Kontroversi Tokoh Agama Nabi Isa dan Yesus, Apakah Sosok yang Sama?

profile picture Evitanujaya
Humaniora - Other

Banyak perdebatan antara umat beragama Islam dan Kristen mengenai sosok Nabi Isa dan Yesus. Beberapa menyebutkan bahwa kedua tokoh agama tersebut adalah sosok yang sama, namun tidak sedikit juga yang beranggapan keduanya bertolak belakang. Apa yang menyebabkan Nabi Isa dan Yesus dipandang sebagai satu kepribadian?

 

 

Alasan Nabi Isa dan Yesus dinyatakan sosok yang sama

Dimulai dari ajaran kedua agama tersebut yang bisa dikatakan memiliki kemiripan, pun tokoh-tokoh agamanya, seperti Nabi Nuh dengan Bahterahnya, Abraham yang disebut Nabi Ibrahim dalam Islam, serta beberapa tokoh lainnya. 

Begitupun sisilah kedua orang tua Tokoh tersebut memiliki nama yang sama, yaitu Maria yang disebut Maryam dalam Alquran, dan Yusuf.

Cerita tersebut akhirnya memicu anggapan beberapa kelompok, bahwa Nabi Isa dan Yesus adalah orang yang sama tetapi memiliki cerita yang berbeda dari sudut pandang agama. Dari Islam sendiri, Nabi Isa memiliki “jabatan” sebagai Nabi dan dari Kristen Yesus memiliki jabatan sebagai “Tuhan”. Polemik ini kerap menjadi bahan perdebatan antar agama, yang sebenarnya tidak perlu.

Nabi Isa dan Yesus Adalah Pribadi yang Berbeda

Namun perlu diketahui, Nabi Isa dan Yesus bukanlah sosok yang sama, dan jelas berbeda. 

Dijelaskan dalam Alquran, Nabi Isa merupakan sosok Nabi yang dilahirkan dari pernikahan Maryam dan Yusuf, sedangkan Yesus dilahirkan dari kandungan Maria tanpa adanya persetubuhan dengan pria, dan murni dari Roh Kudus.

Kemudian, Nabi Isa diceritakan menjalani rumah tangga, dan diketahui Yesus tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun.

Dan yang terakhir, Nabi Isa bertugas menyebarkan ajaran Islam, sedangkan Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia dengan cara disalibkan.

Kesimpulan

Dari poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa Nabi Isa dan Yesus adalah sosok berbeda. Hingga saat ini masih belum ada teknologi yang membuktikan bahwa kedua Tokoh yang dihormati tersebut adalah sama. Agama dan segala cerita dibaliknya dipercaya karena iman manusia terhadap Tuhannya. Jadi tidak perlu dan tidak pantas untuk diperdebatkan, akan lebih baik jika saling menghormati kepercayaan masing-masing.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Evitanujaya

This statement referred from