpengalaman dalam menangani masalah ini.

BUNUH DIRI

Bunuh diri, atau bunuh diri, adalah tindakan sengaja mengakhiri hidup sendiri. Ini adalah masalah serius yang sering kali melibatkan penderitaan emosional yang mendalam, keputusasaan, atau gangguan mental seperti depresi. Orang yang berpikir tentang bunuh diri mungkin merasa tidak ada harapan dan melihat itu sebagai satu-satunya jalan keluar dari rasa sakit yang mereka alami. Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada keinginan untuk bunuh diri, termasuk:

  • Gangguan Kesehatan Mental: Depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar adalah contoh kondisi yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
  • Trauma dan Kesedihan: Pengalaman traumatis, kehilangan orang yang dicintai, atau kesulitan hidup yang ekstrem bisa memicu pikiran tentang bunuh diri.
  • Masalah Sosial dan Keluarga: Ketidakstabilan hubungan, perasaan terasing, atau masalah finansial bisa juga berkontribusi.
  • Kesehatan Fisik: Beberapa kondisi medis kronis atau nyeri yang tidak tertahankan dapat meningkatkan risiko.

Jika  kamuatau seseorang yang  kamukenal sedang berpikir tentang bunuh diri, penting untuk segera mencari bantuan. Beberapa langkah yang bisa diambil termasuk, Menghubungi Profesional Kesehatan Mental, Mencari Dukungan dari Orang Terdekat, bahkan menghubungi Layanan Darurat: Di banyak negara, ada hotline atau layanan darurat khusus untuk membantu orang yang berada dalam krisis bunuh diri. Di Indonesia,  kamubisa menghubungi layanan bantuan seperti Layanan Dukungan Psikologis di nomor 021-1500-840 atau 119. Ingatlah bahwa ada bantuan dan dukungan yang tersedia, dan ada harapan bahkan dalam situasi yang sangat sulit.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By cherryontop

This statement referred from