Keraguan Akan Eksistensi Surga dan Neraka. Bagaimana Membuktikannya?
Tempat yang disebutkan dalam kitab yang akan menjadi tempat terakhir kita setelah meninggal dunia. Gambaran keduanya juga dijelaskan di dalam kitab yang kita yakini kebenarannya. Namun, tidak sedikit manusia yang tidak mempercayai adanya surga dan neraka. Ada banyak pertanyaan di kepala mereka yang meragukan keberadaan kedua tempat itu. Mungkin salah satunya seperti di bawah ini
Bagaimana cara membuktikan adanya Surga dan neraka/Nirwana dan sejenisnya, tanpa harus mengatakan “ya karena di kitab saya berkata itu ada”?
Apakah pertanyaan itu harus dijawab dengan "Anda harus mati dulu baru bisa membuktikan adanya surga dan neraka."
Karena memang pada dasarnya eksistensi surga dan neraka tidak bisa dibuktikan oleh manusia dengan segala kemampuannya. Keberadaan surga dan neraka lebih penting untuk diyakini keberadaannya daripada harus membuktikannya. Ada sebuah percakapan seorang ulama dengan atheis yang mungkin bisa merubah pola pikir kita tentang eksistensi surga dan neraka tanpa harus menjawab pertanyaan di atas.
Seorang atheis bertanya pada Syaikh Ahmad Deedat
"Bagaimana perasaan anda jika ternyata saat anda meninggal anda menemukan bahwa kehidupan akhirat (surga dan neraka) itu ternyata hanyalah sebuah kebohongan?"
Syaikh Ahmad Deedat menjawab :
"Tidak ada ruginya buat saya, tidak lebih buruk daripada yang anda akan rasakan jika saat anda meninggal dan menemukan bahwa kehidupan akhirat itu benar-benar ada."
Pada akhirnya, surga dan neraka adalah tentang seseorang mau mempercayainya atau tidak. Pilihan ada di tangan kita sendiri. Kita bebas menentukan jalan mana yang akan menurut kita paling benar.